nusabali

Kadin: Industri Pariwisata Bali Waspadai Gempa

  • www.nusabali.com-kadin-industri-pariwisata-bali-waspadai-gempa

DPD Kadin Bali mengingatkan  kalangan industri pariwisata dan stakeholder atau pemangku kepentingan terkait, tidak mengurangi kewaspadaan terkait bencana alam.

DENPASAR, NusaBali
Khususnya gempa bumi yang beberapa kali terjadi belakangan ini yang berpusat di Lombok (NTB). Sejauh ini, memang  gempa di Lombok, yang  juga dirasakan sampai ke Bali, relatif tidak sampai mengganggu bisnis kepariwisataan Bali. Malah, Bali menerima limpahan wisman dari Lombok yang terimbas gempa.  “Namun jangan ini membuat lengah,” ujar Ketua DPD Kadin Bali Anak Agung Ngurah Alit Wiraputra, Kamis (9/8).

Kewaspadaan tersebut,  kata Alit Wiraputra, di antaranya memastikan semua fasilitas kepariwisataan aman dan nyaman. Salah satunya, hotel maupun vila dan bentuk akomodasi  lainnya, menjadi tempat yang aman dan nyaman ditinggali. “Memastikan komponen dan akses safety berfungsi baik,” ujarnya. Termasuk, seandainya bencana, seperti gempa terjadi. Tentu saja, tegasnya semua pihak tidak menginginkan bencana terjadi. Namun demikian, kewaspadaan tetap terjaga.

Malah ke depan, Alit Wiraputra berpendapat , dipandang perlu melakukan pengecekan  kondisi  teknis  fasilitas kepariwisataan semisalnya hotel dan lainnya, memastikan keamanan dan kenyamanan. “Bisa saja melibatkan kalangan akademis bidang teknis ,”  ujarnya.

Walau pun kata Alit Wiraputra, pihaknya  yakin ketika dirancang dan dibangun, faktor teknis misalnya menyangkut konstruksi tentu sudah  diperhitungkan.  Namun tentu lebih baik lagi, pengecekan kondisi keselamatan dan kenyamanan bisa dipastikan lagi. “Ini juga sebagai pesan dan promosi, pariwisata kita benar-benar memperhitungan aspek keselamatan.  Atau semacam rekomendasi, bahwa fasilitas dan sarana dalam kondisi aman dan nyaman.”

Kata Alit Wiraputra,  apa yang disampaikannya untuk menjaga kondisi pariwisata Bali tetap aman. Alasanya tidak lain, karena sektor pariwisata merupakan tumpuan utama perekonomian Bali.  “Kan tidak kurang dari 80 persen perekonomian kita bergantung pada sektor pariwisata,”  ujarnya. Karena itulah kondisinya layak terus dijaga.

Kalangan akademisi mengiyakan perlunya  pengecekan kondisi  fasilitas dan sarana yang bertalian dengan industri pariwisata.  “ Iya juga, karena bangunan  kan juga memiliki life time,”  ujar Prof Rumawan Salain, akademisi dari Universitas Udayana. Namun tegasnya, tentu bukan hanya fasilitas atau konstruksi yang bertalian dengan pariwisata saja yang perlu direchek.Konstruksi  untuk kepentingan dan  fasilitas publik seperti jembatan, jalan, gedung dan lainnya juga penting dicek kondisinya, bahwa kondisinya aman. Ibaratnya simulasi tanggap bencana. “ Ini juga bentuk antisipasi tanggap bencana,” ujar Rumawan Salain yang juga praktisi konstruksi. *k17

Komentar