Pendapatan Tak Penuhi Target, Komisi III Sidak ke DTW
Komisi III DPRD Tabanan yang membidangi keuangan daerah, retribusi, perpajakan, dan perusahaan daerah menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke DTW Ulundanu Beratan, DTW Jatiluwih, dan DTW Tanah Lot, Kamis (2/8).
TABANAN, NusaBali
Sidak digelar lantaran berdasarkan rapat dengan Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) sebelumnya terjadi penurunan pendapatan daerah untuk semester I. Dari yang ditarget Rp 409 miliar, baru bisa dicapai 35 persen atau sekitar Rp 179 miliar.
Sidak tersebut dipimpin oleh Ketua Komisi III I Wayan Lara bersama anggotanya I Nyoman Sudiana, I Nyoman Wirama Putra, I Made Yasa, dan I Wayan Eddy Nugraha Giri. Sebelum ke Tanah Lot, terlebih dulu mendatangi DTW Ulundanu Beratan, namun Manajer Operasional DTW Ulundanu Beratan tidak ada di tempat sehingga akan dijadwalkan sidak kembali. Selanjutnya menuju DTW Jatiluwih.
Ketua Komisi III DPRD Tabanan I Wayan Lara menjelaskan sidak yang dilakukan adalah untuk memastikan dan mengecek kebenaran laporan saat menggelar rapat dengan Bakeuda. Bahwa ada penurunan pendapatan sehingga target tidak bisa dicapai. “Maka dari itu kami cek langsung ke lapangan,” ungkapnya.
Tetapi setelah turun langsung ke sejumlah DTW, memang sempat terjadi penurunan kunjungan ke DTW khususnya DTW Tanah Lot. Namun hanya pada bulan-bulan tertentu saja sehingga tidak berpengaruh terlalu signifikan pada pendapatan. “Memang ada penurunan di bulan tertentu, seperti Januari karena ada erupsi Gunung Agung. Tetapi tidak berdampak terlalu signifikan,” tegas Lara.
Maka dari itu karena target pendapatan di semester I sebesar Rp 409 miliar hingga saat ini baru tercapai 35 persen atau sekitar Rp 179 miliar, dia akan mengunjungi sektor pendapatan yang lain. Seperti Dinas Perijinan dan lainnya.
“Memang ada pendapatan daerah seperti BPHTB yang sedikit, namun untuk mengatasi ini akan kami cek ke lapangan kendala seperti apa sehingga bisa dicarikan solusi,” kata politisi PDIP asal Kecamatan Kerambitan, itu.
Sementara itu, Manajer Operasional DTW Tanah Lot I Ketut Toya Adnyana juga membenarkan bahwa sempat terjadi penurunan kunjungan ke DTW Tanah Lot yakni pada Januari – Februari akibat erupsi Gunung Agung. Bahkan penurunan kunjungan per hari mencapai 3.000 orang. “Normalnya 8.000 hingga 9.000 pengunjung tiap hari. Saat ini sudah normal kembali,” tegasnya.
Ditambahkannya, tahun 2018 target kunjungan sebanyak 3.150.000. Target ini optimistis akan bisa diraih. “Sampai bulan Juli kemarin sudah di angka 2 juta. Mudah-mudahan target tercapai, apalagi kita akan menggelar festival pada 18 Agustus 2018 mendatang,” tandas Toya Adnyana. *de
Sidak tersebut dipimpin oleh Ketua Komisi III I Wayan Lara bersama anggotanya I Nyoman Sudiana, I Nyoman Wirama Putra, I Made Yasa, dan I Wayan Eddy Nugraha Giri. Sebelum ke Tanah Lot, terlebih dulu mendatangi DTW Ulundanu Beratan, namun Manajer Operasional DTW Ulundanu Beratan tidak ada di tempat sehingga akan dijadwalkan sidak kembali. Selanjutnya menuju DTW Jatiluwih.
Ketua Komisi III DPRD Tabanan I Wayan Lara menjelaskan sidak yang dilakukan adalah untuk memastikan dan mengecek kebenaran laporan saat menggelar rapat dengan Bakeuda. Bahwa ada penurunan pendapatan sehingga target tidak bisa dicapai. “Maka dari itu kami cek langsung ke lapangan,” ungkapnya.
Tetapi setelah turun langsung ke sejumlah DTW, memang sempat terjadi penurunan kunjungan ke DTW khususnya DTW Tanah Lot. Namun hanya pada bulan-bulan tertentu saja sehingga tidak berpengaruh terlalu signifikan pada pendapatan. “Memang ada penurunan di bulan tertentu, seperti Januari karena ada erupsi Gunung Agung. Tetapi tidak berdampak terlalu signifikan,” tegas Lara.
Maka dari itu karena target pendapatan di semester I sebesar Rp 409 miliar hingga saat ini baru tercapai 35 persen atau sekitar Rp 179 miliar, dia akan mengunjungi sektor pendapatan yang lain. Seperti Dinas Perijinan dan lainnya.
“Memang ada pendapatan daerah seperti BPHTB yang sedikit, namun untuk mengatasi ini akan kami cek ke lapangan kendala seperti apa sehingga bisa dicarikan solusi,” kata politisi PDIP asal Kecamatan Kerambitan, itu.
Sementara itu, Manajer Operasional DTW Tanah Lot I Ketut Toya Adnyana juga membenarkan bahwa sempat terjadi penurunan kunjungan ke DTW Tanah Lot yakni pada Januari – Februari akibat erupsi Gunung Agung. Bahkan penurunan kunjungan per hari mencapai 3.000 orang. “Normalnya 8.000 hingga 9.000 pengunjung tiap hari. Saat ini sudah normal kembali,” tegasnya.
Ditambahkannya, tahun 2018 target kunjungan sebanyak 3.150.000. Target ini optimistis akan bisa diraih. “Sampai bulan Juli kemarin sudah di angka 2 juta. Mudah-mudahan target tercapai, apalagi kita akan menggelar festival pada 18 Agustus 2018 mendatang,” tandas Toya Adnyana. *de
1
Komentar