FENG-SHUI : Hubungan Rona Wajah dengan Lima Unsur
Prinsip-prinsip dalam teori Lima Unsur (Wu Xing), disesuaikan/diterapkan pada bentuk wajah dan lokasi geografis.
Dan juga siklus hubungan ‘saling menghidupi’ dan ‘saling membatasi’ merupakan faktor yang penting dalam analisis pembacaan rona wajah. Seseorang yang ber-wajah ‘air’, memiliki warna wajah yang sedikit lebih gelap. Seseorang yang memiliki bentuk wajah ‘api’, akan memiliki warna wajah yang kemerah-merahan.
Atau, penerapan teori Lima Unsur (Wu Xing) sesuai dengan lokasi geografis. Misalnya, orang yang tinggal di daerah ‘Utara’ memiliki warna wajah yang sedikit lebih gelap, karena ‘Utara’ yang ber-unsur ‘air’ memiliki warna dasar ‘gelap’. Namun yang perlu diperhatikan adalah harus juga memperhitungkan faktor suku/ras/etnis seseorang dalam menetapkan warna rona wajah-nya.
Lalu, yang juga harus diperhitungkan adalah masalah siklus hubungan ‘saling menghidupi’ dan ‘saling membatasi’ dalam teori Lima Unsur (Wu Xing). Misalnya, seseorang dengan bentuk wajah ‘api’ (sesuai dengan warna merah) namun memiliki warna ‘gelap’. Hal ini bukanlah sebuah tanda yang menguntungkan, mengingat ‘gelap’ adalah ‘air’ yang bertentangan dengan terangnya ‘api’. Secara logika, kesialan dan keputusasaan akan hinggap pada orang tersebut.
Hubungan ‘saling menghidupi’ dianggap sebagai hubungan yang lebih baik dibandingkan dengan hubungan ‘saling mengendalikan’, sehingga apabila muncul hubungan ini, maka akan dianggap sebagai sesuatu yang baik juga. Wajah bentuk ‘kayu’ (warna normalnya adalah hijau) dengan warna wajah ‘gelap’ dianggap sebagai tanda baik atau keberuntungan, karena ‘air’ menghidupi ‘kayu’.
Hal ini seperti ini juga berlaku untuk wajah bentuk ‘api’ dengan warna wajah ‘hijau’ (kayu menghidupi api), dan begitu seterusnya sesuai dengan hubungan ‘saling menghidupi’ dalam teori Lima Unsur.
Faktor lain untuk menetapkan warna normal seseorang adalah usia orang tersebut. Saat usia seseorang bertambah, maka semangat dan rona wajah juga ikut berubah. Ahli Feng Shui wajah menetapkan warna sesuai dengan gradasi usia. Warna terang untuk anak-anak, warna cerah cemerlang untuk remaja, warna kemerahan-merahan untuk dewasa, dan warna tidak cerah untuk orang lanjut usia.
Hubungan Rona Wajah dengan Musim
Keragaman rona wajah berkaitan erat dengan musim. Musim apa pun juga pada saat pembacaan rona wajah dilakukan, adalah mencari warna normal seorang klien. Misalnya, musim semi sesuai dengan unsur kayu, berhubungan dengan warna hijau, jadi sesuai dengan orang yang memiliki rona hijau ini di wajahnya pada musim semi. Musim panas, dihubungkan dengan api, dan dikaitkan dengan orang yang memiliki rona merah di musim panas. Musim gugur berhubungan dengan unsur logam, orang yang memiliki rona lebih cerah dan pucat adalah orang tipe musim gugur. Musim dingin, berhubungan dengan unsur air, orang dengan rona wajah lebih gelap adalah normal bagi orang dengan unsur air. Susunan aturan ini didasarkan dengan bentuk wajah yang dimiliki klien.
Sebagai penutup, apakah warna rona wajah Anda? Tidak ada salahnya apabila Anda mencoba membaca rona wajah Anda sendiri. Hal ini memang agak sulit. Karena itu, akan lebih baik apabila Anda menemui seorang ahli Feng Shui untuk melakukan pemeriksaan dan analisis pada wajah Anda. Selamat mencoba. *
Atau, penerapan teori Lima Unsur (Wu Xing) sesuai dengan lokasi geografis. Misalnya, orang yang tinggal di daerah ‘Utara’ memiliki warna wajah yang sedikit lebih gelap, karena ‘Utara’ yang ber-unsur ‘air’ memiliki warna dasar ‘gelap’. Namun yang perlu diperhatikan adalah harus juga memperhitungkan faktor suku/ras/etnis seseorang dalam menetapkan warna rona wajah-nya.
Lalu, yang juga harus diperhitungkan adalah masalah siklus hubungan ‘saling menghidupi’ dan ‘saling membatasi’ dalam teori Lima Unsur (Wu Xing). Misalnya, seseorang dengan bentuk wajah ‘api’ (sesuai dengan warna merah) namun memiliki warna ‘gelap’. Hal ini bukanlah sebuah tanda yang menguntungkan, mengingat ‘gelap’ adalah ‘air’ yang bertentangan dengan terangnya ‘api’. Secara logika, kesialan dan keputusasaan akan hinggap pada orang tersebut.
Hubungan ‘saling menghidupi’ dianggap sebagai hubungan yang lebih baik dibandingkan dengan hubungan ‘saling mengendalikan’, sehingga apabila muncul hubungan ini, maka akan dianggap sebagai sesuatu yang baik juga. Wajah bentuk ‘kayu’ (warna normalnya adalah hijau) dengan warna wajah ‘gelap’ dianggap sebagai tanda baik atau keberuntungan, karena ‘air’ menghidupi ‘kayu’.
Hal ini seperti ini juga berlaku untuk wajah bentuk ‘api’ dengan warna wajah ‘hijau’ (kayu menghidupi api), dan begitu seterusnya sesuai dengan hubungan ‘saling menghidupi’ dalam teori Lima Unsur.
Faktor lain untuk menetapkan warna normal seseorang adalah usia orang tersebut. Saat usia seseorang bertambah, maka semangat dan rona wajah juga ikut berubah. Ahli Feng Shui wajah menetapkan warna sesuai dengan gradasi usia. Warna terang untuk anak-anak, warna cerah cemerlang untuk remaja, warna kemerahan-merahan untuk dewasa, dan warna tidak cerah untuk orang lanjut usia.
Hubungan Rona Wajah dengan Musim
Keragaman rona wajah berkaitan erat dengan musim. Musim apa pun juga pada saat pembacaan rona wajah dilakukan, adalah mencari warna normal seorang klien. Misalnya, musim semi sesuai dengan unsur kayu, berhubungan dengan warna hijau, jadi sesuai dengan orang yang memiliki rona hijau ini di wajahnya pada musim semi. Musim panas, dihubungkan dengan api, dan dikaitkan dengan orang yang memiliki rona merah di musim panas. Musim gugur berhubungan dengan unsur logam, orang yang memiliki rona lebih cerah dan pucat adalah orang tipe musim gugur. Musim dingin, berhubungan dengan unsur air, orang dengan rona wajah lebih gelap adalah normal bagi orang dengan unsur air. Susunan aturan ini didasarkan dengan bentuk wajah yang dimiliki klien.
Sebagai penutup, apakah warna rona wajah Anda? Tidak ada salahnya apabila Anda mencoba membaca rona wajah Anda sendiri. Hal ini memang agak sulit. Karena itu, akan lebih baik apabila Anda menemui seorang ahli Feng Shui untuk melakukan pemeriksaan dan analisis pada wajah Anda. Selamat mencoba. *
1
Komentar