nusabali

Ribuan Turis Korban Gempa Dievakuasi Lewat Benoa

  • www.nusabali.com-ribuan-turis-korban-gempa-dievakuasi-lewat-benoa

Sekitar 1.500 wisatawan asing dan domestik korban gempa telah dievakuasi dari Lombok, NTB.

DENPASAR, NusaBali

Mereka tiba di Pelabuhan Benoa, Denpasar Selatan, Senin (6/8) malam hingga Selasa (7/8) sore. Para wisatawan dari berbagai negara ini diangkut sejumlah kapal, seperti KM Binaiya, Kapal Bounty Cruise, Kapal KPLP I, Kapal KPLP II, Kapal Patagonia, dan Kapal Patagonia Xpress.

Pantauan NusaBali, kapal pertama yang berlabuh di Dermaga Timur Pelabuhan Benoa, Senin malam pukul 23.30 Wita, adalah KM Binaiya. Kapal ini mengangkut 86 orang, yang didominasi wisatawan asing berikut barang-barang bawaannya. Disusul kemudian Kapal Bounty Cruise tiba di Pelabuhan Benoa, Selasa dinihari pukul 01.15 Wita, dengan membawa 541 wisatawan. Kapal Bounty Cruise sandar di Dermaga Bounty kawasan Pelabuhan Benoa.

Kemudian, tiga kapal yang membawa korban gempa kembali bersandar di Pela-buhan Benoa, Selasa pagi hingga sore. Awalnya, Kapal KPLP I datang membawa 79 wisatawan, disusuk Kapal KPLP 2 yang mengangkut 189 wisatawan, dan Kapal Patagonia yang membawa 143 wisatawan. Sorenya sekitar pukul 17.00 Wita, kembali datang Kapal Patagonia Xpress berkapasitas 190 penumpang, mengangkut wisatawan yang tinggal di pulau-pulau kecil di wilayah NTB.

Bukan hanya itu, Kapal Bounty Cruise berkapasitas 500 penumpang juga disia-gakan terus di Pelabuhan Benoa dan masih menunggu list penumpang yang akan diangkut dari Lombok. Jika jumlah penumpang di bawah 100 orang, maka akan diangkut dengan Kapal Patagonia.

Kapolresta Denpasar, Kombes Hadi Purnomo, langsung turun ke lapangan memimpin kegiatan evakuasi wisatawan di Pelabuhan Benoa. Bahkan, perwira melati tiga di pundak ini ikut membantu para wisatawan ketika turun dari kapal. “Tugas ini adalah kegiatan kemanusian untuk membantu dan mengarahkan korban gempa yang terjadi di Lombok, baik WNA maupun WNI,” tandas Kombes Hadi, Selasa kemarin.

Menurut Kombes Hadi, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan PHRI Bali, lembaga yang menaungi pariwisata, hotel, dan restoran. Pelibatan seluruh stake holder dalam evakuasi wisatawan ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap para korban gempa Lombol berkekuatan 7,0 SR, yang terjadi Minggu (5/8) malam.

“Hasil koordinasi dengan PHRI Bali, kita menyiapkan kendaraan ambulans dan bus untuk nantinya bisa mengantar para wisatawan korban gempa menuju hotel tempat mereka menginap dan mendapat perawatan medis apabila ada yang terluka,” papar Kombes Hadi.

Secara terpisah, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, menyatakan hingga Senin malam pukul 20.00 WIB, total wisatawan dan penduduk lokal yang dievakuasi dari Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno, Lombok Utara mencapai 4.636 orang. Mereka dibawa ke Pelabuhan Bangsal, Pelabuhan Benoa, dan Pelabuhan Lembar.

"Begitu sampai di Pelabuhan Benoa, mereka langsung diantar pakai bus ke Ban-dara Internasional Ngurah Rai Tuban (Kecamatan Kuta, Badung). Ada juga wisatawan yang tetap tinggal di hotel tempatnya menginap di Bali," ujar Sutopo dalam keterangan persnya yang dilansir Antara di Jakarta, Selasa kemarin.

Sedangkan Direktorat Jenderal Imigrasi Kemenkum HAM mengungkap ada 7 warga negara asing (WNA) yang mengalami cedera akibat gempa di Lombok. Mereka kini dirawat di rumah sakit.  "Ada 7 WNA mengalami cedera akibat gempa di Lombok. Data diperoleh Kantor Imigrasi Mataram berdasarkan identifikasi dan laporan yang diterima melalui Help Desk Kantor Imigrasi Mataram," ungkap Kabag Humas Ditjen Imigrasi Kemenkum HAM, Agung Sampurno.

Ke-7 WNA korban terluka akibat gempa tersebut, masing-masing  Jacobsen, 24 (asal Denmark), Ken, 24 (asal Amerika Serikat), Kovankova, 59 (asal Republik Ceko), Sofie, 22 (asal Inggris), Merchi, 51 (asal Prancis), Mira, 39 (asal Korea), dan Nafazi, 40 (asal Belgia).

"Diperkirakan jumlah WNA yang berada di Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno sekitar 2.000 orang. Yang telah berhasil dievakuasi sampai dengan sore kemarin (Senin) malam 19.30 Wita adalah 1.870 orang," tandas Agung Sampurno.

Sementara itu, korban tewas akibat gempa Lombok bertambah menjadi 105 orang. "Sampai saat ini, evakuasi terus dilakukan dan tim SAR menemukan jumlah korban sehingga datanya terus naik. Sampai siang ini (Selasa) total korban meninggal dunia mencapai 105 orang," ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Selasa kemarin.

Dari jumlah itu, kata Sutopo, korban tewas terbanyak terjadi di Lombok Utara mencapai 78 orang. Disususl kemudian korban tewas di Lombok Barat sebanyak 16 orang, Kota Mataram (4 tewas), Lombok Timur (3 tewas), Lombok Tengah (2 tewas), dan Bali (2 tewas). "Sebanyak 236 orang luka, ini masih data sementara. Kenyataannya banyak, cuma belum berhasil dihimpun. Kemudian, ribuan rumah rusak," papar Sutopo. *rez

Komentar