Sambut Baik Kampung Bali di Kota Quanzhou
Meski Tak Lagi jadi Gubernur, Pastika Berjanji akan Berkunjung
DENPASAR, NusaBali
Keberadaan Kampung Bali Nanshan di Quanzhou, Provinsi Fujian, Tiongkok disambut baik Gubernur Bali Made Mangku Pastika. Kampung yang sebagian besar warganya menggunakan Bahasa Bali sebagai bahasa pergaulan setelah Mandarin itu saat ini tengah melakukan beberapa pembangunan agar suasananya sama dengan kondisi di Bali. Terkait hal itu, Gubernur Pastika sangat mendukung progres pembangunan Kampung Bali yang diprakarsai oleh Warga Bali keturunan Tionghoa tersebut.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika didampingi Nyonya Ayu Pastika, Selasa (31/7) malam saat menghadiri malam persaudaraan Perhimpunan Persahabatan Indonesia Tiongkok (PPIT) Bali bersama Kampung Bali, Nanshan, Kota Quanzhou, Provinsi Fujian, Tiongkok. “Tentu saya menyambut baik adanya Kampung Bali di Tiongkok, ini merupakan kecintaan mereka terhadap Bali. Membuktikan bahwa warga Bali keturunan Tionghoa juga peduli terhadap Bali. Mudah-mudahan, bekerja sama dengan PPIT, kita (Pemprov Bali) bisa membangun Kampung Bali supaya lebih bernuansa Bali seperti yang telah kita dengarkan tadi (Pemaparan Ketua Kampung Bali-red),” ujar Pastika.
Ditambahkan Mantan Kapolda Bali asal Buleleng itu, dengan adanya Kampung Bali akan semakin mempererat persaudaraa antara Indonesia (Bali) dengan Pemerintah Tiongkok yang memang selama ini sudah terjalin dengan baik. Menurutnya, antara Bali dengan Tiongkok ada kemiripan baik dari arsitektur, budaya dan lainnya. Untuk itu, Pastika berencana ingin mengunjungi kampung Bali Nanshan meski pada 29 Agustus 2018, dirinya sudah tidak menjabat sebagai Gubernur Bali karena purna tugas. “Saya berjanji akan berkunjung ke kampung Bali meski saya sudah tidak sebagai gubernur lagi, karena sebentar lagi saya akan tidak sebagai gubernur lagi,” ungkap Pastika.
Hal senada juga disampaikan Ketua Perhimpunan Persahabatan Indonesia Tiongkok (PPIT) Provinsi Bali, Cahaya Wirawan Hadi yang mengatakan jika kehadiran rombongan warga Kampung Bali ke Pulau Dewata merupakan kesempatan baik karena pihaknya selama ini telah diterima baik saat berkunjung ke Kampung Bali. Menurutnya, nuansa Bali sangat kental di Kampung Bali baik dari bahasa pergaulan, musik, makanan dan arsitekturnya meski belum sempurna. “Ini merupakan kesempatan baik karena kita telah diterima baik saat berkunjung ke kampung Bali, kedatangan nyame nyame Bali, tidak sebatas silaturahmi namun meningkatkan hubungan harmonis antar negara (Indonesia-Tiongkok). Kita semua adalah saudara,” ucapnya.
