Harga Properti Komersial Stabil
Ruang kantor sewa yang cendrung diminati saat ini adalah ruang berukuran kecil dan sedang, sekitar 50-100 meter per segi.
DENPASAR, NusaBali
Harga properti komersial, seperti sewa dasar ruang perkantoran dan pusat perbelanjaaan ritel di Bali masih stabil. Sedang harga apartemen service dan kamar hotel sedikit meningkat seiring naiknya permintaan.
Rata-rata harga sewa dasar ruang perkantoran di Bali Rp 162.500/ meter2/bulan, dengan rata-rata servis Rp 50.000/ meter2 per bulan.
Hal tersebut diketahui dari Hasil Survei Perkembangan Properti Komersial yang dilaksanakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Bali pada triwulan kedua 2018 di Denpasar dan Badung.
Demikian diungkapkan Kepala KPw BI Bali Causa Iman Karana pada Selasa (7/8). Menurutnya, secara umum rata-rata harga sewa masih sama dengan triwulan pertama. Sedangkan tingkat hunian perkantoran sewa mengalami sedikit kenaikan. Yakni 0,74 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Dari survei BI itu, juga terungkap ruang kantor sewa yang cendrung diminati saat ini adalah ruang berukuran kecil dan sedang, sekitar 50-100 meter per segi. Pasokan ruang perkantoran relatif tidak mengalami perubahan, karena belum ada gedung perkantoran komersial baru.
Sementara pasar ritel sewa atau pusat perbelanjaan memiliki hunian cukup besar. Menurut Causa Iman Karana tingkat hunian 85,91 persen dari 237.009 meter2 pasokan pasar ritel sewa/pusat perbelanjaan di Bali. Pusat perbelanjaan 11 lokasi, yakni di Kuta, Nusa Dua, Seminyak, Renon, dan Benoa.
Tingkat hunian tersebut, kata Causa Iman, mengalami peningkatan dengan mayoritas penyerapan dari ritel yang mendukung gaya hidup masa kini dan memenuhi kebutuhan wisatawan manca negara, seperti food and baverage (F&B), apotek, dan money changer. Dari survei BI, peningkatan 0,23 persen dari triwulan sebelummya, yakni 85,67 persen.
Menurut Causa Iman, pasokan ritel sewa/pusat perbelanjaan pada triwulan kedua tidak berubah. Hal itu karena belum ada rencana pembangunan pusat komersial baru sebagai tempat perbelanjaan dengan konsep mall.
Pasokan ruang perkantoran tidak mengalami perubahan karena belum ada gedung perkantoran komersial baru. Pasokan tersebut, katanya, juga belum berubah sejak triwulan ketiga tahun 2017.
Sementara rata-rata harga penjualan apartemen strate title di Bali pada triwulan kedua adalah Rp 13.292.063/meter2 dari tiga tower dengan segmen pasar kelas menengah. Kondisi ini relatif sama dengan awal tahun rata-rata tingkat penjualan 73,52 persen.
Sedangkan sewa apartemen service di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung 141 unit pada triwulan kedua. Dari survei, terjadi kenaikan prosentase rata-rata tingkat hunian yang signifikan, yakni 10,46 persen dengan penyerapan 15 unit. Permintaan itu, menurut Causa Iman, dari turis asing yang long stay di Bali. *k17
Harga properti komersial, seperti sewa dasar ruang perkantoran dan pusat perbelanjaaan ritel di Bali masih stabil. Sedang harga apartemen service dan kamar hotel sedikit meningkat seiring naiknya permintaan.
Rata-rata harga sewa dasar ruang perkantoran di Bali Rp 162.500/ meter2/bulan, dengan rata-rata servis Rp 50.000/ meter2 per bulan.
Hal tersebut diketahui dari Hasil Survei Perkembangan Properti Komersial yang dilaksanakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Bali pada triwulan kedua 2018 di Denpasar dan Badung.
Demikian diungkapkan Kepala KPw BI Bali Causa Iman Karana pada Selasa (7/8). Menurutnya, secara umum rata-rata harga sewa masih sama dengan triwulan pertama. Sedangkan tingkat hunian perkantoran sewa mengalami sedikit kenaikan. Yakni 0,74 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Dari survei BI itu, juga terungkap ruang kantor sewa yang cendrung diminati saat ini adalah ruang berukuran kecil dan sedang, sekitar 50-100 meter per segi. Pasokan ruang perkantoran relatif tidak mengalami perubahan, karena belum ada gedung perkantoran komersial baru.
Sementara pasar ritel sewa atau pusat perbelanjaan memiliki hunian cukup besar. Menurut Causa Iman Karana tingkat hunian 85,91 persen dari 237.009 meter2 pasokan pasar ritel sewa/pusat perbelanjaan di Bali. Pusat perbelanjaan 11 lokasi, yakni di Kuta, Nusa Dua, Seminyak, Renon, dan Benoa.
Tingkat hunian tersebut, kata Causa Iman, mengalami peningkatan dengan mayoritas penyerapan dari ritel yang mendukung gaya hidup masa kini dan memenuhi kebutuhan wisatawan manca negara, seperti food and baverage (F&B), apotek, dan money changer. Dari survei BI, peningkatan 0,23 persen dari triwulan sebelummya, yakni 85,67 persen.
Menurut Causa Iman, pasokan ritel sewa/pusat perbelanjaan pada triwulan kedua tidak berubah. Hal itu karena belum ada rencana pembangunan pusat komersial baru sebagai tempat perbelanjaan dengan konsep mall.
Pasokan ruang perkantoran tidak mengalami perubahan karena belum ada gedung perkantoran komersial baru. Pasokan tersebut, katanya, juga belum berubah sejak triwulan ketiga tahun 2017.
Sementara rata-rata harga penjualan apartemen strate title di Bali pada triwulan kedua adalah Rp 13.292.063/meter2 dari tiga tower dengan segmen pasar kelas menengah. Kondisi ini relatif sama dengan awal tahun rata-rata tingkat penjualan 73,52 persen.
Sedangkan sewa apartemen service di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung 141 unit pada triwulan kedua. Dari survei, terjadi kenaikan prosentase rata-rata tingkat hunian yang signifikan, yakni 10,46 persen dengan penyerapan 15 unit. Permintaan itu, menurut Causa Iman, dari turis asing yang long stay di Bali. *k17
Komentar