Tjok Pemayun Diharap Rebut Suara Gek Rani
Demokrat pasang mantan Sekda Provinsi Bali, Tjokorda Ngurah Pemayun, untuk berebut kursi DPRD Bali Dapil Gianyar dalam Pileg 2019.
Perebutan Kursi DPRD Bali Dapil Ginyar
GIANYAR, NusaBali
Tokoh asal Puri Madangan, Desa Petak, Kecamatan Gianyar ini diharapkan mampu setidaknya menambal sekitar 13.000 suara yang dulu diraih Pande Istri Maharani Prima Dewi alias Gek Rani saat Pileg 2014.
Dalam Pileg 2019 nanti, Tjok Pemayun yang baru beberapa bulan pensiun sebagai PNS dipasang Demokrat sebagai caleg nomor urut 1 untuk kursi DPRD Bali Dapil Gianyar. Sedangkan Tjokorda Asmara Putra Sukawati alias Cok Asmara, politisi Demokrat asal Puri Agung Ubud, Gianyar yang berstatus incumbent DPRD Bali, dipasang di nomor urut 2. Sedangkan 4 caleg Demokrat lainnya semua merupakan new comer.
Demokrat kini tidak lagi usung Gek Rani sebagai caleg DPRD Bali Dapil Gianyar di Pileg 2019. Pasalnya, mantan Bendahara DPC Demokrat Gianyar yang baru saja disung sebagao Calon Wakil Bupati (Cawabup) Gianyar di Pilkada 2018 ini loncat pagar ke Partai NasDem. Srikandi Politik asal Kelurahan Benk, Kecamatan Gianyar ini maju tarung DPRD Bali dari NasDem Dapil Gianyar.
Ketika Pilag 2014 lalu, Gek Rani yang diusung Demokrat sebagai caleg DPRD Bali Dapil Gianyar berhasil meraup kisaran 13.000 suara. Hanya saja, Gek Rani kalah saing dengan Cok Asmara, yang berhasil meraih kembali satu-satunya kursi DPRD Bali Dapil Gianyar. Saat itu, Cok Asmara lolos dengan perolehan 21.047 suara.
Setelah Gek Rani loncat ke NasDem, Cok Asmara selaku Ketua DPC Demokrat Gianyar sangat berharap Tjok Pemayun bisa menambal hilangnya modal 13.000 suara partainya itu. Menurut Cok Asmara, hengkangnya Gek Rani jadi tantangan baru bagi Demokrat. Sebab, 13.000 suara milik Gek Rani di Pileg 2014 cukup besar artinya untuk mendongkrak suara Demokrat, hingga berhasil merebut satu kursi di DPRD Bali.
Meski demikian, menurut Cok Asmara, Demokrat potensial bisa mendongkrak suara serpihan incumbent DPRD Bali dari PDIP Dapil Gianyar, Nyoman Parta, yang dalam Pileg 2019 meju tarung ke DPR RI Dapil Bali. Saat Pileg 2014 lalu, Parta berhasil meraup 44.348 suara.
“Selain itu, kami juga berharap serpihan suara dari Cok Ibah (mantan anggota Fraksi Golkar DPRD Bali Dapil Gianyar sesama tokoh Puri Agung Ubud, Tjokorda Raka Kerthyasa, Red) yang kini tidak tarung ke DPRD Bali,” ujar Cok Asmara saat dikonfirmasi NusaBali di Gianyar, Kamis (2/8).
Cok Asmara mengaku optimistis Demokrat akan mampu merebut suara yang ditinggalkan Cok Ibah dan Parta. Saat Pileg 2014 lalu, Cok Ibah meraih 22.246 suara untuk rebut satu-satunya kursi DPRD Bali dari Golkar Dapil Gianyar. Dia yakin Tjok Pemayun dan caleg Demokrat lainnya kerja keras untuk mendongkrak suara Demokrat. “Mamang jika dibandingkan Gek Rani yang sudah lama terjun ke politik, Tjok Pemayun belum teruji dalam Pileg. Tapi, saya yakin beliau punya jaringan kuat di lapangan,” jelas Cok Asmara. *lsa
GIANYAR, NusaBali
Tokoh asal Puri Madangan, Desa Petak, Kecamatan Gianyar ini diharapkan mampu setidaknya menambal sekitar 13.000 suara yang dulu diraih Pande Istri Maharani Prima Dewi alias Gek Rani saat Pileg 2014.