Sementara itu, Konjen Republik Rakyat Tiongkok di Denpasar Gou Haodong dalam sambutannya mengucapkan terimakasih atas kerjasama yang telah terjalin selama ini antara PPIT Bali dengan Kampung Bali di Tiongkok. Menurutnya, orang Indonesia dan Tiongkok adalah teman yang sangat akrab yang terjalin sangat baik selama ini. “Saya melihat rombongan kampung Bali sangat senang. Mereka datang ke Bali karena mereka lahir di Bali. Mereka perwakilan Bali dan tiongkok, menjadi jembatan hubungan kedua negara. Hubungan sangat erat seperti kakak adik. Kami memiliki tanggungjawab yang sangat berat, kami akan terus berusaha demi hubungan yang baik antara indonesia dan tiongkok,” imbuhnya. *
Keberadaan Kampung Bali Nanshan di Quanzhou, Provinsi Fujian, Tiongkok disambut baik Gubernur Bali Made Mangku Pastika. Kampung yang sebagian besar warganya menggunakan Bahasa Bali sebagai bahasa pergaulan setelah Mandarin itu saat ini tengah melakukan beberapa pembangunan agar suasananya sama dengan kondisi di Bali. Terkait hal itu, Gubernur Pastika sangat mendukung progres pembangunan Kampung Bali yang diprakarsai oleh Warga Bali keturunan Tionghoa tersebut.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika didampingi Nyonya Ayu Pastika, Selasa (31/7) malam saat menghadiri malam persaudaraan Perhimpunan Persahabatan Indonesia Tiongkok (PPIT) Bali bersama Kampung Bali, Nanshan, Kota Quanzhou, Provinsi Fujian, Tiongkok. “Tentu saya menyambut baik adanya Kampung Bali di Tiongkok, ini merupakan kecintaan mereka terhadap Bali. Membuktikan bahwa warga Bali keturunan Tionghoa juga peduli terhadap Bali. Mudah-mudahan, bekerja sama dengan PPIT, kita (Pemprov Bali) bisa membangun Kampung Bali supaya lebih bernuansa Bali seperti yang telah kita dengarkan tadi (Pemaparan Ketua Kampung Bali-red),” ujar Pastika.
Ditambahkan Mantan Kapolda Bali asal Buleleng itu, dengan adanya Kampung Bali akan semakin mempererat persaudaraa antara Indonesia (Bali) dengan Pemerintah Tiongkok yang memang selama ini sudah terjalin dengan baik. Menurutnya, antara Bali dengan Tiongkok ada kemiripan baik dari arsitektur, budaya dan lainnya. Untuk itu, Pastika berencana ingin mengunjungi kampung Bali Nanshan meski pada 29 Agustus 2018, dirinya sudah tidak menjabat sebagai Gubernur Bali karena purna tugas. “Saya berjanji akan berkunjung ke kampung Bali meski saya sudah tidak sebagai gubernur lagi, karena sebentar lagi saya akan tidak sebagai gubernur lagi,” ungkap Pastika.
Hal senada juga disampaikan Ketua Perhimpunan Persahabatan Indonesia Tiongkok (PPIT) Provinsi Bali, Cahaya Wirawan Hadi yang mengatakan jika kehadiran rombongan warga Kampung Bali ke Pulau Dewata merupakan kesempatan baik karena pihaknya selama ini telah diterima baik saat berkunjung ke Kampung Bali. Menurutnya, nuansa Bali sangat kental di Kampung Bali baik dari bahasa pergaulan, musik, makanan dan arsitekturnya meski belum sempurna. “Ini merupakan kesempatan baik karena kita telah diterima baik saat berkunjung ke kampung Bali, kedatangan nyame nyame Bali, tidak sebatas silaturahmi namun meningkatkan hubungan harmonis antar negara (Indonesia-Tiongkok). Kita semua adalah saudara,” ucapnya.
Sementara itu, Konjen Republik Rakyat Tiongkok di Denpasar Gou Haodong dalam sambutannya mengucapkan terimakasih atas kerjasama yang telah terjalin selama ini antara PPIT Bali dengan Kampung Bali di Tiongkok. Menurutnya, orang Indonesia dan Tiongkok adalah teman yang sangat akrab yang terjalin sangat baik selama ini. “Saya melihat rombongan kampung Bali sangat senang. Mereka datang ke Bali karena mereka lahir di Bali. Mereka perwakilan Bali dan tiongkok, menjadi jembatan hubungan kedua negara. Hubungan sangat erat seperti kakak adik. Kami memiliki tanggungjawab yang sangat berat, kami akan terus berusaha demi hubungan yang baik antara indonesia dan tiongkok,” imbuhnya. *
Komentar