Seru, Pasien ODGJ Menari Kecak di RSJP Bangli
Puluhan pasien orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) menampilkan tarian kecak dalam pembukaan kegiatan menyambut HUT RI ke-73 di halaman RSJ Provinsi Bali di Kelurahan Kawan, Bangli, Jumat (10/8).
BANGLI, NusaBali
Para pasien yang kondisinya mulai stabil ini hampir dua bulan sudah berlatih tarian kecak. Penampilan para pasien ini menarik perhatian masyarakat yang berada di seputaran RSJ.
Di sela-sela kegiatan, Wadir Pelayan RSJ Provinsi Bali, I Dewa Gede Basudewa mengungkapkan kecak yang ditampilkan melibatkan 30 orang pasien laki-laki dengan lakon yang diambil Subali dan Sugriwa. Disampaikan kegiatan ini tidak sebatas hiburan melainkan proses rehabilitasi berbasis budaya.
Para pasien ini diperkenalkan kembali dengan seni dan budaya Bali, sehingga saat kembali dilingkungan keluarga maupun masyarakat, pasien ini mampu beradaptasi. Sebelumnya pasien ini melalui tahap evaluasi, pasien yang dinilai mampu mengikuti kegiatan dilatih selama hampir dua bulan. “Ternyata pasien-pasien ini mampu mengikuti setiap proses latihan yang dipandu oleh petugas. Dan mereka mampu tampil pada hari ini untuk menyambut HUT RI,” ungkapnya.
Dewa Basudewa menyampaikan ditampilkanya kecak tidak lain untuk melatih para pasien untuk berinteraksi dengan rekan-rekannya yang lain. Membangun komunikasi dengan orang-orang di sekitarnya.
Selain pementasan tari kecak, puluhan pasien mengikuti beberapa lomba yang telah disiapkan panitia seperti lomba membuat canang, membuat klakat, sengkui. “Mungkin ini hal-hal kecil, namun kegiatan ini cukup direspon oleh pasien dan memang mereka mampu melakukakan, baik membuat canang atau klatkat,” ujarnya.
Adapula lomba membaca puisi ‘Hari Merdeka’, lomba makan kerupuk, hingga menangkap belut. Dewa Basudewa yang didampingi pula oleh panitia menyebutkan melalui kegiatan ini para pasien bisa merasakan arti sebuah kemerdekaan. “Mungkin kehidupan mereka tidak sebebas orang pada umumnya, melalui kegiatan ini mereka bisa mengekspresikan dirinya. Hak yang mereka miliki bisa dirasakan dan dinikmati,” imbuhnya.
Para pasien mengungkapkan kegembiraan bisa merayakan HUT RI, mengikuti setiap perlobaan yang disiapkan. “Senang sekali bisa ikut, dan saya bersyukur ada kegiatan ini. Saya juga bisa berkumpul dengan teman-teman,” ungkap seorang pasien usai membacakan puisi Hari Merdeka karya Ni Putu Restiti perawat yang sempat bertugas di RSJ Provinsi Bali. *es
Di sela-sela kegiatan, Wadir Pelayan RSJ Provinsi Bali, I Dewa Gede Basudewa mengungkapkan kecak yang ditampilkan melibatkan 30 orang pasien laki-laki dengan lakon yang diambil Subali dan Sugriwa. Disampaikan kegiatan ini tidak sebatas hiburan melainkan proses rehabilitasi berbasis budaya.
Para pasien ini diperkenalkan kembali dengan seni dan budaya Bali, sehingga saat kembali dilingkungan keluarga maupun masyarakat, pasien ini mampu beradaptasi. Sebelumnya pasien ini melalui tahap evaluasi, pasien yang dinilai mampu mengikuti kegiatan dilatih selama hampir dua bulan. “Ternyata pasien-pasien ini mampu mengikuti setiap proses latihan yang dipandu oleh petugas. Dan mereka mampu tampil pada hari ini untuk menyambut HUT RI,” ungkapnya.
Dewa Basudewa menyampaikan ditampilkanya kecak tidak lain untuk melatih para pasien untuk berinteraksi dengan rekan-rekannya yang lain. Membangun komunikasi dengan orang-orang di sekitarnya.
Selain pementasan tari kecak, puluhan pasien mengikuti beberapa lomba yang telah disiapkan panitia seperti lomba membuat canang, membuat klakat, sengkui. “Mungkin ini hal-hal kecil, namun kegiatan ini cukup direspon oleh pasien dan memang mereka mampu melakukakan, baik membuat canang atau klatkat,” ujarnya.
Adapula lomba membaca puisi ‘Hari Merdeka’, lomba makan kerupuk, hingga menangkap belut. Dewa Basudewa yang didampingi pula oleh panitia menyebutkan melalui kegiatan ini para pasien bisa merasakan arti sebuah kemerdekaan. “Mungkin kehidupan mereka tidak sebebas orang pada umumnya, melalui kegiatan ini mereka bisa mengekspresikan dirinya. Hak yang mereka miliki bisa dirasakan dan dinikmati,” imbuhnya.
Para pasien mengungkapkan kegembiraan bisa merayakan HUT RI, mengikuti setiap perlobaan yang disiapkan. “Senang sekali bisa ikut, dan saya bersyukur ada kegiatan ini. Saya juga bisa berkumpul dengan teman-teman,” ungkap seorang pasien usai membacakan puisi Hari Merdeka karya Ni Putu Restiti perawat yang sempat bertugas di RSJ Provinsi Bali. *es
Komentar