Jokowi Pilih Maruf Jadi Cawapres
Terpental secara dramatis, Mahfud MD bisa menerima keputusan Jokowi pilih Ma’ruf Amin, karena harus lebih utamakan keselamatan negara
Jokowi-Ma’ruf Amin Hadapi Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019
JAKARTA, NusaBali
Kandidat incumbent Joko Widodo (Jokowi) akhirnya pilih Ketua Umum Majelis Utama Indonesia (MUI), KH Ma'ruf Amin, sebagai tandemnya di posisi Calon Wakil Presiden (Cawapres). Ma'ruf Amin menyisihkan Mahfud MD, yang semula santer diisukan jadi tandem Jokowi. Dalam Pilpres 2019 mendatang, Jokowi-Ma’ruf Amin akan tarung melawan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Pengumuman Ma'ruf Amin sebagai Cawaprs ini dilakukan langsung Presiden Jo-kowi di Restoran Plataran Menteng, Jalan HOS Cokroaminoto Nomor 42 Men-teng, Jakarta Pusat, Kamis (9/8) malam. Acara pengumuman Cawapres Jokowi ini dihadiri langsung seluruh pimpinan parpol koalisi, termasuk Ketua Umum DPP PDIP Megawati, Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PPP HM Romahurmuziy, Ketua Umum DPP NasDem Surya Paloh, dan Ketua Umum DPP Hanura Oesman Sapta Oedang.
“Saya memutuskan kembali mencalonkan diri sebagai Calon Presiden RI periode 2019-2024. Keputusan ini adalah tanggung jawab besar, erat kaitannya dengan cita-cita untuk meneruskan mimpi besar Indonesia maju dalam melanjutkan pembangunan dan berkeadilan di seluruh pelosok," ujar Jokowi saat pengumuman Cawapres yang ditayangkan langsung sejumlah stasiun televisi tadi malam.
"Dengan mempertimbangkan masukan dari berbagai elemen masyarakat, maka saya putuskan dan telah mendapatkan persetujuan dari parpol ‘Koalisi Indonesia Kerja’ bahwa yang akan mendampingi saya sebagai Cawapres 2019-2024 Profesor Ma'ruf Amin," imbuh kandidat incumbent yang masih menjabat Presiaden RI 2014-2019 ini.
Ada sederet pertimbangan, kenapa Jokowi pilih Ma'ruf Amin. Jokowi mengatakan, Ma'ruf Amin adalah tokoh bangsa yang telah menduduki sejumlah posisi penting di lembaga negara, mulai DPR hingga Wantimpres. "Ma'ruf Amin, lahir di 11 Maret 1943, adalah sosok tokoh agama yang bijaksana. Beliau duduk di legislatif sebagai anggota DPRD, DPR RI, MPR RI, Wantimpres, Rais Aam NU, dan Ketua MUI," katanya. “Dalam kaitannya dengan kebinnekaan, Prof Dr KH Ma'ruf Amin saat ini menjabat sebagai Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila," lanjutnya.
Setelah mengumumkan Ma'ruf Amin sebagai pendampingnya untuk berlaga di Pilpres 2019, Jokowi bersiap mendaftar ke KPU RI, Jumat (10/8) ini. "Kita harus mempersiapkan mulai malam ini (semalam, Red), ya," tandas Jokowi sebelum meninggalkan lokasi acara tadi malam.
Penunjukan Ma'ruf Amin sebagai Cawapres Jokowi ini sangat mengejutkan. Se-bab, awalnya posisi Cawapres mengerucut ke Mahfud MD, mantan Menhankam di era Gus Dur. Hingga beberapa saat sebelum pengumuman Cawapres tadi malam, nama Mahfud MD masih sangat dijagokan. Apalagi, Mahfud kemarin sudah mengurus berbagai persyaratan, termasuk ‘Surat Keterangan Tidak Pernah sebagai Terpidana’ ke PN Sleman, Jogjakarta. Namun, nama Mahfud tiba-tiba menghilang tadi malam.
Dan, penunjukan Ma'ruf Amin sebagai Cawapres Jokowi ini sama mengejutkan-nya dengan keputusan Prabowo Subianto gandeng Wagub DKI Jakarta, Sandiaga Uno, sebagai Cawapres, Rabu (8/8) malam. Padahal, semula Prabowo (Ketua Umum DPP Gerindra) santer disebut-sebut akan bertaket dengan Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY (putra dari Ketua Umum DPP Demokrat SBY) di posisi Cawapres. Dalam Pilpres 2019 nanti, Prabowo-Sandiaga akan diusung Gerindra-PKS dan kemungkinan PAN serta Demokrat ikut gabung.
