Putri Kedua Korban Cedera Kepala Berat
Made Desiana Andari Sadnyani, putri bungsu Ketut Wetan Sastrawan, keluarga dosen Unipas (Univeristas Panji Sakti) Singaraja, yang mengalami kecelakaan lalulintas tunggal, Minggu (5/8), juga bernasib apes.
Korban Laka Lantas Keluarga Dosen Bertambah
SINGARAJA, NusaBali
Meski sempat bertahan dua hari pasca kecelakaan di KM 8-9, jalur Singaraja-Denpasar, wilayah Banjar Dinas Pumahan, Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Made Desiana Andari Sadnyani,9, akhirnya menghembuskan nafas terakhir pada Selasa (7/8) kemarin.
Desiana tidak dapat tertolong karena cidera kepala berat (CBK). Hal tersebut disampaikan Kasubag Humas RSUD Buleleng I Ketut Budiantara. Dihubungi Selasa sore kemarin, dia membenarkan jika korban lakalantas satu keluarga atas nama Made Desiana Andari Sadnyani, dinyatakan meninggal dunia pada pukul 15.00 Wita. “Diagnosa dokter kemarin, korban meninggal karena CKB. Sebelumnya korban memang sempat merespon dan merintih, tetapi belakangan kondisinya terus menurun hingga kehilangan kesadaran,” kata dia.
Budi mengatakan sejak ditolong pasca mengalami kecelakaan, pada Minggu (5/8) lalu, Desiani langsung dirawat di Ruang ICU. Karena kondisinya cukup parah. Namun dia akhirnya menyusul kepergian ayahnya, Ketut Wetan Sastrawan yang dinyatakan meninggal dunia pasca kecelakaan, dan kakaknya Luh Widya Andari Sadnyani,13, yang juga baru dipulangkan ke rumah duka pada Senin (6/8) pagi.
Pihaknya menyatakan tim medis terbaik RSUD Buleleng sudah berjuang maksimal untuk menolong korban. Sementara itu kondisi ibu korban Ni Nyoman Puspa Adnyani, Selasa siang sudah dirujuk ke RSUP Sanglah oleh RSUD Buleleng. “Pertimbangan dokter spesialis tulang kami disini, kalau dilakukan tindakan operasi disini memerlukan beberapa kali operasi. Kalau di RSUP Sanglah dengan alat dan SDM dokter spesialis yang lebih menjurus dapat ditangani lebih cepat,” imbuh dia.
Sebelumnya, korban Puspa pasca mengalami kecelakaan bersama keluarga kecilnya sudah melakukan operasi laparatomy tumpul abdomen. Karena diagnose mengalami trauma pada perut setelah mengalami benturan akibat kecelakaan. Kondisinya pun disebut sudah membaik pasca operasi, namun masih memerlukan perawatan intensif dari tim medis.
Sebelumnya diberitakan, satu keluarga dosen Unipas, Ketut Wetan Sastrawan yang mengajak istri dan kedua putrinya mengalami kecelakaan di jalur Singaraja-Denpasar kilomer 8-9, wilayah Banjar Dinas Pumahan, Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada Buleleng, Minggu (5/8) lalu. Mobil Suzuki Swif putih yang dikendarai Wetan mengalami out of control (kecelakaan pribadi) hingga menabrak pembatas jalan dan pohon nangka.*k23
SINGARAJA, NusaBali
Meski sempat bertahan dua hari pasca kecelakaan di KM 8-9, jalur Singaraja-Denpasar, wilayah Banjar Dinas Pumahan, Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Made Desiana Andari Sadnyani,9, akhirnya menghembuskan nafas terakhir pada Selasa (7/8) kemarin.
Desiana tidak dapat tertolong karena cidera kepala berat (CBK). Hal tersebut disampaikan Kasubag Humas RSUD Buleleng I Ketut Budiantara. Dihubungi Selasa sore kemarin, dia membenarkan jika korban lakalantas satu keluarga atas nama Made Desiana Andari Sadnyani, dinyatakan meninggal dunia pada pukul 15.00 Wita. “Diagnosa dokter kemarin, korban meninggal karena CKB. Sebelumnya korban memang sempat merespon dan merintih, tetapi belakangan kondisinya terus menurun hingga kehilangan kesadaran,” kata dia.
Budi mengatakan sejak ditolong pasca mengalami kecelakaan, pada Minggu (5/8) lalu, Desiani langsung dirawat di Ruang ICU. Karena kondisinya cukup parah. Namun dia akhirnya menyusul kepergian ayahnya, Ketut Wetan Sastrawan yang dinyatakan meninggal dunia pasca kecelakaan, dan kakaknya Luh Widya Andari Sadnyani,13, yang juga baru dipulangkan ke rumah duka pada Senin (6/8) pagi.
Pihaknya menyatakan tim medis terbaik RSUD Buleleng sudah berjuang maksimal untuk menolong korban. Sementara itu kondisi ibu korban Ni Nyoman Puspa Adnyani, Selasa siang sudah dirujuk ke RSUP Sanglah oleh RSUD Buleleng. “Pertimbangan dokter spesialis tulang kami disini, kalau dilakukan tindakan operasi disini memerlukan beberapa kali operasi. Kalau di RSUP Sanglah dengan alat dan SDM dokter spesialis yang lebih menjurus dapat ditangani lebih cepat,” imbuh dia.
Sebelumnya, korban Puspa pasca mengalami kecelakaan bersama keluarga kecilnya sudah melakukan operasi laparatomy tumpul abdomen. Karena diagnose mengalami trauma pada perut setelah mengalami benturan akibat kecelakaan. Kondisinya pun disebut sudah membaik pasca operasi, namun masih memerlukan perawatan intensif dari tim medis.
Sebelumnya diberitakan, satu keluarga dosen Unipas, Ketut Wetan Sastrawan yang mengajak istri dan kedua putrinya mengalami kecelakaan di jalur Singaraja-Denpasar kilomer 8-9, wilayah Banjar Dinas Pumahan, Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada Buleleng, Minggu (5/8) lalu. Mobil Suzuki Swif putih yang dikendarai Wetan mengalami out of control (kecelakaan pribadi) hingga menabrak pembatas jalan dan pohon nangka.*k23
Komentar