nusabali

Ni Ketut/Anggia Kandas

  • www.nusabali.com-ni-ketutanggia-kandas

Label favorit itu layak disandang ganda Jepang yang tampil agresif.  Sepanjang laga mereka menekan dan mengontrol pertandingan hingga Ni Ketut/ Anggia tak berkutik.

Hanya Greysia/Apriyani Tembus Semifinal

NANJING, NusaBali
Pemain bulutangkis asal Bali Ni Ketut Mahadewi Istarani yang berpasangan dengan Anggia Shitta Awanda di nomor ganda putri, terhenti di perempatfinal pada Kejuaraan Dunia 2018, di Nanjing, China, Jumat (3/8) malam. Pasangan Ni Ketut/Anggia dikalahkan ganda Jepang Yuki Fukushima/Sayaka Hirota 17-21, 15-21.

Anggia/Ni Ketut bukan unggulan pada laga ini.  Fukushima/Hirota unggulan kedua, sehingga lebih difavoritkan. Label favorit itu layak disandang ganda Jepang yang tampil agresif sepanjang laga. Mereka terus menekan dan mengontrol pertandingan hingga membuat Ni Ketut/ Anggia tak berkutik.  Ni Ketut/Anggia memberikan perlawanan ketat, tapi tak cukup membendung keperkasaan pasangan Jepang. Pada gim kedua, Fukushima/Hirota semakin merajalela dan menang dengan lebih mudah.

Kekalahan Ni Ketut/Anggia membuat Indonesia hanya punya satu wakil pada semifinal Kejuaraan Dunia 2018, yakni pasangan ganda putrid Greysia Polii/Apriyani Rahayu.  Dua jagoan Indonesia lainnya yang tampil di perempat final, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta, juga takluk dari lawan masing-masing.

Della/Rizki menyerah dari ganda Jepang, Shiho Tanaka/Koharu Yonemoto, 21-17, 12-21, 15-21.  Sedangkan Kevin /Marcus dikalahkan ganda Jepang, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda, 19-21, 18-21.  Pada laga itu Kevin/Marcus banyak melakukan kesalahan sendiri pada pertandingan tersebut.

Sementara itu, Greysia/Apriyani  lolos ke semifinal. Greysia/Apriyani menyingkirkan unggulan pertama asal China, Chen Qingchen/Jia Yifan, dalam laga alot 23-21, 23-21. Di atas kertas, Greysia/Apriyani kalah dari Chen/Jia, baik dari ranking maupun rekor pertemuan. Ini pertemuan keempat bagi kedua pasangan.

Pada tiga pertemuan sebelumnya, Chen/Jia unggul. Mereka menang dua kali, sedangkan Greysia/Apriyani sekali. Namun tampil percaya diri, serta ulet, Greysia/Apriyani menunjukkan perjuangan luar biasa dalam laga itu. Tertinggal 19-20 dan 18-20 pada gim pertama dan kedua, Greysia/Apriyani tak gentar. Perlahan tapi pasti, mereka menyusul dan balik membuat Chen/Jia tertekan.

"Jujur saja, di lapangan tadi kami benar-benar main nothing to lose, apa adanya. Tidak usah mikir harus cantik pengembalian bolanya, harus bagus, pokoknya main mau menang, bisa terapkan strategi dan pikirannya jangan kosong," kata Apriyani, di situs PBSI. *

Komentar