nusabali

Ni Ketut/Anggia Tembus 16 Besar

  • www.nusabali.com-ni-ketutanggia-tembus-16-besar

Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2018 di China

NANJING, NusaBali
Ganda putri Indonesia Ni Ketut Mahadewi Istarani/Anggia Shitta Awanda mengamankan tiket 16 besar Kejuaraan Dunia 2018. Melawan ganda Taiwan, Chang Ching Hu/Yang Ching Tun, di Nanjing, China, Rabu (1/8), Ni Ketut/Anggia menang 21-14, 21-14.

Keberhasilan Ni Ketut/Anggia melaju membuat Indonesia memiliki tiga wakil ganda putri pada 16 besar Kejuaraan Dunia 2018. Sebelumnya, Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan Dellas Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta juga mengamankan tiket 16 besar.

Namun wakil tunggal putra Indonesia habis dan gagal melaju ke 16 besar. Tunggal putra habis setelah Anthony Sinisuka Ginting dan Tommy Sugiarto sama-sama tersingkir pada babak kedua.  

Anthony terhenti setelah takluk dari tunggal Jepang, Kante Tsuneyama, 17-21 dan 13-21 selama 40 menit. Hasil itu mengulang tren negatif Anthony di Kejuaraan Dunia. Pada 2017, Anthony juga tersingkir di babak kedua setelah menyerah 21-14, 18-21, 19-21 dari tunggal India, Sai Praneeth Bhamidipati.

Sedangkan Tommy dibuat tak berdaya oleh tunggal Denmark, Hans-Kristian Solberg Vittinghus, 14-21 dan 15-21 selama 37 menit. Tunggal Denmark selalu jadi momok Tommy. Tahun lalu, Tommy juga didepak wakil Denmark, Anders Antosen, 15-21 dan 9-21di babak kedua.

Nasib berbeda dialami sektor ganda putra yang mengirim tiga wakil ke babak ketiga yakni Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dan Berry Angriawan/Hardianto.

Sedangkan ganda campuran mengirimkan dua wakil ke babak ketiga, yakni Hafiz Faisal/Gloria Emanuelle Widjaja dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.

Sementara itu ganda putra andalan Kevin/Marcus mengaku belum tampil maksimal saat mengalahkan pasangan China, Han Chengkai/Zhou Haodong.  Laga itu pertemuan pertama bagi kedua pasangan. Pada gim pertama, Kevin/Marcus bermain di bawah tekanan karena masih mencari formula terbaik mengatasi kecepatan dan serangan tajam bertubi-tubi Han/Zhou.

"Lawannya tidak mudah dimatikan, mereka fight luar biasa. Selain itu mereka mainnya nothing to lose banget, jadi tadi dapat speed dan jarang membuat kesalahan sendiri," kata Marcus, dilansir situs PBSI. *

Komentar