SMPN 1 Bangli Ajukan Permohonan Sertifikat Lahan
SMPN 1 Bangli berupaya agar bisa memanfaatkan lahan kosong di sebelah timur bangunan sekolah dengan mengajukan permohonan sertifikat lahan kepada Bupati Bangli.
BANGLI, NusaBali
Sebelumnya lahan tersebut sempat diklaim warga. Setelah dicek ternyata lahan tersebut tidak bertuan.
Kepala SMPN 1 Bangli, I Wayan Widiana Sandhi, mengatakan lahan yang berlokasi di Subak Bukal, Kelurahan Cempaga luasnya 10 are. Lahan tersebut rencananya dikembangkan untuk perluasan areal sekolah, utamanya untuk lapangan. Pemanfaatannya bukan hanya untuk sekolah akan tetapi juga bisa digunakan masyarakat sekitar sekolah. “Sesuai hasil koordinasi dengan Badan Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah (BKPAD) Bangli, lahan kosong di timur sekolah belum bersertifikat karena itu kami ajukan permohonan pensertifikatan,” jelasnya, Jumat (3/8).
Widiana Sandhi mengaku telah mengajukan permohonan penggunaan tanah milik negara tersebut sejak tahun 2008 lalu. Tahun ini mulai ada perkembangan. Ia berharap proses pensertifikatan berjalan lancar sehingga lahan bisa dimanfaatkan karena sudah mulai tergerus. Kepala BKPAD Bangli, Gede Suryawan, saat dikonfirmasi mengaku sudah menerima tembusan surat permohonan pensertifikatan lahan SMPN 1 Bangli. BKPAD telah memberikan rekomendasi agar dilakukan pensertifikatan lahan.
BPKAD sudah melakukan pengecekan lahan, luas sekitar 10 are. Meski demikian perlu dilakukan pengukuran ulang. Terkait hal tersebut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Bagian Tata Pemerintahan (Tapem). “Kami sudah sempat turun dan ini bisa menjadi gambaran bagi Tapem untuk bisa menganggarkan,” terangnya. Proses pensertifikatan direncanakan dengan anggaran masuk pada APBD induk 2019. “Pemerintah baru saja mensertifikatkan lahan hasil tukar guling dengan Rutan Bangli. Kemungkinan anggaran yang tersedia saat ini tidak banyak,” imbuhnya. *es
Sebelumnya lahan tersebut sempat diklaim warga. Setelah dicek ternyata lahan tersebut tidak bertuan.
Kepala SMPN 1 Bangli, I Wayan Widiana Sandhi, mengatakan lahan yang berlokasi di Subak Bukal, Kelurahan Cempaga luasnya 10 are. Lahan tersebut rencananya dikembangkan untuk perluasan areal sekolah, utamanya untuk lapangan. Pemanfaatannya bukan hanya untuk sekolah akan tetapi juga bisa digunakan masyarakat sekitar sekolah. “Sesuai hasil koordinasi dengan Badan Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah (BKPAD) Bangli, lahan kosong di timur sekolah belum bersertifikat karena itu kami ajukan permohonan pensertifikatan,” jelasnya, Jumat (3/8).
Widiana Sandhi mengaku telah mengajukan permohonan penggunaan tanah milik negara tersebut sejak tahun 2008 lalu. Tahun ini mulai ada perkembangan. Ia berharap proses pensertifikatan berjalan lancar sehingga lahan bisa dimanfaatkan karena sudah mulai tergerus. Kepala BKPAD Bangli, Gede Suryawan, saat dikonfirmasi mengaku sudah menerima tembusan surat permohonan pensertifikatan lahan SMPN 1 Bangli. BKPAD telah memberikan rekomendasi agar dilakukan pensertifikatan lahan.
BPKAD sudah melakukan pengecekan lahan, luas sekitar 10 are. Meski demikian perlu dilakukan pengukuran ulang. Terkait hal tersebut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Bagian Tata Pemerintahan (Tapem). “Kami sudah sempat turun dan ini bisa menjadi gambaran bagi Tapem untuk bisa menganggarkan,” terangnya. Proses pensertifikatan direncanakan dengan anggaran masuk pada APBD induk 2019. “Pemerintah baru saja mensertifikatkan lahan hasil tukar guling dengan Rutan Bangli. Kemungkinan anggaran yang tersedia saat ini tidak banyak,” imbuhnya. *es
Komentar