Tujuh Regu GJ 45 Tak Capai Garis Finis
Regu PDAM Buleleng Bayar Kaul Berlari ke Kantor
SINGARAJA, NusaBali
Sebanyak tujuh dari 43 regu peserta gerak jalan 45 kilometer tidak sanggup menyelesaikan rute. Satu per satu anggota regu bertumbangan saat menempuh rute yang mengambil start di lapangan sepakbola Desa Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak Buleleng.
Tujuh regu itu di antaranya, regu Kecamatan Kubutambahan, Karang Taruna Desa Celukan Bawang, Kecamatan Seririt, Kecamatan Busungbiu, Karang Taruna Desa Tukad Sumaga, Kecamatan Tejakula, serta Dinas Arsip dan Perpustakaan. Mereka memilih menyerah karena kehabisan pasukan di tengah perjalanan ketika menuju garis finish di depan GOR Bhuwana Patra Buleleng, Minggu (12/8) pagi.
Di balik itu regu PDAM Buleleng bernomor dada 23, pun merayakan suka cita keberhasilannya mencapai garis finish dengan membayar kaul. Dua orang anggota regu, Gede Punia Negara dan Agus Juni Adyanto Pratama berlari dari GOR Bhuwana Patra sampai ke Kantor PDAM sejauh 1 Km, sembari membawa bendera merah putih dan bendera PDAM Buleleng.
Kedua staf PDAM yang masih tampak bugar sesudah menempuh rute 45 kilometer itu mengaku memang berjanji akan membayar kaul jika regunya mencapai finish dalam kondisi lengkap. Sementara itu puluhan peserta gerak jalan paling bergengsi di Buleleng itu sebelumnya dilepas Wakil Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra, pada Sabtu (11/8) pukul 21.00 WITA.
Seluruh peserta dari SMA/SMK, Perguruan Tinggi, Karang Taruna hingga OPD diwajibkan menyelesaikan rute sepanjang 45 kilometer dalam tiga etape. Mereka pun mulai memasuki garis finish pada Minggu (12/8) pukul 05.00 WITA. Semnagat juang masing-masing regu untuk menyelesaikan rute pun didukung oleh iring-iringan supporter. Hingga pelaksanaan lomab gerka jalan 45 kilometer selalu ramai dan menjadi gengsi tersendiri. Tak jarang supporter ugal-ugalan seringkali mengganggu jalannya lomba. Baik dengan menghalangi jalan regu lawan atau membuat keributan dengan suporter lainnya.
Ketua Umum KONI Buleleng Nyoman Artha Widnyana mengatakan, pihaknya akan terus melakukan evaluasi pelaksanaan lomba. Baik dari teknis penyelenggaraan, termasuk dalam hal keamanan bagi para peserta lomba. Pihaknya pun mengaku bersyukur riak-riak keributan yang hampir terjadi setiap tahunnya nihil tahun ini.
“Sejak awal kami sudah koordinasi dengan semua stakeholder. Kami harap semua bisa berpartisipasi menjaga ketertiban. Baik dari kepolisian, Dinas Perhubungan untuk mengatur arus lalu lintas dna juga penonton untuk tetap mendukung ketertiban dan kelancaran lomba,” kata ungkapnya.
Sementara itu Nyoman Sutjidra mengapresiasi kontinyuitas gerak jalan 45 yang masih bertahan saat ini satu-satunya di Bali. “Kita satu-satunya kabupaten yang konsisten menyelenggarakan ini sebagai bentuk pengamalan perjuangan para pahlawan kita,” jelasnya. Dalam sambutannya pihaknya pun berharap penonton yang ikut menyuport seperta lomba tidak mengacaukan semangat juang dengan menganggu jalannya perlombaan. *k23
Sebanyak tujuh dari 43 regu peserta gerak jalan 45 kilometer tidak sanggup menyelesaikan rute. Satu per satu anggota regu bertumbangan saat menempuh rute yang mengambil start di lapangan sepakbola Desa Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak Buleleng.
Tujuh regu itu di antaranya, regu Kecamatan Kubutambahan, Karang Taruna Desa Celukan Bawang, Kecamatan Seririt, Kecamatan Busungbiu, Karang Taruna Desa Tukad Sumaga, Kecamatan Tejakula, serta Dinas Arsip dan Perpustakaan. Mereka memilih menyerah karena kehabisan pasukan di tengah perjalanan ketika menuju garis finish di depan GOR Bhuwana Patra Buleleng, Minggu (12/8) pagi.
Di balik itu regu PDAM Buleleng bernomor dada 23, pun merayakan suka cita keberhasilannya mencapai garis finish dengan membayar kaul. Dua orang anggota regu, Gede Punia Negara dan Agus Juni Adyanto Pratama berlari dari GOR Bhuwana Patra sampai ke Kantor PDAM sejauh 1 Km, sembari membawa bendera merah putih dan bendera PDAM Buleleng.
Kedua staf PDAM yang masih tampak bugar sesudah menempuh rute 45 kilometer itu mengaku memang berjanji akan membayar kaul jika regunya mencapai finish dalam kondisi lengkap. Sementara itu puluhan peserta gerak jalan paling bergengsi di Buleleng itu sebelumnya dilepas Wakil Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra, pada Sabtu (11/8) pukul 21.00 WITA.
Seluruh peserta dari SMA/SMK, Perguruan Tinggi, Karang Taruna hingga OPD diwajibkan menyelesaikan rute sepanjang 45 kilometer dalam tiga etape. Mereka pun mulai memasuki garis finish pada Minggu (12/8) pukul 05.00 WITA. Semnagat juang masing-masing regu untuk menyelesaikan rute pun didukung oleh iring-iringan supporter. Hingga pelaksanaan lomab gerka jalan 45 kilometer selalu ramai dan menjadi gengsi tersendiri. Tak jarang supporter ugal-ugalan seringkali mengganggu jalannya lomba. Baik dengan menghalangi jalan regu lawan atau membuat keributan dengan suporter lainnya.
Ketua Umum KONI Buleleng Nyoman Artha Widnyana mengatakan, pihaknya akan terus melakukan evaluasi pelaksanaan lomba. Baik dari teknis penyelenggaraan, termasuk dalam hal keamanan bagi para peserta lomba. Pihaknya pun mengaku bersyukur riak-riak keributan yang hampir terjadi setiap tahunnya nihil tahun ini.
“Sejak awal kami sudah koordinasi dengan semua stakeholder. Kami harap semua bisa berpartisipasi menjaga ketertiban. Baik dari kepolisian, Dinas Perhubungan untuk mengatur arus lalu lintas dna juga penonton untuk tetap mendukung ketertiban dan kelancaran lomba,” kata ungkapnya.
Sementara itu Nyoman Sutjidra mengapresiasi kontinyuitas gerak jalan 45 yang masih bertahan saat ini satu-satunya di Bali. “Kita satu-satunya kabupaten yang konsisten menyelenggarakan ini sebagai bentuk pengamalan perjuangan para pahlawan kita,” jelasnya. Dalam sambutannya pihaknya pun berharap penonton yang ikut menyuport seperta lomba tidak mengacaukan semangat juang dengan menganggu jalannya perlombaan. *k23
Komentar