nusabali

Dispar Dihebohkan Mayat Dalam Kamar Mandi

  • www.nusabali.com-dispar-dihebohkan-mayat-dalam-kamar-mandi

Seorang penjaga malam ditemukan tak bernyawa di kamar mandi  Dispar. Dispar pun segera akan melakukan upacara pacaruan rsi gana dan ngulapin.

SINGARAJA, NusaBali
Seorang petugas penjaga malam di Dinas Pariwisata Buleleng, Made Agus Gunawan alias Bobol, 39, warga Lingkungan/Kelurahan Banjar Jawa, Kecamatan/Kabupaten Buleleng ditemukan tak bernyawa di kamar mandi kantor pada Rabu (8/8) pagi kemarin. Peristiwa itu pun sontak membuat pegawai Dispar heboh.

Peristiwa itu pertamakali diketahui oleh cleaning service Dispar, Ketut Lilawati. Ia saat itu sekitar pukul 06.20 WITA, sudah menyelesaikan pekerjaannya dan bermaksud berpamitan dengan Bobol sebelum pulang. Namun sejak awal kegiatan bersih-bersihnya Lilawati tidak menemukan sosok Bobol seperti hari-hari biasa. Hingga ia memutuskan mencari ke kamar mandi yang berada di bawah tangga. “Hari ini tumben tidak ketemu pas saya bersih-bersih, saya curiga, lalu cari keliling kantor juga tidak ada, akhirnya saya coba cari di kamar mandi. Pintunya tidak terkunci, tapi tidak bisa dibuka,” katanya.

Kecurigaannya pun memuncak hingga Lilawati memutuskan untuk memanggil tukang kebun, Simon, yang saat itu juga ada di kantor dan membuka pintunya bersama-sama. Saat pintu kamar mandi berhasil dibuka sedikit, Lilawati mendapati tubuh koban sudah berada di bawah dengan kondisi tidak memakai celana. Ia pun lalu menghubungi pegawai Dispar untuk melaporkan kejadian tersebut.

Mayat korban baru dievakuasi setelah pihak kepolisian datang. Prosesnya pun agak alot, karena mayat korban yang diduga terjatuh saat buang air besar mengganjal pintu kamar mandi. Polisi dan staf Dispar pun akhirnya membuka pintu kamar mandi untuk memudahkan evakuasi.

Kapolsek Kota Singaraja, Kompol Anak Agung Wiranata Kusuma yang ditemui di lokasi kejadian, membenarkan adanya penemuan orang meninggal dunia tersebut. Polisi pun telah melakukan penanganan termasuk mendengarkan keterangan saksi-saksi di lokasi peristiwa. Berdasarkan hasil pemeriksaan Tim Identifikasi Polres Buleleng dan Dokter dari Puskesmas Buleleng 1, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

“Hasil pemeriksaan  luar tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dan diperkirakan lama mayat berkisar 4 jam, karena sudah ditemukan kaku dan lebam mayat,” kata dia.

Pihaknya pun menduga dari keterangan awal pihak keluarga, korban tewas karena menderita sakit asam urat dan rematik yang berkepanjangan.

Atas kejadian tersebut Kepala Dinas Pariwisata Buleleg, Nyoman Sutrisna mengatakan Bobol adalah salah satu staf kontrak jaga malam yang sudah bergabung sejak dua tahun lalu. Riwayat tugasnya pun baik, ia dikenal cukup bertanggung jawab dalam pekerjaannya. Selain itu Sutrisna mengaku segera akan melakukan upacara pacaruan rsi gana dan ngulapin. “Ya kami masih siapkan dan cari hari baik untuk upacara pacaruan dan ngulapin karena meninggalnya di kantor,” kata dia.

Sementara itu usai dievakuasi, jenazah korban langsung dipulangkan ke rumah duka di Gang Swastika, Lingkungan/Kelurahan Banjar Jawa. Dari pihak keluarga menyebut sudah mengikhlaskan kepergian Bobol yang merupakan anak kedua dari empat bersaudara pasangan Made Suwija, 59, dengan Ketut Arsini, 58.  Bobol kini meninggalkan anak semata wayangnya Putu Nanda Arya Nugraha, 10, dari pernikahannya yang kandas di meja pengadilan.

Menurut keterangan Adiknya, Ketut Feri Suryadi, Boobol selama ini memang menderita penyakit asam urat dan rematik yang tak kunjung sembuh. Penyakitnya itu pun datang dan pergi. Sebelum ajal menjemput Bobol disebut Fery berangkat bekerja sekitar pukul 17.00 WITA. Korban biasanya baru pulang sekitar pukul 07.00 WITA.

Namun sebelum menemukan Bobol pulang, pihak keluarga sudah mendapat kabar duka dari Dispar. Sebelum kepergiannya menghadap Tuhan, Bobol disebut sudah menunjukkan gelagat-gelagat aneh. Seperti menggendong ponakannya dan menemani bibiknya membungkus nasi kuning untuk dijual.

“Tumben ponakannya digendong, katanya sekarang saja dapat gendong, bibik yang jualan nasi kuning juga kemarin tumben-tumbenan ditemani membungkus nasi, sambil bercerita katanya sempat bermimpi buruk,” tutur Fery.  Pihak keluarga pun setelah melakukan rembug dan meminta petunjuk sulinggih akan melangsungkan upacara ngaben swasta geni pada Anggara Umanis Uye, Selasa (14/8) mendatang di Setra Desa Pakraman Buleleng. *k23

Komentar