Gili Lawa Taman Nasional Komodo Kebakaran
Padang rumput di Taman Nasional Komodo (TNK), Nusa Tenggara Timur (NTT), kemarin sore terbakar. Pemadaman api dibantu warga.
JAKARTA, NusaBali
"Benar, kebakaran sekitar pukul 17.00 Wita (Rabu 1 Agustus). Api padam sekitar pukul 03.00 Wita tadi pagi," kata Kabid Humas Polda NTT Kombes Jules A Abast ketika dimintai konfirmasi, Kamis (2/8).
Jules mengatakan, berdasarkan laporan awal yang diterimanya, kebakaran semula diketahui warga yang sedang berlayar. Warga melihat kebakaran berada di atas bukit TNK.
"Informasi awal, jadi saat itu ada warga yang sedang tracking kapal. Mereka melihat ada kebakaran di atas bukit. Di atas bukit itu ada padang rumput. Mereka adalah pemandu wisata," jelas Jules.
Setelah melihat kebakaran, warga lalu berusaha memadamkan api. Setelah api tak kunjung padam, warga melapor ke petugas TNK.
"Informasinya, warga mencoba memadamkan. Lalu setelah itu turun ke kapal lagi. Setelah itu, mereka melaporkan kejadian ke ranger TNK, warga bersama ranger ke lokasi untuk memadamkan bersama dan api berhasil padam jam tiga tadi," terang Jules.
Kepala Balai Taman Nasional Komodo Budhy Kurniawan menjelaskan, kini penyebab kebakarannya masih diselidiki.
"Masih dalam proses penyelidikan di Polres Manggarai Barat. Saat kebakaran, memang ada beberapa kapal di sekitar Gili Lawa, mereka itulah yang dimintai keterangan dan informasi," kata Budhy, Kamis (2/8).
Beredar beberapa kabar, bahwa kebakaran di Gili Lawa disebabkan oleh putung rokok dan beberapa wisatawan yang menyalakan kembang api. Namun, Budhy masih menegaskan kalau penyebab kebakaran di Gili Lawa masih dalam penyelidikan.
"Sekali lagi, penyebabnya masih diselidiki. Penyebabnya bisa karena banyak hal, tentu ada aktivitas yang menyalakan api," tegas Budhy. Gili Lawa merupakan pulau yang tidak berpenghuni dan penuh dengan padang savana. Ditambah sedang kemarau, maka sangatlah berbahaya jika ada percikan api yang bisa membuat kebakaran besar. *
"Benar, kebakaran sekitar pukul 17.00 Wita (Rabu 1 Agustus). Api padam sekitar pukul 03.00 Wita tadi pagi," kata Kabid Humas Polda NTT Kombes Jules A Abast ketika dimintai konfirmasi, Kamis (2/8).
Jules mengatakan, berdasarkan laporan awal yang diterimanya, kebakaran semula diketahui warga yang sedang berlayar. Warga melihat kebakaran berada di atas bukit TNK.
"Informasi awal, jadi saat itu ada warga yang sedang tracking kapal. Mereka melihat ada kebakaran di atas bukit. Di atas bukit itu ada padang rumput. Mereka adalah pemandu wisata," jelas Jules.
Setelah melihat kebakaran, warga lalu berusaha memadamkan api. Setelah api tak kunjung padam, warga melapor ke petugas TNK.
"Informasinya, warga mencoba memadamkan. Lalu setelah itu turun ke kapal lagi. Setelah itu, mereka melaporkan kejadian ke ranger TNK, warga bersama ranger ke lokasi untuk memadamkan bersama dan api berhasil padam jam tiga tadi," terang Jules.
Kepala Balai Taman Nasional Komodo Budhy Kurniawan menjelaskan, kini penyebab kebakarannya masih diselidiki.
"Masih dalam proses penyelidikan di Polres Manggarai Barat. Saat kebakaran, memang ada beberapa kapal di sekitar Gili Lawa, mereka itulah yang dimintai keterangan dan informasi," kata Budhy, Kamis (2/8).
Beredar beberapa kabar, bahwa kebakaran di Gili Lawa disebabkan oleh putung rokok dan beberapa wisatawan yang menyalakan kembang api. Namun, Budhy masih menegaskan kalau penyebab kebakaran di Gili Lawa masih dalam penyelidikan.
"Sekali lagi, penyebabnya masih diselidiki. Penyebabnya bisa karena banyak hal, tentu ada aktivitas yang menyalakan api," tegas Budhy. Gili Lawa merupakan pulau yang tidak berpenghuni dan penuh dengan padang savana. Ditambah sedang kemarau, maka sangatlah berbahaya jika ada percikan api yang bisa membuat kebakaran besar. *
Komentar