Rambah 34 Kota, Badung Jadi ‘Target’ Gebyar UKM Indonesia
Mengambil topik ‘UKM Jaman NOW : Kewirausahaan + Pemasaran = Sukses Bisnis’, Gebyar UKM Indonesia 2018 Edisi ke 3 digelar di Badung.
MANGUPURA, NusaBalicom
Gebyar UKM Indonesia kembali digelar. Setelah sukses diselenggarakan di 17 kota seluruh Indonesia pada tahun lalu, tahun 2018, Gebyar UKM Indonesia merambah lebih banyak daerah. Ada 34 kota di seluruh Nusantara yang akan menjadi agenda pestanya para UKM di seluruh Indonesia itu.
Mengambil topik ‘UKM Jaman NOW : Kewirausahaan + Pemasaran = Sukses Bisnis’, Gebyar UKM Indonesia dimulai dari Deli Serdang, Sumatera Utara, pada 31 Juli 2018, dan akan berakhir di Purwakarta, Jawa Barat, pada 29 November 2018 mendatang. Setelah dari Deli Serdang, kegiatan berlanjut ke Kabupaten Badung, Bali, pada 2 Agustus lalu.
Acara dihadiri Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa, Sesmen Koperasi dan UKM RI Meliadi Sembiring, Founder & Chairman MarkPIus, Inc. Hermawan Kertajaya, Ketua Dekranasda Badung Seniasih Giri Prasta, Kadis Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Kadis Koperasi, UKM dan Perdagangan Badung, Dirut Jamkrida Bali Mandara dan Direktur BPD Bali.
"Untuk itu Pemkab Badung sangat mengapresiasi pelaksanaan Gebyar UKM Indonesia di wilayah kami. Kegiatan ini memiliki arti penting dan strategis dalam upaya mengembangkan UKM khususnya di wilayah Kabupaten Badung," ujar Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa dalam sambutannya di Ruang Kertha Gosana, Puspem Badung, Kamis (2/8).
Ditegaskan, di era digital persaingan usaha semakin kompetitif, salah satu kuncinya yaitu pelaku usaha yang bergerak cepat dalam mengambil peluang karena akan dapat menguasai pasar. "Saat ini bukan yang besar akan mengalahkan yang kecil, tetapi siapa yang cepat akan dapat mengalahkan mereka yang lambat,” ujarnya.
Wabup Suiasa menerangkan, Pemkab Badung memiliki komitmen untuk terus mendorong tumbuhnya UKM setempat dengan memberikan pendampingan, baik dari legalitas perizinan, terutama kepada perizinan usaha mikro kecil.
"Sehingga pelaku usaha dengan mudah memperoleh izin usaha serta kami juga melakukan pendampingan dengan memberikan pelatihan SDM melalui sertifikasi, bantuan peralatan sampai ke akses pasar, baik dalam daerah maupun luar daerah", imbuhnya.
Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM RI, Meliadi Sembiring mengatakan kegiatan Gebyar UKM Indonesia ini diharapkan bisa menjadi tonggak sejarah dalam perkembangan UMKM Indonesia di masa mendatang. "Statistik menggambarkan jumlah UMKM di Indonesia sekitar 62,9 juta, koperasi aktif sejumlah 152 ribu lebih. Pertumbuhan perekonomian secara nasional cukup baik dan stabil yaitu diatas 5 persen. Untuk mengurangi kesenjangan perkembangan perekonomian salah satunya adalah melalui pengembangan koperasi dan UMKM," ungkapnya.
Selain diisi seminar seputar UKM dari para pakarnya, Gebyar UKM Indonesia 2018 juga melibatkan langsung para UKM dengan konsep kurasi. Para UKM di setiap kota diajak berpartisipasi untuk mendaftarkan bisnis mereka, dan yang terpilih berkesempatan mendapat slot untuk promosi selama event berlangsung.
Gebyar UKM Indonesia diharapkan menjadi wadah berbagi ilmu khususnya kewirausahaan untuk menghadapi persaingan saat ini. Tahun ini pun mengangkat topik yang cukup menarik, yakni ‘UKM Jaman NOWI: Kewirausahaan + Pemasaran = Sukses Bisnis’. Topik ini menjadi sajian utama yang diharapkan mampu membawa UKM-UKM lokal percaya diri menghadapi persaingan kompetitif di tingkat nasional, bahkan sampai global.
Founder & Chairman MarkPIus, Inc. Hermawan Kartajaya yang selaku penyelenggara acara tahunan ini mengatakan, selain memiliki jiwa entrepreneur, UKM harus punya jiwa pemasaran. Karena yang paling penting dari membuka sebuah usaha adalah faktor market atau pasar. “Harus tahu dulu, pasarnya ada atau tidak,” ujarnya.
Dijelaskan, MarkPlus, Inc mendeklarasikan diri sebagai Social Business Enterprise pada 12 Mei 2015, dengan komitmen penuh mendukung tumbuh dan berkembangnya UKM di Indonesia. Salah satunya dengan menghadirkan berbagai macam program yang inovatif dan tepat guna bagi UKM, yakni Gebyar UKM Indonesia 2016. Ternyata, seiring tahun berjalan, mampu berjalan hingga tahun ketiga tahun 2018, dengan merambah lebih banyak kota, yakni berjumlah 34 kota di seluruh Indonesia.*
Komentar