nusabali

Shortcut Titik 5-6 Sudah Tender

  • www.nusabali.com-shortcut-titik-5-6-sudah-tender

Versi Koster, keseluruhan proyek Shortcut Denpasar-Singaraja via Bedugul digarap bertahap dalam 2 tahun, hingga tuntas 2020

Pemkab Buleleng Tetapkan Tim ‘Penaksir’ Harga Tanah


SINGARAJA, NusaBali
Pembangunan Shortcut (Jalan Pintas) Titik 1-10 di Jalur Utama Denpasar-Singaraja via Bedugul ditargetkan tuntas tahun 2020. Untuk tahap pertama, digarap Shortcut Titik 5-6 wilayah Desa Wanagiri-Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng yang kini sudah masuk proses tender. Pemkab Buleleng pun telah menetapkan tim independen untuk menaksir harga tanah yang akan dibebaskan buat Shortcut Titik 5-6.

Target penggarapan Shortcut Titik 1-10 rampung tahun 2020 ini disampaikan Gubernur Bali 2018-2023 terpilih, Wayan Koster, di hadapan ribuan masyarakat saat acara pembukaan Buleleng Festival (Bulfest) ke VI 2018 di depan Tugu Singa Ambararaja Singaraja, Kamis (2/8) malam. Menurut Koster, dirinya sudah berbicara banyak terkait agenda percepatan pembangunan ekonomi dan pariwisata di Buleleng bersama Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, dan pihak-pihak terkait lainnya.

Salah satu agenda percepatan itu, kata Koster, adalah mempercepat pembangunan infrastruktur jalan penghubung Denpasar-Singaraja, terutama Shortcut. Terkait masalah ini, Koster mangaku sudah beberapa kali gelar pertemuan dengan pihak Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah VIII. “Ini menjadi cita-cita yang sudah lama diinginkan oleh masyarakat Buleleng, yakni mewujudkan Shortcut Den-pasar-Singaraja. Ya, supaya perjalanan Singaraja-Denpasar atau sebaliknya tidak lagi berkelok-kelok dan bikin mabuk. Saya sudah banyak berkoordinasi, nanti juga berkoordinasi lagi dengan BBPJN Wilayah VIII,” tandas Koster.

Menurut Koster, proyek Shortcut Denpasar-Singaraja akan dikerjakan bertahap dalam 2 tahun, hingga nantinya tuntas pada 2020. Untuk tahap awal, yang digarap adalah Shortcut Titik 5-6 wilayah Desa Wanagiri-Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada. Proyek Shortcut Titik 5-6 ini sudah masuk proses tender di Kementerian PUPR, dengan biaya sepenuhnya dari APBN sebesar Rp 165 miliar.

Sedangkan untuk Shortcut Titik 1-2, 3-4, 7-8, dan 9-10, kata Koster, pendanaannya akan terus diperjuangkan ke pusat. Namun, jika pusat tidak bersedia mendanai, pembiayaan telah diputuskan menggunakan dana APBD Bali, termasuk dana Pajak Hotel dan Restoran (PHR) yang dikelola Kabupaten Badung. Untuk tahun 2019, APBD Bali akan alokasikan dana sebesar Rp 230 untuk menuntaskan titik Shortcut lainnya. Jika masih tersisa, di tahun 2020 akan dibiayai dari dana PHR. “Itu (Shortcut) kami pastikan tuntas tahun 2020, mulai dari titik 1 sampai 10,” tandas Koster.

“Tahun 2019, kami akan berjuang. Tapi, jika tidak dapat dari APBN, pembiayaan dari APBD Provinsi sebesar Rp 230 miliar. Di tahun 2020, kami akan danai lagi bersama Bupati Badung dengan dana PHR. Sehingga seluruh titik jalan singkat (Shortcut) Bedugul-Singaraja seluruhnya tuntas tahun 2020,” lanjut politisi asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.

Sementara, Kadis Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Buleleng, Ketut Suparta Wijaya, mengaku tidak tahu persis lokasi Shortcut Titik 1-10 dalam proyek ini. Sebab, secara teknis proyek Shortcut ini ada di tangan BBPJN Wilayah VIII.

Namun, sepengetahuan Suparta Wijaya, Shortcut Titik 5-6 berada di Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada dengan panjang 1,9 kilometer. Titik 5 berada di wilayah Desa Wanagiri tepatnya di Pura Yeh Ketipat ke arah timur, sementara Titik 6 berada di Banjar Wira Buawana, Desa Gitgit.

Menurut Suparta Wijaya, luas lahan yang diperlukan dalam proyek Shortcut Titik 5-6 ini mencapai 11,5 hektare. Saat ini, pihaknya telah menetapkan tim appraisal untuk menilai harga jual tanah yang terkena proyek Shortcut. “Kami tinggal menunggu pihak tim appraisal menyerahkan jaminan pelaksanaan kegiatan, untuk tandatangani kontrak kerja. Kalau tandatangan kontrak kerja selesai, tim sudah bisa bekerja,” jelas Suparta Wijaya saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah di Singaraja, Jumat (3/8).

Sedangkan Kepala Satuan Kerja (Kasatker) PJN Metropolitan BBPJN Wilayah VIII, Anak Agung Gede Sanjaya, mengaku tidak membawa data terkait lokasi-lokasi Shortcut Titik 1-10 tersebut, saat dikonjfirmasi NusaBali kemarin. Namun, seingat Gung Sanjaya, Shortcut Titik 1 berada di sekitar Polsek Baturiti (Tabanan), Titik 2 di sekitar Rumah Makan Saras, Titik 3 disekitar Patung Polisi dekat pintu masuk menuju Danau Beratan, Titik 4 di sekitaran Hotel Asram dekat Danau Beratan (Kecamatan Baturiti, Tabanan), dan Titik 5-10 di wilayah Desa Wanagiri-Desa Gitgit (Kecamatan Sukasada, Buleleng).

“Untuk lebih jelasnya, datang ke kantor nggih, karena data lengkapnya ada di kantor. Yang jelas, untuk Shortcut Titik 5-6 sudah proses tender sekarang. Setelah tender, nanti sudah langsung pengerjaan,” tegas Gung Sanjaya.

Sementara itu, Dinas PUPR Kabupaten Tabanan masih terus berkoordinasi ke provinsi terkait proyek Shotcut Bedudul-Singaraja. Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Tabanan, I Gusti Nyoman Sudana, mengatakan pembangunan Shortcut masih tahap perencanaan.

Untuk wilayah Tabanan, kata Sudana, yang akan dilintasi jalur Shortcut adalah sebelum Patung Polisi pintu masuk Danau Beratan sampai Penginapan Asram. "Jadi untuk kita di Tabanan terus berkoordinasi, karena ini masih tahap perencanaan," ujar Sudana saat dihubungu NusaBali terpisah di Tabanan, Jumat kemarin.

Proses perencanaan yang dimaksud Sudana, termasuk memastikan kesiapan lahan. Sejauh ini, untuk wilayah Tabanan belum ada proses pembebasan lahan Shortcut. "Yang menangani ini kan Balai Jalan Nasional Wilayah VIII yang berkantor di Jalan Raya Kuta, Badung. Jadi, kita masih menunggu koordinasi lebih lanjut," tandas Sudana. *k19,de

Komentar