Tampilkan Baris Gede Hingga Barongsai
Gelaran Buleleng Festival (Bulfest) ke VI tahun 2018 resmi dibuka, Kamis (2/8) malam.
Bulfest ke VI, The Spirit of Pluralism’
SINGARAJA, NusaBali
Kali ini, Bulfest mengambil tema The Spirit of Pluralism, sebagai wujud semangat kebersamaan dalam membangun Buleleng, yang berlangsung selama lima hari, Senin (6/8) nanti. Sesuai tema, atraksi kesenian yang ditampilkan dari berbagai etnis di Buleleng pada acara pembukaan. Mulai dari Baris Gede yang mewakili atraksi kesenian Hindu, kemudian ada atraksi Burdah dari Desa Pagayaman, Kecamatan Sukasada mewakili atraksi kesenian Muslim, dan atraksi Barongsai mewakili etnis Tionghoa, dan antraksi World Musik mewakili kesenian umat Nasrani.
Acara pembukaan dihadiri oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Gubernur dan Wakil Gubernur Bali terpilih, I Wayan Koster dan Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, anggota DPRD Provinsi Bali Ketut Kariyasa Adnyana, Pangdam IX Udayana Mayjen TNI Benny Susianto, Danrem 163Wirasatya Kolonel Arh Albertus Magnus, Danlanal Bali Kolonel Laut (p) Henricus Prihantoko, serta undangan lainya.
Acara Bulfest semalam resmi dibuka oleh Staf Ahli Bidang Multikultural, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI Esti Reko Astuti, didampingi putri Pariwisata Indonesia Astari Indah Vernideani. Sebelum pembukaan, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengajak seluruh para undangan melihat atraksi kesenian dari semua etnis yang mengambil tempat di ruas Jalan Ngurah Rai. Begitu tiba, rombongan disambut Tari Legong Tombol yang dimainkan oleh Sanggar Manik Utara, kemudian disusul grup music World Music, atraksi Burdah, atraksi Barongsai, dan terakhir tari Baris Gede. Setelah melihat atraksi berbagai etnis itu, rombongan menuju panggung utama. Di panggung utama juga ditampilkan atraksi seni Tari Rangrang dari Sanggar Santhi Budaya, sesuai dengan tema Bulfest kali ini.
Staf Ahli Kemenpar RI Esti Reko Astuti dalam sambutan mengungkapkan, kegiatan Bulfest yang rutin digelar tiap tahun telah masuk dalam daftar 110 calender of event Kemenpar RI. Karena Bulfest telah mencapai prestasi terbaik. Masuk calender of event merupakan hal sulit karena dikurasi oleh para kurator berpengalaman. “Ini merupakan suatu prestasi yang cukup membanggakan, karena dari delapan agenda di Bali, Buleleng salah satunya masuk dalam calender of event,” ungkapnya.
Bupati Agus Suradnyana saat ditemui menjelaskan, memasuki tahun keenam penyelenggaraannya, Bulfest sudah menjadi festival yang diperhitungkan di tingkat nasional. Terbukti Bulfest masuk sebagai salah satu agenda di calender of event Kementrian Pariwisata RI tahun 2018 dari 110 kegiatan pariwisata. Selain itu, Bulfest tahun lalu menjadi festival terfavorit ketiga nasional. “Ini menandakan kami berada pada trek yang benar untuk mengembangkan potensi kesenian dan kebudayaan di Buleleng,” jelasnya.
Menurutnya, pada ajang Bulfest setiap tahunnya terus menampilkan kegiatan-kegiatan yang spesifik. Seperti pada tahun 2018 Bulfest mengambil tema The Spirit of Pluralism atau Semangat Keberagaman. Kesenian dari seluruh etnis digali dan Pemkab Buleleng mengajak seluruh masyarakat Buleleng yang sangat beragam untuk bersama membangun Kabupaten Buleleng. “Setiap tahunnya kita menampilkan hal-hal yang spesifik. Seperti tahun ini kita mengangkat keberagaman dimana kita mengajak seluruh masyarakat Buleleng untuk membangun daerah,” ujar Agus Suradnyana.*k19
Komentar