Meninggal Usai Kibarkan Bendera di Dasar Laut Tulamben
Salah satu peserta yang ikut mengibarkan bendera di dasar laut Ni Wayan Parwati, 37, dari Banjar Rame, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung, meninggal setelah berhasil mengibarkan bendera di dasar laut di Objek Wisata Menyelam Tulamben, Banjar/Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, Karangasem, Kamis (9/8) pukul 10.45 Wita.
AMLAPURA, NusaBali
Padahal selama pengibaran bendera didampingi guide dive, dari awal hingga naik ke permukaan laut, tidak ada masalah. Acara pengibaran bendera merah putih yang diselenggarakan My Trip My Adventure itu dipimpin Amirullah, 38, dari Jalan Andara Ujung 2/41 A Pangkalan Jati Baru Cinere, Depok. Rombongan yang ikut melakukan diving yakni Vero (artis), Inka (artis), Ni Kadek Candrawasih (Ketua Komunitas Difabel Gianyar), I Nyoman Astawa anggota difabel dan korban Ni Wayan Parwati .
Mereka menyelam didampingi 9 penyelam yakni I Nengah Mangku Putu, Kadek Ari, Ketut Sudarma pendamping korban, I Made Darma, I Made Teja, I Nyoman Suastika, I Gede Wawan, I Ketut Antara dan I Komang Kerta. Sebelum menyelam, rombongan itu diberikan penjelasan oleh I Nengah Mangku Putu sebagai instruktur guide diving pukul 10.00 Wita
Saksi yang paling mengetahui detik-detik meninggalnya korban Ni Wayan Parwati adalah I Ketut Antara, 35, dari Banjar/Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, dan I Ketut Sudarma, 25, pendamping korban dari Banjar/Desa Tulamben, Kecamatan Kubu.
Saat rombongan mulai menyelam, hingga kedalaman 6 meter di lokasi terdamparnya kapal dagang Amerika Liberty, menurut saksi I Ketut Sudarma, korban baik-baik saja. Saat korban melakukan pengibaran bendera merah putih dari awal sampai akhir selama 13 menit, kondisi korban tetap baik-baik saja.
Sebab lanjut saksi I Ketut Sudarma, selama menyelam antara I Ketut Sudarma dengan korban inten berkomunikasi melalui kode-kode. Selanjutnya saksi mengajak korban naik ke permukaan, dan korban tetap mengatakan dalam kondisi baik.
Hanya saja masalah terjadi setelah korban muncul di permukaan, saat saksi I Ketut Sudarma mengajak korban berkomunikasi ternyata tidak menyahut. Korban diketahui dalam kondisi lemes.
Saksi I Ketut Sudarma pun meminta bantuan ke saksi I Ketut Antara, selanjutnya I Ketut Antara dan I Ketut Sudarma mengajak korban yang masih mengenakan pakaian diving merah putih merk sea gods ke Puskesmas Kubu I.
Setiba di Puskesmas Kubu I, ditangani dr I Ketut Agus Muliadi Artawan. Setelah menjalani pemeriksaan, korban dinyatakan telah meninggal. Kondisi korban di bagian wajah mengeluarkan busa dari mulut. Kematian korban diiklaskan sang suami I Wayan Sugianto, yang enggan melakukan otopsi.
Kepala Pospol Air Kecamatan Kubu Brigadir I Made Darsa mengatakan, korban mengalami masalah setelah muncul di permukaan. “Saya hanya dapat laporan, setelah korban muncul di permukaan, kondisinya lemas, sesaat kemudian meninggal,” kata Made Darsa. Kapolsek Kubu AKP Made Suadnyana saat dihubungi, tidak ada nada sambung. *k16
Padahal selama pengibaran bendera didampingi guide dive, dari awal hingga naik ke permukaan laut, tidak ada masalah. Acara pengibaran bendera merah putih yang diselenggarakan My Trip My Adventure itu dipimpin Amirullah, 38, dari Jalan Andara Ujung 2/41 A Pangkalan Jati Baru Cinere, Depok. Rombongan yang ikut melakukan diving yakni Vero (artis), Inka (artis), Ni Kadek Candrawasih (Ketua Komunitas Difabel Gianyar), I Nyoman Astawa anggota difabel dan korban Ni Wayan Parwati .
Mereka menyelam didampingi 9 penyelam yakni I Nengah Mangku Putu, Kadek Ari, Ketut Sudarma pendamping korban, I Made Darma, I Made Teja, I Nyoman Suastika, I Gede Wawan, I Ketut Antara dan I Komang Kerta. Sebelum menyelam, rombongan itu diberikan penjelasan oleh I Nengah Mangku Putu sebagai instruktur guide diving pukul 10.00 Wita
Saksi yang paling mengetahui detik-detik meninggalnya korban Ni Wayan Parwati adalah I Ketut Antara, 35, dari Banjar/Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, dan I Ketut Sudarma, 25, pendamping korban dari Banjar/Desa Tulamben, Kecamatan Kubu.
Saat rombongan mulai menyelam, hingga kedalaman 6 meter di lokasi terdamparnya kapal dagang Amerika Liberty, menurut saksi I Ketut Sudarma, korban baik-baik saja. Saat korban melakukan pengibaran bendera merah putih dari awal sampai akhir selama 13 menit, kondisi korban tetap baik-baik saja.
Sebab lanjut saksi I Ketut Sudarma, selama menyelam antara I Ketut Sudarma dengan korban inten berkomunikasi melalui kode-kode. Selanjutnya saksi mengajak korban naik ke permukaan, dan korban tetap mengatakan dalam kondisi baik.
Hanya saja masalah terjadi setelah korban muncul di permukaan, saat saksi I Ketut Sudarma mengajak korban berkomunikasi ternyata tidak menyahut. Korban diketahui dalam kondisi lemes.
Saksi I Ketut Sudarma pun meminta bantuan ke saksi I Ketut Antara, selanjutnya I Ketut Antara dan I Ketut Sudarma mengajak korban yang masih mengenakan pakaian diving merah putih merk sea gods ke Puskesmas Kubu I.
Setiba di Puskesmas Kubu I, ditangani dr I Ketut Agus Muliadi Artawan. Setelah menjalani pemeriksaan, korban dinyatakan telah meninggal. Kondisi korban di bagian wajah mengeluarkan busa dari mulut. Kematian korban diiklaskan sang suami I Wayan Sugianto, yang enggan melakukan otopsi.
Kepala Pospol Air Kecamatan Kubu Brigadir I Made Darsa mengatakan, korban mengalami masalah setelah muncul di permukaan. “Saya hanya dapat laporan, setelah korban muncul di permukaan, kondisinya lemas, sesaat kemudian meninggal,” kata Made Darsa. Kapolsek Kubu AKP Made Suadnyana saat dihubungi, tidak ada nada sambung. *k16
Komentar