Pengolahan dan Pemilahan Sampah Tak Maksimal
Tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang berlokasi di Desa Bengkala, Kecamatan Kubutambahan penuh.
TPA Bengkala Sudah Overload
SINGARAJA, NusaBali
Upaya penekanan volume sampah yang masuk ke TPA pun sudah diakali dengan pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dan bantuan operasional mobil sampah. Hanya saja hal tersebut belum dapat berjalan maksimal dari segi pengelolaan dan pemilahan sampah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Putu Aridi Pribadi yang ditemui Senin (13/8) kemarin tidak menampik dengan situasi TPA Bengkala yang makin krodit. Pihaknya pun mengatakan setiap harinya sampah yang masuk ke TPA, ada ratusan meter kubik setiap hatinya. Tidak hanya 150 meter kubik dari sampah perkotaan, tetapi juga disumbang dari beberapa desa di pinggir kota.
“Sekarang memang sudah penuh, semestinya sampah organik diolah di TPST. Yang dibawa ke TPA itu hanya residunya, ini yang masih belum maksimal pemilahan dan pengolahan sampah di masing-masing desa yang memiliki TPST dan bank sampah,” kata dia.
Dengan kondisi itu pihaknya pun mengaku akan segera melakukan evaluasi pada 28 TPST, yang tersebar di masing-masing desa, termasuk pengecekan penggunaan mobil pick up sebagai mobil operasional pengangkut sampah di 51 desa. Selain itu Ariadi juga mengaku dinasnya tetap melakukan pengawasan dan pembinaan untuk mendorong pemerintah desa mengoptimalkan TPST seperti target awal pendirian.
Pejabat anyar mantan Camat Gerokgak ini pun segera akan berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) dalam hal penganggaran. Dengan adanya dana desa, pihaknya pun berharap dapat diserap untuk anggaran pemilahan sampah di masing-masing TPST yang ada.
Sementara itu untuk penanganan mendesak pihaknya pun mengaku akan menambah TPA di Buleleng. Hanya saja sampai saat ini pihaknya masih mencari lahan yang cocok dan penentuan lokasinya sepenuhnya ada di tangan bupati. DLH pun mengaku sudah menganggarkan Rp 2,21 miliar untuk pengadaan lahan TPA baru. “Penlok dan berapa luasannya nanti akan menyesuaikan dengan harga pasar,” ungkap dia. TPA baru itu nantinya akan menjadi alternatif pembuangan sampah selain TPA Bengkala dan TPA Pangkung Paruk di Kecamatan Gerokgak. *k23
SINGARAJA, NusaBali
Upaya penekanan volume sampah yang masuk ke TPA pun sudah diakali dengan pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dan bantuan operasional mobil sampah. Hanya saja hal tersebut belum dapat berjalan maksimal dari segi pengelolaan dan pemilahan sampah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Putu Aridi Pribadi yang ditemui Senin (13/8) kemarin tidak menampik dengan situasi TPA Bengkala yang makin krodit. Pihaknya pun mengatakan setiap harinya sampah yang masuk ke TPA, ada ratusan meter kubik setiap hatinya. Tidak hanya 150 meter kubik dari sampah perkotaan, tetapi juga disumbang dari beberapa desa di pinggir kota.
“Sekarang memang sudah penuh, semestinya sampah organik diolah di TPST. Yang dibawa ke TPA itu hanya residunya, ini yang masih belum maksimal pemilahan dan pengolahan sampah di masing-masing desa yang memiliki TPST dan bank sampah,” kata dia.
Dengan kondisi itu pihaknya pun mengaku akan segera melakukan evaluasi pada 28 TPST, yang tersebar di masing-masing desa, termasuk pengecekan penggunaan mobil pick up sebagai mobil operasional pengangkut sampah di 51 desa. Selain itu Ariadi juga mengaku dinasnya tetap melakukan pengawasan dan pembinaan untuk mendorong pemerintah desa mengoptimalkan TPST seperti target awal pendirian.
Pejabat anyar mantan Camat Gerokgak ini pun segera akan berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) dalam hal penganggaran. Dengan adanya dana desa, pihaknya pun berharap dapat diserap untuk anggaran pemilahan sampah di masing-masing TPST yang ada.
Sementara itu untuk penanganan mendesak pihaknya pun mengaku akan menambah TPA di Buleleng. Hanya saja sampai saat ini pihaknya masih mencari lahan yang cocok dan penentuan lokasinya sepenuhnya ada di tangan bupati. DLH pun mengaku sudah menganggarkan Rp 2,21 miliar untuk pengadaan lahan TPA baru. “Penlok dan berapa luasannya nanti akan menyesuaikan dengan harga pasar,” ungkap dia. TPA baru itu nantinya akan menjadi alternatif pembuangan sampah selain TPA Bengkala dan TPA Pangkung Paruk di Kecamatan Gerokgak. *k23
Komentar