Kemarau, Debit Air PDAM Turun 17 Persen
Pelanggan Disarankan Punya Bak Penampung
SINGARAJA, NusaBali
Memasuki musim kemarau, Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Buleleng kembali mengalami penurunan debit air. Bahkaan sejauh ini penurunan debit terpantau sebesar 17 persen dari 679 liter per detik debit air yang dimiliki.
Dirut PDAM Buleleng, I Made Lestariana, dihubungi Minggu (12/8) kemarin tidak menampik jika penurunan debit air memang rutin terjadi setiap tahunnya pada saat musim kemarau. Hanya saja pihaknya mengklaim dengan sisa debit air yang dimiliki, masih aman untuk melayani kebutuhan air bersih 50 ribu pelanggannya.
“Secara keseluruhan memang menurun 17 persen, tetapi masih bisa kami atur. Karena debit air yang kami miliki melebihi kebutuhan pelanggan, 10 meter/detik. Saat terjadi penurunan debit, hanya kesediaan air mendekati angka kebutuhan,” kata dia. Pihaknya pun tidak menyangkal jika selisih tipis kesediaan dengan kebutuhan air bersih PDAM Buleleng, kadang kala terjadi gangguan, terutama saat beban puncak pemakaian pagi dan sore hari.
Hal tersebut pun dikatakan Lestariana pasti akan terjadi di daerah layanan yang berada di ketinggian. Pihaknya menjelaskan hal itu terjadi karena sebagian besar pengelolaan dan sumber mata air yang dialirkan ke rumah-rumah warga menggunakan sistem pompa. Dengan situasi itu pihaknya pun mengaku sudah mengimbau pelanggannya untuk menampung air pada jam di luar beban puncak. Sehingga saat terjadi kekroditan suplai air dapat menggunakan air cadangan di bak penampungan.
Sementara itu untuk meningkatkan kualitas layanan, tahun ini PDAM Buleleng juga merancang penambahan tiga sumur dalam untuk melayani air bersih masyarakat Buleleng. Tiga sumur dalam itu akan dibangun di Desa Tinga-Tinga, Kecamatan Gerokgak, Desa/Kecamatan Kubutambahan dan Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt, Buleleng. *k23
Memasuki musim kemarau, Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Buleleng kembali mengalami penurunan debit air. Bahkaan sejauh ini penurunan debit terpantau sebesar 17 persen dari 679 liter per detik debit air yang dimiliki.
Dirut PDAM Buleleng, I Made Lestariana, dihubungi Minggu (12/8) kemarin tidak menampik jika penurunan debit air memang rutin terjadi setiap tahunnya pada saat musim kemarau. Hanya saja pihaknya mengklaim dengan sisa debit air yang dimiliki, masih aman untuk melayani kebutuhan air bersih 50 ribu pelanggannya.
“Secara keseluruhan memang menurun 17 persen, tetapi masih bisa kami atur. Karena debit air yang kami miliki melebihi kebutuhan pelanggan, 10 meter/detik. Saat terjadi penurunan debit, hanya kesediaan air mendekati angka kebutuhan,” kata dia. Pihaknya pun tidak menyangkal jika selisih tipis kesediaan dengan kebutuhan air bersih PDAM Buleleng, kadang kala terjadi gangguan, terutama saat beban puncak pemakaian pagi dan sore hari.
Hal tersebut pun dikatakan Lestariana pasti akan terjadi di daerah layanan yang berada di ketinggian. Pihaknya menjelaskan hal itu terjadi karena sebagian besar pengelolaan dan sumber mata air yang dialirkan ke rumah-rumah warga menggunakan sistem pompa. Dengan situasi itu pihaknya pun mengaku sudah mengimbau pelanggannya untuk menampung air pada jam di luar beban puncak. Sehingga saat terjadi kekroditan suplai air dapat menggunakan air cadangan di bak penampungan.
Sementara itu untuk meningkatkan kualitas layanan, tahun ini PDAM Buleleng juga merancang penambahan tiga sumur dalam untuk melayani air bersih masyarakat Buleleng. Tiga sumur dalam itu akan dibangun di Desa Tinga-Tinga, Kecamatan Gerokgak, Desa/Kecamatan Kubutambahan dan Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt, Buleleng. *k23
Komentar