Sadis, Pelaku Bakar Ferin Hidup-hidup
Korban lain dipukul pakai barbel 2 kg, kemudian dibakar di lokasi yang sama
SEMARANG, NusaBali
Pelaku pembunuhan sadis caddy golf, Ferin Diah Anjani (21) asal Semarang sudah terungkap yaitu pria berinisial KA. Meski demikian kepolisian masih tetap menyelidiki hasil medis penyebab kematian karena diduga korban dibakar hidup-hidup.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Condro Kirono mengatakan sample DNA dari korban yaitu Ferin dan kedua orangtua kandungnya sudah dilakukan di RS Bhayangkara Semarang. "Kita sudah ambil DNA dan cocokkan dengan kedua orang tuanya," kata Condro di kantor Dit Reskrimsus Polda Jateng, Rabu (8/8) seperti dilansir detik.
Hal senada diungkapkan Kabid Dokkes Polda Jateng, Kombes Pol Didiet Setiobudi. Ia mengatakan jenazah sudah dilakukan autopsi. Namun hasil medis belum bisa disampaikan karena masih ada pemeriksaan penunjang. "Ini kan kasusnya masih berjalan, masih ada pemeriksaan penunjang," kata Didiet.
Terkait dugaan korban dibakar hidup-hidup, Didiet menyampaikan hal itu juga masih menunggu hasil medis meski beredar kabar terdapat jelaga di tenggorokan korban yang artinya korban masih menghirup udara saat dibakar.
"Nanti penyidik akan memberitahu hasilnya. Saya kabari lagi kalau sudah ada hasilnya," ujar Didiet.
Sebelumnya, Kapolres Blora, AKBP Saptono juga menyampaikan dugaan tersebut. Ia mengatakan korban diikat tangan dan kakinya menggunakan sprei lalu dibakar.
"Pada saat itu korban diikat tangan dan kakinya. Mungkin masih sekarat saat dibakar itu, tersangka kita amankan di Polres," kata Saptono kemarin.
Terungkapnya kasus Ferin sekaligus mengungkap kasus tahun 2011 lalu yang hingga kini belum sampai terbongkar. Pelaku mengakui tindakannya tersebut saat dinterogasi oleh petugas.
"Hasil interogasi kita bahwa pada tahun 2011 ternyata ada kejadian hampir sama sehingga kita juga mendalami, kita interogasi, akhirnya dia mengakui bahwa tahun 2011 pada saat temuan mayat yang dibakar di wilayah Todanan, Blora, juga dia ternyata pelakunya," papar Saptono di Mapolres Blora, Rabu (8/8).
Menurut Saptono, kasus pembunuhan tahun 2011 lalu motifnya mirip dengan yang menimpa korban Ferin. Pelaku berkenalan dengan korban melalui media sosial, kemudian bertemu di salah satu hotel di Semarang.
Saat di dalam kamar itulah, korban dipukul menggunakan barbel seberat 2 kilogram hingga menyebabkan korban tak sadarkan diri. Baru kemudian dibawa ke Blora lalu dibakar di kawasan hutan jati Todanan, Blora. "Dia (pelaku) mengaku pada saat awalnya menggunakan barbel, dipukulkan barbel ke perempuan korbannya tersebut," terang Saptono.
"Untuk sementara di Todanan sampai saat ini masih dalam lidik kita, dalam tahap pencarian (identitas korban) karena juga motifnya sama. Kalau dia bilangnya perempuannya orang Wonosobo," lanjutnya. *
Pelaku pembunuhan sadis caddy golf, Ferin Diah Anjani (21) asal Semarang sudah terungkap yaitu pria berinisial KA. Meski demikian kepolisian masih tetap menyelidiki hasil medis penyebab kematian karena diduga korban dibakar hidup-hidup.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Condro Kirono mengatakan sample DNA dari korban yaitu Ferin dan kedua orangtua kandungnya sudah dilakukan di RS Bhayangkara Semarang. "Kita sudah ambil DNA dan cocokkan dengan kedua orang tuanya," kata Condro di kantor Dit Reskrimsus Polda Jateng, Rabu (8/8) seperti dilansir detik.
Hal senada diungkapkan Kabid Dokkes Polda Jateng, Kombes Pol Didiet Setiobudi. Ia mengatakan jenazah sudah dilakukan autopsi. Namun hasil medis belum bisa disampaikan karena masih ada pemeriksaan penunjang. "Ini kan kasusnya masih berjalan, masih ada pemeriksaan penunjang," kata Didiet.
Terkait dugaan korban dibakar hidup-hidup, Didiet menyampaikan hal itu juga masih menunggu hasil medis meski beredar kabar terdapat jelaga di tenggorokan korban yang artinya korban masih menghirup udara saat dibakar.
"Nanti penyidik akan memberitahu hasilnya. Saya kabari lagi kalau sudah ada hasilnya," ujar Didiet.
Sebelumnya, Kapolres Blora, AKBP Saptono juga menyampaikan dugaan tersebut. Ia mengatakan korban diikat tangan dan kakinya menggunakan sprei lalu dibakar.
"Pada saat itu korban diikat tangan dan kakinya. Mungkin masih sekarat saat dibakar itu, tersangka kita amankan di Polres," kata Saptono kemarin.
Terungkapnya kasus Ferin sekaligus mengungkap kasus tahun 2011 lalu yang hingga kini belum sampai terbongkar. Pelaku mengakui tindakannya tersebut saat dinterogasi oleh petugas.
"Hasil interogasi kita bahwa pada tahun 2011 ternyata ada kejadian hampir sama sehingga kita juga mendalami, kita interogasi, akhirnya dia mengakui bahwa tahun 2011 pada saat temuan mayat yang dibakar di wilayah Todanan, Blora, juga dia ternyata pelakunya," papar Saptono di Mapolres Blora, Rabu (8/8).
Menurut Saptono, kasus pembunuhan tahun 2011 lalu motifnya mirip dengan yang menimpa korban Ferin. Pelaku berkenalan dengan korban melalui media sosial, kemudian bertemu di salah satu hotel di Semarang.
Saat di dalam kamar itulah, korban dipukul menggunakan barbel seberat 2 kilogram hingga menyebabkan korban tak sadarkan diri. Baru kemudian dibawa ke Blora lalu dibakar di kawasan hutan jati Todanan, Blora. "Dia (pelaku) mengaku pada saat awalnya menggunakan barbel, dipukulkan barbel ke perempuan korbannya tersebut," terang Saptono.
"Untuk sementara di Todanan sampai saat ini masih dalam lidik kita, dalam tahap pencarian (identitas korban) karena juga motifnya sama. Kalau dia bilangnya perempuannya orang Wonosobo," lanjutnya. *
1
Komentar