Start Napak Tilas Ciung Wanara Digeser
Start peserta lomba napak tilas mengenang rute perjuangan pasukan Ciung Wanara pimpinan I Gusti Ngurah Rai digeser ke Lapangan Umum Desa/Kecamatan Selat, Karangasem, Rabu (15/8).
AMLAPURA, NusaBali
Selama ini start di Banjar Pemuteran, Desa Pempatan, Kecamatan Rendang. Perubahan lokasi start ke Lapangan Umum Selat, sehubungan Banjar Pemuteran merupakan kawasan rawan bencana (KRB) III.
Ketua Panitia Lomba Napak Tilas, Ni Ketut Puspa Kumari, mengungkapkan tradisi selama ini peserta napak tilas dilepas di Lapangan Banjar Pemuteran, diawali apel bendera. Sebab di Banjar Pemuteran itulah salah satu tonggak perjuangan dengan gugurnya pahlawan I Wayan Rahat pada tanggal 1 Juni 1946. “Selain keamanan, lapangan umum Desa Selat juga merupakan tonggak perjuangan terutama di Banjar/Desa Duda, Kecamatan Selat, ditandai gugurnya dua pahlawan I Nyoman Gejer dan I Wayan Remiya, 21 Mei 1946,” ungkap Puspa Kumari yang juga Kepala Dinas Sosial Karangasem, Minggu (5/8).
Puspa Kumari telah melakukan survei, jalur yang nantinya dilewati mulai lapangan umum Desa Selat menuju SMPN 2 Bebandem dan menginap di sekolah itu. Perjalanan selanjutnya, Kamis (16/8) menuju Pura Laga di Desa Nawakerti, Kecamatan Abang, juga menginap dan malamnya diadakan tatap muka dengan Bupati Karangasem beserta jajaran organisasi perangkat daerah (OPD). Perjalanan berikutnya menuju Lapangan Tanah Aron Jalan Ngurah Rai Amlapura untuk ikut apel bendera memperingati HUT ke-73 RI.
Puspa Kumari menambahkan, hadiah lomba napak tilas tahun 2018 mengalami peningkatan dengan melombakan nomor regu putra dan putri tingkat pelajar, regu putra/putri umum. Juara I masing-masing dapat hadiah Rp 25 juta, naik dari sebelumnya Rp 10 juta. Terpisah, Sekretaris Relawan Pasemetonan Jagabaya (Pasebaya) Agung Karangasem, I Wayan Suara, mengakui lomba napak tilas startnya kali ini dipindah dari Banjar Pemuteran, Desa Pempatan ke lapangan umum Desa Selat, Kecamatan Selat. “Jika jalur sebelumnya digunakan, melintasi daerah berbahaya dekat Gunung Agung. Walau kali ini Gunung Agung terlihat landai tetapi status dikeluarkan PVMBG masih level III (siaga),” kata Wayan Suara. *k16
Ketua Panitia Lomba Napak Tilas, Ni Ketut Puspa Kumari, mengungkapkan tradisi selama ini peserta napak tilas dilepas di Lapangan Banjar Pemuteran, diawali apel bendera. Sebab di Banjar Pemuteran itulah salah satu tonggak perjuangan dengan gugurnya pahlawan I Wayan Rahat pada tanggal 1 Juni 1946. “Selain keamanan, lapangan umum Desa Selat juga merupakan tonggak perjuangan terutama di Banjar/Desa Duda, Kecamatan Selat, ditandai gugurnya dua pahlawan I Nyoman Gejer dan I Wayan Remiya, 21 Mei 1946,” ungkap Puspa Kumari yang juga Kepala Dinas Sosial Karangasem, Minggu (5/8).
Puspa Kumari telah melakukan survei, jalur yang nantinya dilewati mulai lapangan umum Desa Selat menuju SMPN 2 Bebandem dan menginap di sekolah itu. Perjalanan selanjutnya, Kamis (16/8) menuju Pura Laga di Desa Nawakerti, Kecamatan Abang, juga menginap dan malamnya diadakan tatap muka dengan Bupati Karangasem beserta jajaran organisasi perangkat daerah (OPD). Perjalanan berikutnya menuju Lapangan Tanah Aron Jalan Ngurah Rai Amlapura untuk ikut apel bendera memperingati HUT ke-73 RI.
Puspa Kumari menambahkan, hadiah lomba napak tilas tahun 2018 mengalami peningkatan dengan melombakan nomor regu putra dan putri tingkat pelajar, regu putra/putri umum. Juara I masing-masing dapat hadiah Rp 25 juta, naik dari sebelumnya Rp 10 juta. Terpisah, Sekretaris Relawan Pasemetonan Jagabaya (Pasebaya) Agung Karangasem, I Wayan Suara, mengakui lomba napak tilas startnya kali ini dipindah dari Banjar Pemuteran, Desa Pempatan ke lapangan umum Desa Selat, Kecamatan Selat. “Jika jalur sebelumnya digunakan, melintasi daerah berbahaya dekat Gunung Agung. Walau kali ini Gunung Agung terlihat landai tetapi status dikeluarkan PVMBG masih level III (siaga),” kata Wayan Suara. *k16
1
Komentar