nusabali

GRSSI–B BRSUD Tabanan Dinilai Provinsi

  • www.nusabali.com-grssi-b-brsud-tabanan-dinilai-provinsi

Badan Rumah Sakit Umum Daerah  (BRSUD) Tabanan yang menerapkan program Gerakan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (GRSSI–B) dinilai oleh tim penilai GRSSI-B Provinsi Bali, Senin (13/8).

TABANAN, NusaBali
Tim penilai diterima oleh Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya,  Direktur BRSUD Tabanan dr Nyoman Susila, Kadis Kesehatan Tabanan dr Nyoman Suratmika, tim Pembina GRSSI-B Kabupaten Tabanan, dan OPD Tabanan.

Nyoman Susila mengatakan, BRSUD Tabanan selalu berupaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu dan bayi secara terpadu dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi. Adapun motto BRSU Tabanan yakni Quick Detect, Quick Response, Zero Death.

“Quick Detect, Quick Response, Zero Death adalah implementasi sepuluh langkah perlindungan ibu dan bayi secara terpadu dan paripurna menuju rumah sakit sayang ibu dan bayi di BRSU Tabanan, plus serangkaian inovasi dalam berbagai tingkatan untuk menekan angka kematian ibu bayi sampai terendah, tidak boleh ada kematian ibu bayi yang seharusnya tercegah,” ungkapnya.

Pihaknya telah melakukan berbagai langkah untuk perlindungan ibu dan bayi, di antaranya kebijakan tertulis manajemen yang mendukung pelayanan kesehatan ibu dan bayi dan menyelenggarakan pelayanan antenatal, termasuk konseling kesehatan maternal dan neonatal seperti ANC (Antenatal Care) kelas ibu hamil, layanan poliklinik laktasi, konseling-skrining HIV, dan senam ibu hamil.

“Inovasi lainnya antara lain Warung Kopi Kita, pengembangan SIMRS dengan Smart Maruti, sistem pendaftaran online, blue code sistem, layanan laparoskopi, laboratorium information system, ibu bayi prioritas, free sischarge administration, Srarpasima, layanan antar pulang pasien, sesidar, dan inovasi lainnya.” imbuhnya.

Wabup Sanjaya mengatakan mencegah kematian ibu dan bayi harus terintegrasi dari hulu ke hilir. “Kami di Pemkab Tabanan juga membuat tim terpadu, semua OPD terlibat untuk mencegah kematian ibu dan bayi,” imbuhnya.

Wabup Sanjaya berharap penilaian ini dapat berjalan dengan baik. Masukan-masukan dari tim penilai akan berguna bagi kemajuan BRSUD Tabanan. Ketua Tim Penilai dr Putu Doster Mahayasa mengatakan tujuan penilaian GRSSI–B adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu dan bayi secara terpadu dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi.

“Melalui Gerakan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (GRSSI-B) dokter, bidan, perawat, manajemen rumah sakit dan semua unsur terkait di Rumah Sakit Umum Bangli harus bekerja dengan baik untuk menekan angka kematian ibu melahirkan dan angka kematian bayi,” ungkapnya. *de

Komentar