Ayah Cekik Anak Tiri Hingga Tewas
Ridho Setiawan, seorang ayah ditangkap polisi karena mencekik dan meninju dada anak tirinya, Ahmad Azza berkali-kali hingga remuk.
POLEWALI MANDAR, NusaBali
Meski bocah yang baru berusia 2 tahun 4 bulan itu sempat dilarikan ke puskesmas terdekat karena tak sadarakan diri, namun korban meninggal dalam perjalanan. Pelaku mengaku mencekik dan meninju dada korban karena kesal lantaran anak tirinya itu rewel dan buang air besar saat diajak pelaku keluar tak jauh dari rumahnya.
Ridho yang baru lima bulan menikahi istrinya, Sahria (22), seorang janda dua anak, digiring ke sel tahanan Polsek Wonomulyo Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Kamis (9/8). Warga Desa Kebun Sari, Kecamatan Wonomujlyo, Polewali Mandar, ini mengaku menyesal telah membunuh anak tirinya dengan sadis.
"Saya cekik dan tinju dadanya sampai tiga kali hingga korban pingsan. Saya lalu gendong pulang ke rumah. Saya beralasan kalau dia jatuh di jalan,” jelas Ridho saat menjalani pemeriksaan di Polsek Wonomulyo, Kamis seperti dilansir kompas.
Peristiwa itu terjadi pada 27 Juli 2018 lalu. Ridho membawa anak tirinya, Ahmad Azza keluar sekitar 500 meter dari rumahnya, karena istrinya, Sahria sedang mandi. Dalam perjalanan, si kecil Ahmad Azza kerap rewel dan memberontak ingin pulang ke rumah. Pelaku sempat mengendong paksa anaknya yang rewel itu, namun korban tak kunjung tenang. Ridho makin kesal lantaran korban yang rewel malah buang air besar saat ayahnya berusaha mengendong paksa.
Ridho naik pitam hingga nekat mencekik leher anaknya hingga korban pingsan. Tak puas mencekik, Ridho juga sempat meninju dada si kecil tiga kali hingga remuk dan tak sadarkan diri. Dalam kondisi bocah kecil itu lunglai, Ridho yang panik lalu menggendong anaknya itu pulang ke rumah.
Kepada istri dan keluarganya, Ridho mengaku bahwa korban jatuh hingga dadanya remuk. Korban pun langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat. Namun di perjalanan korban meninggal. Bocah bungsu ini pun langsung dikebumikan pihak keluarga di salah satu pekuburan setempat.
Kasus kekerasan terhadap anak ini baru terbongkar setelah Babinsa setempat mendapat laporan dari sejumlah warga yang curiga bahwa bocah Ahmad Azza meninggal secara tidak wajar. Kapolsek Wonomulyo AKP Jufri Hamid menjelaskan, petugas yang mendapat laporan mencurigakan tersebut langsung bertindak. Sejumlah saksi dan sanak tetangga korban pun dimintai keterangan soal kronologi kejadian.
Petugas makin curiga karena hasil visum dokter puskesmas menyebutkan ada tanda-tanda bekas kekerasan di tubuh korban. Di leher Ahmad Azza juga ditemukan bekas cekikan dan dadanya remuk.“Hasil penelusuran petugas banyak bukti mengindikasikan kuat kekarasan itu terjadi. Setelah semua kita periksa, termasuk tersangka, akhirnya mengakui perbuatannya,” jelas Jufri.
Istri Ridho Setiawan, Sahria mengaku tak menaruh curiga apapun saat anaknya yang tak sadarkan diri digendong ayahnya pulang ke rumah pada 27 juli lalu. Alasannya, selama ini hubungan dia dengan korban dan satu anaknya lagi cukup baik. Ia juga tidak pernah melihat tersangka Ridho memperlakukan tidak wajar kepada kedua anaknya. "Saya tidak pernah menduga karena selama lima bulan menikah hubungannya cukup baik, termasuk dua anak saya,” jelas Sahria.*
Meski bocah yang baru berusia 2 tahun 4 bulan itu sempat dilarikan ke puskesmas terdekat karena tak sadarakan diri, namun korban meninggal dalam perjalanan. Pelaku mengaku mencekik dan meninju dada korban karena kesal lantaran anak tirinya itu rewel dan buang air besar saat diajak pelaku keluar tak jauh dari rumahnya.
Ridho yang baru lima bulan menikahi istrinya, Sahria (22), seorang janda dua anak, digiring ke sel tahanan Polsek Wonomulyo Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Kamis (9/8). Warga Desa Kebun Sari, Kecamatan Wonomujlyo, Polewali Mandar, ini mengaku menyesal telah membunuh anak tirinya dengan sadis.
"Saya cekik dan tinju dadanya sampai tiga kali hingga korban pingsan. Saya lalu gendong pulang ke rumah. Saya beralasan kalau dia jatuh di jalan,” jelas Ridho saat menjalani pemeriksaan di Polsek Wonomulyo, Kamis seperti dilansir kompas.
Peristiwa itu terjadi pada 27 Juli 2018 lalu. Ridho membawa anak tirinya, Ahmad Azza keluar sekitar 500 meter dari rumahnya, karena istrinya, Sahria sedang mandi. Dalam perjalanan, si kecil Ahmad Azza kerap rewel dan memberontak ingin pulang ke rumah. Pelaku sempat mengendong paksa anaknya yang rewel itu, namun korban tak kunjung tenang. Ridho makin kesal lantaran korban yang rewel malah buang air besar saat ayahnya berusaha mengendong paksa.
Ridho naik pitam hingga nekat mencekik leher anaknya hingga korban pingsan. Tak puas mencekik, Ridho juga sempat meninju dada si kecil tiga kali hingga remuk dan tak sadarkan diri. Dalam kondisi bocah kecil itu lunglai, Ridho yang panik lalu menggendong anaknya itu pulang ke rumah.
Kepada istri dan keluarganya, Ridho mengaku bahwa korban jatuh hingga dadanya remuk. Korban pun langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat. Namun di perjalanan korban meninggal. Bocah bungsu ini pun langsung dikebumikan pihak keluarga di salah satu pekuburan setempat.
Kasus kekerasan terhadap anak ini baru terbongkar setelah Babinsa setempat mendapat laporan dari sejumlah warga yang curiga bahwa bocah Ahmad Azza meninggal secara tidak wajar. Kapolsek Wonomulyo AKP Jufri Hamid menjelaskan, petugas yang mendapat laporan mencurigakan tersebut langsung bertindak. Sejumlah saksi dan sanak tetangga korban pun dimintai keterangan soal kronologi kejadian.
Petugas makin curiga karena hasil visum dokter puskesmas menyebutkan ada tanda-tanda bekas kekerasan di tubuh korban. Di leher Ahmad Azza juga ditemukan bekas cekikan dan dadanya remuk.“Hasil penelusuran petugas banyak bukti mengindikasikan kuat kekarasan itu terjadi. Setelah semua kita periksa, termasuk tersangka, akhirnya mengakui perbuatannya,” jelas Jufri.
Istri Ridho Setiawan, Sahria mengaku tak menaruh curiga apapun saat anaknya yang tak sadarkan diri digendong ayahnya pulang ke rumah pada 27 juli lalu. Alasannya, selama ini hubungan dia dengan korban dan satu anaknya lagi cukup baik. Ia juga tidak pernah melihat tersangka Ridho memperlakukan tidak wajar kepada kedua anaknya. "Saya tidak pernah menduga karena selama lima bulan menikah hubungannya cukup baik, termasuk dua anak saya,” jelas Sahria.*
1
Komentar