nusabali

Aktivitas SDN 3 Depeha Pulih

  • www.nusabali.com-aktivitas-sdn-3-depeha-pulih

Gedung Tidak Bisa Dimanfaatkan Lebih Lama

SINGARAJA, NusaBali

Aktivitas di SDN 3 Desa Depeha, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, sudah normal kembali, pasca gempa pada Minggu (5/8) malam. Seluruh siswa sebanyak 128 orang, sudah bisa mengikuti proses belajar-mengajar, sejak Rabu (8/8) pagi. Meski demikian, pemanfaatan gedung dalam proses belajar masih bersifat sementara, karena kondisi gedung dinilai tidak layak. “Ya seluruh siswa sudah mulai bersekolah tadi pagi (Rabu pagi,red). Kemarin (Selasa, 7/8), semua plafon ruang kelas yang jatuh sudah dibersihkan oleh siswa, guru dan warga,” terang Kepala Desa (Perbekel) Depeha, I Made Semaraguna, saat dikonfirmasi Rabu kemarin.

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, terpisah mengatakan seluruh siswa sudah bisa mengikuti proses belajar-mengajar dengan memanfaatkan ruang kelas yang selama ini dipakai. Hanya saja, pemanfaatan ruang kelas itu sifatnya sementara sambil menunggu renovasi ruang kelas di sisi Utara halaman sekolah rampung. “Mereka belajar di ruang sisi Selatan itu sifatnya sementara. Dalam dua minggu ini, mereka akan pindah ke gedung yang sudah direnovasi. Sebenarnya gedung yang renovasi itu sudah selesai dalam minggu ini, tetapi karena gempa, plafonya ikut jatuh. Jadi sekarang harus dipasang lagi, dan perkiraan sudah rampung dua minggu,” terangnya.

Menurut Suyasa, pemanfaatan gedung sisi Selatan itu terpaksa dilakukan karena jika proses belajar-mengajar dipindah ke gedung serba guna, lokasinya juga jauh. Di samping itu, gedung serba guna itu juga masih dimanfaatkan pihak desa menyimpan material karena ada perbaikan kantor desa.”Kalau jangka pendek masih memungkinkan ruang kelas itu dimafaatkan. Tetapi kalau jangka panjang tidak mungkin, makanya dalam dua pekan ini,proses belajarnya sudah bisa memanfaatkan ruang kelas yang sudah direnovasi,” jelasnya.

Lebih lanjut dikatakan, terhadap ruang kelas yang kondisinya rusak akibat gempa, pihaknya telah mengadakan penghapusan aset. Rencananya, ruang kelas tersebut akan dibangun kembali di tahun 2019 nanti. “Memang harus bangun ulang, makanya kemarin tim yang turun itu sudah lakukan penghapusan aset,” ungkapnya.

Sebelumnya aktivitas di SDN 3 Depeha sempat lumpuh akibat gempa. Karena hampir seluruh ruang kelas rusak parah. Di SDN 3 Depeha, terdapat empat unit bangunan, rinciannya dua unit bangunan merupakan ruang kelas dan ruang guru, satu unit ruang perpustakaan, dan satu lagi merupakan mes guru. Satu unit bangunan berisi tiga ruang kelas masih dalam tahap renovasi. Sehingga, siswa untuk tiga ruang kelas itu yakni kelas 1, 2 dan 3, selama renovasi, proses belajar mengajar terpaksa memanfaatkan ruang perpustakaan dan mes guru. Sedangkan kelas 4, 5 dan 6 tetap memanfaatkan satu unit bangunan ruang kelas yang posisinya berada di bagian Selatan halaman sekolah.

Namun gempa yang terjadi pada Minggu malam, telah mengkibatkan kerusakan seluruh bangunan yang ada. Ruang perpustakaan, atap dan plafonya jebol, kemudian tembok mes guru ambrol, sedangkan ruang kelas lainnya selain atap dan plafon ambrol, juga bagian temboknya mengalami keretakan. Konon, konstruksi bangunan dibagian bawah mengalami pergeseran.*k19

Komentar