nusabali

Mahasiswa di Padang Ciptakan Gelang Anti Begal

  • www.nusabali.com-mahasiswa-di-padang-ciptakan-gelang-anti-begal

Mengatasi begal yang ramai di jalanan, mahasiswa Politeknik Negeri Padang (PNP) menciptakan gelang anti begal (Gibal).

PADANG, NusaBali
Mereka adalah Tiara Ramayani, Bobby Kurniawan, dan Fauziah Wulandari. Ketiganya menciptakan Gibal karena sedih melihat korban begal tidak berdaya ketika si pelaku beraksi. "Tak hanya harta mereka yang dicuri, mereka juga menjadi korban tindak kekerasan. Kadang jatuh dari motor dan luka terkena benda tajam. Kami juga melihat tiap tahun kasus begal ini terus meningkat," ucap Tiara saat dihubungi Selasa (7/8).

Melalui mekanisme alat ini, Gibal akan terhubung dengan keluarga korban dan pihak kepolisian. "Jadi, ketika di jalanan korban merasa was-was akan menjadi korban begal, bisa memencet tombol pada gelang tersebut," ucap Tiara seperti dilansir kompas.

Ia menjelaskan, Gibal bekerja menggunakan dua metode. Yakni alat yang bekerja mengirim lokasi dan sensor detak jantung pengguna, serta aplikasi yang berfungsi menyimpan nomor telepon keluarga maupun pihak yang ingin dihubungi pengguna saat terjadi ancaman. Untuk saat ini, alat ini masih perlu pengembangan. Selain itu, agar alat ini bisa bekerja maksimal perlu dibentuk komunitas Gibal.

"Jadi dengan adanya komunitas Gibal nantinya diharapkan pengguna Gibal yang merasa terancam bisa segera ditolong oleh pengguna Gibal terdekat tanpa harus menunggu bantuan dari keluarga yang jauh dari lokasi korban,” ucap mahasiswi jurusan Teknik Informatika ini.

Peralatan yang menyusun rangkaian ini terdiri dari pulse sensor, ESP8266, tombol, LED, dan baterai. Tiara mengaku cukup kesulitan memeroleh alat tersebut di Padang.Untuk waktu pembuatan, satu Gibal membutuhkan waktu 2 bulan dan menghabiskan biaya sebesar Rp 170.000-200.000. Alat ini merupakan prototipe ketiga yang mereka buat selama percobaan.

“Ini sudah percobaan yang ketiga. Dalam percobaaan sebelumnya, kami melihat kekurangan dan kelebihan dari masing-masing alat dengan teliti, hingga akhirnya kami memilih percobaan ketiga ini sebagai alat yang kami perkenalkan ke masyarakat dan insya Allah akan lanjut ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) nantinya,” beber Tiara. Temuan mahasiswa ini sudah mendapat bantuan dari Kemenristekdikti dalam Program Kreatif Mahasiswa (PKM) 2018 dan dipersiapkan untuk berlaga pada Pimnas. *

Komentar