Prabowo Sebut Tiga, Empat atau Lima Hari Lagi
Ketum Gerindra, Prabowo Subianto memberi kode soal Pilpres 2019 jelang pendaftaran. Usai konsolidasi di kediamannya di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (1/8) malam, Prabowo menyapa awak media sambil memberikan kode.
JAKARTA, NusaBali
Ia memberikan kode bahwa akan ada sesuatu hal yang terjadi dalam beberapa hari ke depan jelang pendaftaran Pilpres 2019. "Rajin amat kalian. Tenang, tenang, tenang, tiga (atau) empat hari lagi (atau) lima hari lagi. Tenang saja," kata Prabowo seraya berlalu. Sementara itu, di lokasi yang sama, Waketum Gerindra Fadli Zon menyebut Prabowo tak melakukan pertemuan dengan pihak manapun malam ini. Prabowo juga tidak akan menghadiri pertemuan para sekjen koalisi di kediaman Sekjen Gerindra Ahmad Muzani di kawasan Kemang, Jaksel.
"Saya kira hari ini tidak ada pertemuan kalau Pak Prabowo, kecuali dengan sejumlah kawan-kawan, teman-teman untuk updating situasi," ujar Fadli. "Nggak, nggak (ke pertemuan sekjen). Para sekjen itukan ada juga tim kecil untuk menjajaki," sambungnya dilansir detik.com.
Seperti diketahui, Demokrat baru saja bergabung dengan koalisi Prabowo. Meski begitu, masih ada beda pendapat pada koalisi Gerindra-PKS-PAN-Demokrat terkait cawapres. Pendaftaran pilpres akan dimulai pada 4-10 Agustus 2018. Prabowo belum memutuskan siapa cawapres yang dipilihnya.
Terpisah Partai Demokrat (PD) mengakui memang masih ada perbedaan pendapat soal siapa Cawapres Prabowo. "Memang masih ada perbedaan pendapat di cawapres, tidak mudah menyelesaikannya," ungkap Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum PD, Ferdinand Hutahaean.
Untuk itu, Demokrat meminta kepada partai koalisi pendukung Prabowo untuk tidak berlarut-larut berdebat mengenai posisi cawapres. Ferdinand meminta agar urusan cawapres diserahkan kepada Prabowo. "Daripada berlarut-larut, kita serahkan ke Pak Prabowo saja. Sampai sekarang isu yang jadi bahasan cawapres. Kalau debat-debat terus, tidak akan tuntas karena semua partai ingin kadernya jadi wakil," ucapnya. "Solusi yang terbaik, kita serahkan ke Pak Prabowo siapa wakilnya. Pak Prabowo pasti akan mempertimbangkan siapa yang akan bawa elektoral tambahan," imbuh Ferdinand. Soal gertakan abstain dari PKS, Demokrat menilai itu adalah hal yang wajar dalam koalisi. Menurut Ferdinand, tak ada yang salah dalam manuver tersebut. *
"Saya kira hari ini tidak ada pertemuan kalau Pak Prabowo, kecuali dengan sejumlah kawan-kawan, teman-teman untuk updating situasi," ujar Fadli. "Nggak, nggak (ke pertemuan sekjen). Para sekjen itukan ada juga tim kecil untuk menjajaki," sambungnya dilansir detik.com.
Seperti diketahui, Demokrat baru saja bergabung dengan koalisi Prabowo. Meski begitu, masih ada beda pendapat pada koalisi Gerindra-PKS-PAN-Demokrat terkait cawapres. Pendaftaran pilpres akan dimulai pada 4-10 Agustus 2018. Prabowo belum memutuskan siapa cawapres yang dipilihnya.
Terpisah Partai Demokrat (PD) mengakui memang masih ada perbedaan pendapat soal siapa Cawapres Prabowo. "Memang masih ada perbedaan pendapat di cawapres, tidak mudah menyelesaikannya," ungkap Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum PD, Ferdinand Hutahaean.
Untuk itu, Demokrat meminta kepada partai koalisi pendukung Prabowo untuk tidak berlarut-larut berdebat mengenai posisi cawapres. Ferdinand meminta agar urusan cawapres diserahkan kepada Prabowo. "Daripada berlarut-larut, kita serahkan ke Pak Prabowo saja. Sampai sekarang isu yang jadi bahasan cawapres. Kalau debat-debat terus, tidak akan tuntas karena semua partai ingin kadernya jadi wakil," ucapnya. "Solusi yang terbaik, kita serahkan ke Pak Prabowo siapa wakilnya. Pak Prabowo pasti akan mempertimbangkan siapa yang akan bawa elektoral tambahan," imbuh Ferdinand. Soal gertakan abstain dari PKS, Demokrat menilai itu adalah hal yang wajar dalam koalisi. Menurut Ferdinand, tak ada yang salah dalam manuver tersebut. *
Komentar