Sementara, Ma’ruf Amin berjanji akan bantu Jokowi dalam beberapa aspek. "(Saya) Akan membantu dalam beberapa aspek. Pertama, dalam aspek keutuhan bangsa. Kalau tidak bersatu, tidak utuh, tak mungkin membangun," kata Ma'ruf Amin dilansir detikcom di Kantor PBNU, Jalan Kramat Jakarta Pusat, tadi malam.
Ma'ruf juga mengatakan, pilihan Jokowi atas dirinya sebagai bentuk penghargaan kepada ulama. Selain itu, hal ini juga sebagai penghargaan Jokowi terhadap Nahdlatul Ulama (NU). "Artinya, Pak Jokowi menghargai ulama, menghargai NU. Ini luar biasa. Beliau menghargai kita semua," katanya.
Sementara itu, Mahfud MD tidak kecewa, meski terpental dari bursa Cawapres Jokowi secara dramatis. Mahfud mengaku menerima keputusan Jokowi. "Saya tidak kecewa ya. Kaget saja, karena sudah duminta mempersiapkan diri bahkan sudah agak detil," Mahfud kepada wartawan, tadi malam.
"Menurut saya, biasa dalam politik. Itu tidak apa-apa, kita harus lebih utamakan keselamatan negara ini daripada sekadar nama Mahfud atau Ma'ruf Amin," kata Mahfud menegaskan, keputusan Jokowi ini tidak melawan aturan. Dia mendukung keputusan Jokowi. "Kita terima ini sebagai keputusan. Proses sudah konstitusional. Kita dukung, negara ini harus terus berjalan," katanya. Menurut Mahfud, semua pihak harus mengutamakan keselamatan negara.
"Saya sudah ketemu Pak Jokowi, saya katakan saya maklum. Seumpamanya saya jadi Pak Jokowi, saya pun akan melakukan hal yang sama, karena kan situasinya ini politik, permainan politik, dan di dalam permainan politik segala sesuatu bisa terjadi," tandas Mahfud. *
JAKARTA, NusaBali
Kandidat incumbent Joko Widodo (Jokowi) akhirnya pilih Ketua Umum Majelis Utama Indonesia (MUI), KH Ma'ruf Amin, sebagai tandemnya di posisi Calon Wakil Presiden (Cawapres). Ma'ruf Amin menyisihkan Mahfud MD, yang semula santer diisukan jadi tandem Jokowi. Dalam Pilpres 2019 mendatang, Jokowi-Ma’ruf Amin akan tarung melawan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Pengumuman Ma'ruf Amin sebagai Cawaprs ini dilakukan langsung Presiden Jo-kowi di Restoran Plataran Menteng, Jalan HOS Cokroaminoto Nomor 42 Men-teng, Jakarta Pusat, Kamis (9/8) malam. Acara pengumuman Cawapres Jokowi ini dihadiri langsung seluruh pimpinan parpol koalisi, termasuk Ketua Umum DPP PDIP Megawati, Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PPP HM Romahurmuziy, Ketua Umum DPP NasDem Surya Paloh, dan Ketua Umum DPP Hanura Oesman Sapta Oedang.
“Saya memutuskan kembali mencalonkan diri sebagai Calon Presiden RI periode 2019-2024. Keputusan ini adalah tanggung jawab besar, erat kaitannya dengan cita-cita untuk meneruskan mimpi besar Indonesia maju dalam melanjutkan pembangunan dan berkeadilan di seluruh pelosok," ujar Jokowi saat pengumuman Cawapres yang ditayangkan langsung sejumlah stasiun televisi tadi malam.
"Dengan mempertimbangkan masukan dari berbagai elemen masyarakat, maka saya putuskan dan telah mendapatkan persetujuan dari parpol ‘Koalisi Indonesia Kerja’ bahwa yang akan mendampingi saya sebagai Cawapres 2019-2024 Profesor Ma'ruf Amin," imbuh kandidat incumbent yang masih menjabat Presiaden RI 2014-2019 ini.
