Percobaan Pembunuhan Lurah di Banyuwangi Pelakunya adalah Oknum LSM
Agus Siswanto, pelaku pencurian dengan kekerasan dan percobaan pembunuhan Lurah Penataban, Wilujeng Esti Utami, hanya bisa tertunduk.
BANYUWANGI, NusaBali
Dia meringis kesakitan setelah ditembak kakinya lantaran mencoba kabur. "Inilah Agus Siswanto, warga Desa Sumberberas Kecamatan Muncar pelaku dari percobaan pembunuhan Lurah Penataban," ujar Kapolres Banyuwangi AKBP Donny Adityawarman kepada wartawan saat merilis kasus percobaan pembunuhan yang dilakukan Agus, Kamis (2/8).
Pelaku mencoba melarikan diri, saat polisi mengajak pelaku mencari barang bukti. Saat itu pelaku pamit akan buang air. Namun saat borgol dilepas, pelaku langsung berusaha kabur. "Saat itu langsung kita tembak kakinya. Kita mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," tambahnya.
Selain Agus, barang bukti kejahatan yang dilakukannya berupa uang Rp 60 juta milik korban, baju korban, tas korban dan tas plastik untuk mengikat korban juga diperihatkan kepada wartawan.
Menurut Donny, Agus merupakan salah satu anggota LSM LPRI (Lembaga Peduli Rakyat Indonesia). Dirinya melakukan aksi itu karena tergiur dengan uang yang dibawa korban.
"Korban meminta bantuan ke pelaku agar dibantu. Mengenai bantuan apa, masih kami dalami," tambah Donny seperti dilansir detik.
Sebelumnya, korban diikat dan dibuang ke Sungai Sere, Desa Kebondalem Kecamatan Bangorejo. Sebelum dibuang, korban disiksa terlebih dahulu. Agus berusaha memiliki uang Rp 60 juta milik korban yang sedianya akan diserahkan ke 'Gus Makki', sebagai dalih akan dipinjam tokoh agama di Banyuwangi ini.
"Saat itu pelaku meminta korban melemparkan tas berisi uang Rp 60 juta ke jok belakang. Pelaku tidak mau. Saat itulah pelaku melakukan pemukulan kepada korban. Pemukulan dilakukan di dalam mobil Hyundai milik pelaku," ujar AKBP Donny.
Korban dipukuli kepalanya dengan palu yang sudah disiapkan pelaku. Tak hanya itu, pelaku juga membawa pistol mainan sejenis FN untuk menakut-nakuti korban. Gagang FN pun juga dipukul kan di wajah dan kepala korban.
Saat tak berdaya inilah Agus kemudian mengikat tangan korban. Mobil yang dikendarainya ditepikan di sungai. Kemudian pelaku langsung menyeret korban dan diceburkan ke sungai. "Korban ditinggal begitu saja. Korban kemudian minta tolong. Cukup lumayan lama sekitar satu jam-an. Akhirnya ada warga dan dibantu polisi kemudian menolong korban," tambahnya. *
Pelaku mencoba melarikan diri, saat polisi mengajak pelaku mencari barang bukti. Saat itu pelaku pamit akan buang air. Namun saat borgol dilepas, pelaku langsung berusaha kabur. "Saat itu langsung kita tembak kakinya. Kita mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," tambahnya.
Selain Agus, barang bukti kejahatan yang dilakukannya berupa uang Rp 60 juta milik korban, baju korban, tas korban dan tas plastik untuk mengikat korban juga diperihatkan kepada wartawan.
Menurut Donny, Agus merupakan salah satu anggota LSM LPRI (Lembaga Peduli Rakyat Indonesia). Dirinya melakukan aksi itu karena tergiur dengan uang yang dibawa korban.
"Korban meminta bantuan ke pelaku agar dibantu. Mengenai bantuan apa, masih kami dalami," tambah Donny seperti dilansir detik.
Sebelumnya, korban diikat dan dibuang ke Sungai Sere, Desa Kebondalem Kecamatan Bangorejo. Sebelum dibuang, korban disiksa terlebih dahulu. Agus berusaha memiliki uang Rp 60 juta milik korban yang sedianya akan diserahkan ke 'Gus Makki', sebagai dalih akan dipinjam tokoh agama di Banyuwangi ini.
"Saat itu pelaku meminta korban melemparkan tas berisi uang Rp 60 juta ke jok belakang. Pelaku tidak mau. Saat itulah pelaku melakukan pemukulan kepada korban. Pemukulan dilakukan di dalam mobil Hyundai milik pelaku," ujar AKBP Donny.
Korban dipukuli kepalanya dengan palu yang sudah disiapkan pelaku. Tak hanya itu, pelaku juga membawa pistol mainan sejenis FN untuk menakut-nakuti korban. Gagang FN pun juga dipukul kan di wajah dan kepala korban.
Saat tak berdaya inilah Agus kemudian mengikat tangan korban. Mobil yang dikendarainya ditepikan di sungai. Kemudian pelaku langsung menyeret korban dan diceburkan ke sungai. "Korban ditinggal begitu saja. Korban kemudian minta tolong. Cukup lumayan lama sekitar satu jam-an. Akhirnya ada warga dan dibantu polisi kemudian menolong korban," tambahnya. *
1
Komentar