Dalam Pileg 2019 nanti, Tjok Pemayun yang baru beberapa bulan pensiun sebagai PNS dipasang Demokrat sebagai caleg nomor urut 1 untuk kursi DPRD Bali Dapil Gianyar. Sedangkan Tjokorda Asmara Putra Sukawati alias Cok Asmara, politisi Demokrat asal Puri Agung Ubud, Gianyar yang berstatus incumbent DPRD Bali, dipasang di nomor urut 2. Sedangkan 4 caleg Demokrat lainnya semua merupakan new comer.
Demokrat kini tidak lagi usung Gek Rani sebagai caleg DPRD Bali Dapil Gianyar di Pileg 2019. Pasalnya, mantan Bendahara DPC Demokrat Gianyar yang baru saja disung sebagao Calon Wakil Bupati (Cawabup) Gianyar di Pilkada 2018 ini loncat pagar ke Partai NasDem. Srikandi Politik asal Kelurahan Benk, Kecamatan Gianyar ini maju tarung DPRD Bali dari NasDem Dapil Gianyar.
Ketika Pilag 2014 lalu, Gek Rani yang diusung Demokrat sebagai caleg DPRD Bali Dapil Gianyar berhasil meraup kisaran 13.000 suara. Hanya saja, Gek Rani kalah saing dengan Cok Asmara, yang berhasil meraih kembali satu-satunya kursi DPRD Bali Dapil Gianyar. Saat itu, Cok Asmara lolos dengan perolehan 21.047 suara.
Setelah Gek Rani loncat ke NasDem, Cok Asmara selaku Ketua DPC Demokrat Gianyar sangat berharap Tjok Pemayun bisa menambal hilangnya modal 13.000 suara partainya itu. Menurut Cok Asmara, hengkangnya Gek Rani jadi tantangan baru bagi Demokrat. Sebab, 13.000 suara milik Gek Rani di Pileg 2014 cukup besar artinya untuk mendongkrak suara Demokrat, hingga berhasil merebut satu kursi di DPRD Bali.
Meski demikian, menurut Cok Asmara, Demokrat potensial bisa mendongkrak suara serpihan incumbent DPRD Bali dari PDIP Dapil Gianyar, Nyoman Parta, yang dalam Pileg 2019 meju tarung ke DPR RI Dapil Bali. Saat Pileg 2014 lalu, Parta berhasil meraup 44.348 suara.
“Selain itu, kami juga berharap serpihan suara dari Cok Ibah (mantan anggota Fraksi Golkar DPRD Bali Dapil Gianyar sesama tokoh Puri Agung Ubud, Tjokorda Raka Kerthyasa, Red) yang kini tidak tarung ke DPRD Bali,” ujar Cok Asmara saat dikonfirmasi NusaBali di Gianyar, Kamis (2/8).
Cok Asmara mengaku optimistis Demokrat akan mampu merebut suara yang ditinggalkan Cok Ibah dan Parta. Saat Pileg 2014 lalu, Cok Ibah meraih 22.246 suara untuk rebut satu-satunya kursi DPRD Bali dari Golkar Dapil Gianyar. Dia yakin Tjok Pemayun dan caleg Demokrat lainnya kerja keras untuk mendongkrak suara Demokrat. “Mamang jika dibandingkan Gek Rani yang sudah lama terjun ke politik, Tjok Pemayun belum teruji dalam Pileg. Tapi, saya yakin beliau punya jaringan kuat di lapangan,” jelas Cok Asmara. *lsa
1
Komentar