Ada sederet pertimbangan, kenapa Jokowi pilih Ma'ruf Amin. Jokowi mengatakan, Ma'ruf Amin adalah tokoh bangsa yang telah menduduki sejumlah posisi penting di lembaga negara, mulai DPR hingga Wantimpres. "Ma'ruf Amin, lahir di 11 Maret 1943, adalah sosok tokoh agama yang bijaksana. Beliau duduk di legislatif sebagai anggota DPRD, DPR RI, MPR RI, Wantimpres, Rais Aam NU, dan Ketua MUI," katanya. “Dalam kaitannya dengan kebinnekaan, Prof Dr KH Ma'ruf Amin saat ini menjabat sebagai Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila," lanjutnya.
Setelah mengumumkan Ma'ruf Amin sebagai pendampingnya untuk berlaga di Pilpres 2019, Jokowi bersiap mendaftar ke KPU RI, Jumat (10/8) ini. "Kita harus mempersiapkan mulai malam ini (semalam, Red), ya," tandas Jokowi sebelum meninggalkan lokasi acara tadi malam.
Penunjukan Ma'ruf Amin sebagai Cawapres Jokowi ini sangat mengejutkan. Se-bab, awalnya posisi Cawapres mengerucut ke Mahfud MD, mantan Menhankam di era Gus Dur. Hingga beberapa saat sebelum pengumuman Cawapres tadi malam, nama Mahfud MD masih sangat dijagokan. Apalagi, Mahfud kemarin sudah mengurus berbagai persyaratan, termasuk ‘Surat Keterangan Tidak Pernah sebagai Terpidana’ ke PN Sleman, Jogjakarta. Namun, nama Mahfud tiba-tiba menghilang tadi malam.
Dan, penunjukan Ma'ruf Amin sebagai Cawapres Jokowi ini sama mengejutkan-nya dengan keputusan Prabowo Subianto gandeng Wagub DKI Jakarta, Sandiaga Uno, sebagai Cawapres, Rabu (8/8) malam. Padahal, semula Prabowo (Ketua Umum DPP Gerindra) santer disebut-sebut akan bertaket dengan Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY (putra dari Ketua Umum DPP Demokrat SBY) di posisi Cawapres. Dalam Pilpres 2019 nanti, Prabowo-Sandiaga akan diusung Gerindra-PKS dan kemungkinan PAN serta Demokrat ikut gabung.
Sementara, Ma’ruf Amin berjanji akan bantu Jokowi dalam beberapa aspek. "(Saya) Akan membantu dalam beberapa aspek. Pertama, dalam aspek keutuhan bangsa. Kalau tidak bersatu, tidak utuh, tak mungkin membangun," kata Ma'ruf Amin dilansir detikcom di Kantor PBNU, Jalan Kramat Jakarta Pusat, tadi malam.
Ma'ruf juga mengatakan, pilihan Jokowi atas dirinya sebagai bentuk penghargaan kepada ulama. Selain itu, hal ini juga sebagai penghargaan Jokowi terhadap Nahdlatul Ulama (NU). "Artinya, Pak Jokowi menghargai ulama, menghargai NU. Ini luar biasa. Beliau menghargai kita semua," katanya.
Sementara itu, Mahfud MD tidak kecewa, meski terpental dari bursa Cawapres Jokowi secara dramatis. Mahfud mengaku menerima keputusan Jokowi. "Saya tidak kecewa ya. Kaget saja, karena sudah duminta mempersiapkan diri bahkan sudah agak detil," Mahfud kepada wartawan, tadi malam.
"Menurut saya, biasa dalam politik. Itu tidak apa-apa, kita harus lebih utamakan keselamatan negara ini daripada sekadar nama Mahfud atau Ma'ruf Amin," kata Mahfud menegaskan, keputusan Jokowi ini tidak melawan aturan. Dia mendukung keputusan Jokowi. "Kita terima ini sebagai keputusan. Proses sudah konstitusional. Kita dukung, negara ini harus terus berjalan," katanya. Menurut Mahfud, semua pihak harus mengutamakan keselamatan negara.
"Saya sudah ketemu Pak Jokowi, saya katakan saya maklum. Seumpamanya saya jadi Pak Jokowi, saya pun akan melakukan hal yang sama, karena kan situasinya ini politik, permainan politik, dan di dalam permainan politik segala sesuatu bisa terjadi," tandas Mahfud. *
Komentar