Baru Sebulan Launching, Satu Mesin E–Parkir Mati
Satu mesin e–parkir tepatnya di depan UD Pakan Ternak Jalan Thamrin, Kecamatan Kediri, Tabanan, mati sejak sebulan lalu.
TABANAN, NusaBali
Mesin e–parkir yang dilaunching pada Kamis, 28 Juni 2018 lalu itu dikatakan mati karena tidak ada tampilan huruf sehingga tidak bisa berfungsi.
Di kawasan Jalan Thamrin tersebut terdapat empat mesin e–parkir yang terpasang, termasuk yang mati. Tiga mesin dapat digunakan dengan baik. Meskipun satu mesin juga sempat mati karena masalah batere, namun sudah bisa diperbaiki dan sudah bisa digunakan kembali.
Seorang petugas parkir mengatakan mesin e–parkir 015 memang mati sejak sebulan lalu. Ketika digunakan tidak bisa muncul tulisan di layar. “Mesin mati sudah sejak sebulan lalu,” ucap petugas parkir, Rabu (8/8).
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Tabanan I Made Agus Harta Wiguna menjelaskan mesin e–parkir yang mati bernomor 015. Tetapi mesin ini memang belum efektif digunakan karena ruang parkirnya dominan digunakan oleh kendaraan/armada toko yang ada di depan mesin 015. “Memang sempat digunakan, tetapi mesin 015 belum kami efektifkan,” katanya.
Belum diefektifkan karena untuk penerapan e–parkir di bulan pertama dan bulan kedua sejak launching, masih memaksimalkan peran petugas parkir membantu mengarahkan masyarakat untuk menuju mesin parkir dan juga membantu tapping pada mesin parkir yang volume kendaraannya tinggi. “Ya sementara belum efektif kami pasang di sana,” ujar Harta Wiguna.
Sebab di Jalan Thamrin ada empat mesin parkir terpasang, yakni 012, 013, 014, dan 015 yang mati. “Jadi kami fokus pelayanan dan prioritaskan mesin selain yang 015. Jika kondisi masyarakat sudah mulai efektif tapping sendiri, kami akan fokuskan di sana (mesin 015),” tegas Harta Wiguna.
Ditambahkannya, untuk mengajak masyarakat menggunakan e–parkir pihaknya sudah memasang banner di tempat mesin e–parkir dipasang. Dengan tujuan agar masyarakat mau mengubah kebiasaan.
“Jika selama ini mereka parkir langsung ke tujuan, pulangnya baru bayar. Tetapi sekarang kebiasaan ini harus diubah, parkir kendaraan langsung ke mesin parkir, bayar baru belanja,” ucapnya.
Untuk diketahui launching e–parkir dilakukan Pemkab Tabanan pada Kamis (28/6) lalu atau sudah sebulan lebih. Mesin e–parkir dipasang 15 unit di kawasan Kecamatan Kediri dan Kecamatan Tabanan. Per unit harganya Rp 122,5 juta didatangkan dari Swedia. *de
Di kawasan Jalan Thamrin tersebut terdapat empat mesin e–parkir yang terpasang, termasuk yang mati. Tiga mesin dapat digunakan dengan baik. Meskipun satu mesin juga sempat mati karena masalah batere, namun sudah bisa diperbaiki dan sudah bisa digunakan kembali.
Seorang petugas parkir mengatakan mesin e–parkir 015 memang mati sejak sebulan lalu. Ketika digunakan tidak bisa muncul tulisan di layar. “Mesin mati sudah sejak sebulan lalu,” ucap petugas parkir, Rabu (8/8).
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Tabanan I Made Agus Harta Wiguna menjelaskan mesin e–parkir yang mati bernomor 015. Tetapi mesin ini memang belum efektif digunakan karena ruang parkirnya dominan digunakan oleh kendaraan/armada toko yang ada di depan mesin 015. “Memang sempat digunakan, tetapi mesin 015 belum kami efektifkan,” katanya.
Belum diefektifkan karena untuk penerapan e–parkir di bulan pertama dan bulan kedua sejak launching, masih memaksimalkan peran petugas parkir membantu mengarahkan masyarakat untuk menuju mesin parkir dan juga membantu tapping pada mesin parkir yang volume kendaraannya tinggi. “Ya sementara belum efektif kami pasang di sana,” ujar Harta Wiguna.
Sebab di Jalan Thamrin ada empat mesin parkir terpasang, yakni 012, 013, 014, dan 015 yang mati. “Jadi kami fokus pelayanan dan prioritaskan mesin selain yang 015. Jika kondisi masyarakat sudah mulai efektif tapping sendiri, kami akan fokuskan di sana (mesin 015),” tegas Harta Wiguna.
Ditambahkannya, untuk mengajak masyarakat menggunakan e–parkir pihaknya sudah memasang banner di tempat mesin e–parkir dipasang. Dengan tujuan agar masyarakat mau mengubah kebiasaan.
“Jika selama ini mereka parkir langsung ke tujuan, pulangnya baru bayar. Tetapi sekarang kebiasaan ini harus diubah, parkir kendaraan langsung ke mesin parkir, bayar baru belanja,” ucapnya.
Untuk diketahui launching e–parkir dilakukan Pemkab Tabanan pada Kamis (28/6) lalu atau sudah sebulan lebih. Mesin e–parkir dipasang 15 unit di kawasan Kecamatan Kediri dan Kecamatan Tabanan. Per unit harganya Rp 122,5 juta didatangkan dari Swedia. *de
Komentar