Ditahan Persewangi, PS Badung Gugat Wasit
PS Badung bermain imbang 2-2 pada laga kedua lawan Persewangi Banyuwangi, pada putaran pertama Liga 3 Nasional Grup 7, di Stadion Ahmad Yani, Sumenep, Jawa Timur, Rabu (1/8).
MANGUPURA, NusaBali
Dengan hasil imbang itu, kini PS Badung meraih poin 4 dari 2 laga. Atas hasil imbang itu, manajer PS Badung Nyoman Graha Wicaksana geram, karena merasa pemainnya dipermainkan pihak wasit. Ia pun berencana menyampaikan protes dan menggugat penampilan wasit secara resmi.
"Gol pertama Persewangi melalui freekick, waktu bola diumpan ke areal pertahanan kami pemain depan Persewangi jelas-jelas mendorong Nengah Sulendra. Namun wasit menilai tidak ada pelanggaran," tutur Graha Wicaksana. Menurut Graha Wicaksana, pemain PS Badung sampai terdiam dan tidak mengkover bola. Karena menilai Sulendra terjatuh karena didorong. Namun wasit tidak mengganggap sebagai pelanggaran.
"Ini jelas-jelas keberpihakan wasit Cahya Sugandi. Ini akan kami protes secara resmi," tegas Graha Wicaksana. Begitu juga penalti yang merupakan gol kedua. Pemain kami tidak terlihat melakukan pelanggaran. Tanpa alasan yang jelas justru wasit memberikan hadiah penalti untuk Persewangi.
"Jelas-jelas kami dirugikam karena kepemimpinan wasit. Protes resmi lewat surat pasti kami lakukan," jelas Graha Wicaksana. Mirisnya lagi, kata Graha Wicaksana, saat Tirtanadi dijatuhkan di areal penalti lawan, malah wasit membiarkan begitu saja. Dengan bukti semua itu ini artinya faktor non teknis sangat bermain.
"Kami waswas di laga terakhir pada 5 Agustus nanti melawan tuan rumah Perssu Sumenep. Jangan sampai wasit merugikan tim PS Badung," tutur Graha Wicaksana. Dia bertekad di putaran dua di Bali akan dibalas semua perlakuan yang tidak menyenangkan kepada PS Badung. Mengingat, PS Badung akan giliran menjadi tuan rumah di putaran dua nanti. *dek
Dengan hasil imbang itu, kini PS Badung meraih poin 4 dari 2 laga. Atas hasil imbang itu, manajer PS Badung Nyoman Graha Wicaksana geram, karena merasa pemainnya dipermainkan pihak wasit. Ia pun berencana menyampaikan protes dan menggugat penampilan wasit secara resmi.
"Gol pertama Persewangi melalui freekick, waktu bola diumpan ke areal pertahanan kami pemain depan Persewangi jelas-jelas mendorong Nengah Sulendra. Namun wasit menilai tidak ada pelanggaran," tutur Graha Wicaksana. Menurut Graha Wicaksana, pemain PS Badung sampai terdiam dan tidak mengkover bola. Karena menilai Sulendra terjatuh karena didorong. Namun wasit tidak mengganggap sebagai pelanggaran.
"Ini jelas-jelas keberpihakan wasit Cahya Sugandi. Ini akan kami protes secara resmi," tegas Graha Wicaksana. Begitu juga penalti yang merupakan gol kedua. Pemain kami tidak terlihat melakukan pelanggaran. Tanpa alasan yang jelas justru wasit memberikan hadiah penalti untuk Persewangi.
"Jelas-jelas kami dirugikam karena kepemimpinan wasit. Protes resmi lewat surat pasti kami lakukan," jelas Graha Wicaksana. Mirisnya lagi, kata Graha Wicaksana, saat Tirtanadi dijatuhkan di areal penalti lawan, malah wasit membiarkan begitu saja. Dengan bukti semua itu ini artinya faktor non teknis sangat bermain.
"Kami waswas di laga terakhir pada 5 Agustus nanti melawan tuan rumah Perssu Sumenep. Jangan sampai wasit merugikan tim PS Badung," tutur Graha Wicaksana. Dia bertekad di putaran dua di Bali akan dibalas semua perlakuan yang tidak menyenangkan kepada PS Badung. Mengingat, PS Badung akan giliran menjadi tuan rumah di putaran dua nanti. *dek
Komentar