nusabali

Native Speaker Jepang Dampingi Siswa SMKN 1 Singaraja

  • www.nusabali.com-native-speaker-jepang-dampingi-siswa-smkn-1-singaraja

SMKN 1 Singaraja yang merupakan salah satu sekolah kejuruan menyediakan jurusan Pariwisata, Sabtu (11/8) kemarin kedatangan native speaker langsung dari Jepang.

SINGARAJA, NusaBali

Aoyagi Sae, 25, yang merupakan guru bahasa Jepang di negaranya akan mendampingi siswa kelas 10 jurusan Pariwisata selama delapan bulan kedepan. Kepala SMKN 1 Singaraja, I Nengah Suteja MPd, ditemui usai penyambutan Mis Sae menyatakan, sekolahnya merupakan salah satu dari 12 sekolah di Bali yang beruntung mendapatkan native speaker dari Jepang. Tiga sekolah di antaranya ada di Buleleng. Selain SMKN 1 Singaraja, native speaker Jepang juga ada di SMAN 1 Singaraja dan SMAN Bali Mandara.

Suteja pun mengatakan, sebelumnya sekolah yang dipimpinnya memang mengajukan diri untuk mendapat native speaker langsung dari Jepang kepada The Japan Fondation melalui program Ningoho Partners. Setelah melalui seleksi SMKN 1 Singaraja pun terpilih dan mendapatkan satu jatah native speaker untuk membantu proses pembelajaran bahasa Jepang di sekolah.

“Salah satu kriterianya memang sekolah yang bersangkutan paling tidak tiga tahun ke depan memberikan pembelajaran bahasa Jepang masuk langsung ke kurikulumnya. Dan kami di jurusan pariwisata memang memprogramkan itu, selain Bahasa Inggris juga ada dua bahasa pendamping lainnya yang harus dikuasai siswa,” kata dia.

Khusus untuk Bahasa Jepang di SMKN 1 Singaraja diberikan kepada siswa kelas 10 selama satu tahun penuh, sebagai pilot project. Sebelumnya pembelajaaran bahasa asing hanya baru masuk Bahasa Inggris saja, meski ada pelajaran Bahasa Jepang namun proposrsinya tidak sebanyak tahun ini. Pihaknya pun mengaku sangat beruntung mendapatkan kesempatan jatah native speaker dari Jepang.

Meski mereka hanya akan mendampingi guru bahasa Jepang di dalam kelas, namun akan sangat membantu dalam proses pembelajaran seperti lafalan dan semua hal yang menyangkut bahasa Jepang.  “Jadi mereka hanya sebagai asisten guru kita disini, mendampingi dan membantu dalam proses pembelajaran bahasa Jepang. Tentu sangat penting dengan menghadirkan model langsung dari negara asalnya, anak-anak akan lebih mudah memahami,” imbuh Suteja.

Selain melakukan pendampingan dalam pembelajaran Bahasa Jepang Mis Sae, juga akan memberikan pembelajaran budaya mereka dan mempelajari budaya Bali selama ia tinggal di sini.

Sementara itu, Mis Sae yang sudah Fasih menggunakan Bahasa Indonesia yang ia pelajari selama sebulan, mengaku beruntung mendapatkan peluang berbagi ilmu di Bali khsususnya SMKN 1 Singaraja. Menurutnya program Nihongo itu ia ikut bersama teman-temannya melalui seleksi yang sangat ketat. Tujuannya adalah mengenalkan bahasa Jepang yang baik dan benar kepada negara partner.

Ia pun mengaku beruntung ditempatkan di Bali. Karena memang dalam penempatan program ini ditentukan dari penyelenggara, tidak bisa memilih. “Saya memang suka Bali dan beruntung dapat di sini. Saya kenal Bali melalui siaran televisi. Ketika saya datang alamnya memang benar-benar indah, ornag-orang, masakan dan budayanya sangat luar biasa,” kata dia. Dengan adanya ia di SMKN 1 Singaraja berharap siswa yang ada disana akan mendapatka pembelajaran lebih mendetail tentang Bahasa Jepang. *k23

Komentar