nusabali

Calon Mahasiswi Tabrakan dengan Eks Gurunya hingga Tewas

  • www.nusabali.com-calon-mahasiswi-tabrakan-dengan-eks-gurunya-hingga-tewas

Kecelakaan maut terjadi di simpang tiga menuju Jalan Sawo Kabeh Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung, Kamis (9/8) pagi.

SEMARAPURA, NusaBali
Mobil Suzuki R3 DK 1083 MQ yang dikemudikan Ni Nyoman Sulasmi, 56, seorang guru SMPN 1 Dawan, tabrakan dengan motor Honda Beat DK 6830 MQ yang ditunggangi Ni Kadek Aris Swati, 18, dengan membonceng Ni Putu Vera Desiati, 18, yang tewas mengenaskan dalam kecelakaan itu. Uniknya, korban Ni Putu Vera Desiati justru merupakan mantan anak didik Nyoman Sulasmi di SMPN 1 Dawan.

Saat kecelakaan maut terjadi, Kamis pagi sekitar pukul 08.55 Wita, motor Beat DK 6830 MQ yang ditunggangi Kadek Aris Swati sambil membceng korban Putu Vera Desianti, malaju dari arah utara. Begitu tiba di pertigaan Jalan Sawa Kabeh Desa Gunaksa, mereka belok ke kanan (arah barat) untuk hendak pergi ke Puskesmas Dawan II. Tujuannya, untuk mengurus administrasi kesehatan sebagai syarat pen-daftaran kuliah Jurusan Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar.

Pada saat bersamaan, dari arah timur melaju kencang mobil Suzuki R3 DK 1083 LS yang dikemudikan Ni Nyoman Sulasmi, guru SMPN 1 Dawan. Kemudian, mobil tersebut belok kanan dengan menghidupkan lampu letting, setelah di depannya ada sebuah mobil yang sudah berhenti, begitu pula dari kanan jalan sebuah mobil sudah berhenti sebagai tanda agar Nyoman Sulasmi bisa melaju ke pertigaan Jalan Sawo Kabeh Desa Gunaksa. Saat itu, pengemudi mobil ini hendak mengajar ke SMPN 1 Dawan.

Nah, ketika mobil berbelok kanan itulah, tiba-tiba muncul motor Beat DK 6830 MQ yang ditunggangi Kadek Aris Swati dan Putu Vera Desianti berboncengan. Tabrakan pun tak terelakkan. Pengendara motor, Kadek Aris Swati, langsung terjatuh dan teritimpa motornya di bagian kaki hingga mengelami keseleo. Gadis berusia 18 tahun ini masih bisa melanjutkan perjalanan pulang ke rumahnya di Banjar Delod Buug, Desa Dawan Kelod, Kecamatan Dawan.  

Sebaliknya, korban Putu Vera Desianti, gadis berusia 18 tahun asal Banjar Sangging, Desa Dawan Kelod, Kecamatan Dawan, tewas mengenaskan akibat luka parah setelah terpental sejauh 5 meter pasca dihantam mobil. Calon mahasiswi Universitas Mahasaraswati Denpasar ini menghembuskan napas terakhir dalam perawatan di RSUD Klungkung, dengan kondisi luka robek di bibir, dahi kiri, kaki kiri, lecet tangan kiri, perubahan di leher, dan keluar darah dari hidung.

Sedangkan pengemudi mudil, Nyoman Sulasmi, guru asal Desa Kusamba, Kecamatan Dawan yang tingga; di Jalan Rijasa I Nomor 4 Semarapura (Desa Kemoning, Kelurahan Semarapura Kelod, Kecamatan Klungkung) selamat dari maut tanpa terluka. Namun, Sulasmi shock setelah mengetahui korban tewas merupakan mantan siswanya sendiri.

Pasca tabrakan maut, Sulasmi kemarin langsung diamankan ke Mapolres Klungkung di Semarapura untuk dimintai keterangannya. Namun, belum ada penetapan tersangka, karena guru SMPN 1 Dawan ini sejatinya tidak dalam posisi bersalah. Kepada NusaBali, Sulasmi mengaku sangat terpukul atas musibah maut tersebut, terlebih korban tewas adalah mantan anak didiknya di SMPN 1 Dawan. Demikian pula pengendara motor Beat, Kadek Aris Swati, juga mantan anak didiknya di SMPN 1 Dawan. “Mereka murid-murid saya,” kata Sulasmi sambil berlinang air mata di Mapolres Klungkung kemarin.

Sementara, Kasat Lantas Polres Klungkung, AKP Taufan Rizaldi, mengatakan pihaknya sudah melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi-saksi terkait kecelakaan maut ini. Kesimpulan sementara, kecelakaan maut ini terjadi karena kurang hati-hatinya pengendara motor Beat DK 6830 MQ, Kadek Aris Swati. “Kasus ini masih kami selidiki. Sejauh ini belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka,” papar AKP Taufan.

Sementara itu, jenazah korban Putu Vera Desianti sudah dibawa pulang keluarganya dari RSUD Klungkung ke rumah duka di Banjar Sangging, Desa Dawan Kelod, Kecamatan Dawan. Pantauan NusaBali, keluarga yang menjemput jenazah korban tampak menangis histeris di RSUD Klungkung.

Menurut paman korban, I Nengah Suryana, 47, keponakannya yang tewas mengenaskan ini hendak mendaftar ulang untuk kuliah jurusan Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar. “Keponakan saya sudah lulus tes masuk, tinggal daftar ulang saja,” ujar Nengah Suryana.

Korban Putu Vera Desianti sendiri merupakan anak sulung dari dua bersaudara keluarga pasangan I Komang Suartana, 47, dan Ni Komang Sueti, 47. Ayahnya, Komang Suartana, bekerja sebagai tukang bangunan. Sedangkan ibunya, Komang Sueti, bekerja sebagai pegawai koperasi di Desa Dawan. “Jenazah keponakan saya ini rencananya akan dimakamkan di Setra Desa Pakraman Dawan, besok (Jumat),” ujar Suryana. *wan

Komentar