Seorang Pria Bikin Uang Palsu
Biayai Pengobatan Putrinya
BEIJING, NusaBali
Seorang pria di Provinsi Anhui, China, dilaporkan ditangkap polisi karena memproduksi dan menjual uang palsu. Dilansir kompas dari SCMP Minggu (12/8), polisi menggeledah rumahnya di Lixin, dan menyita uang palsu senilai 2,5 juta yuan, atau Rp 5,3 miliar.
Bozhou Evening News mengutip seorang polisi berkata, pria bermarga Wang itu menarik perhatian karena pengeluarannya sangat ganjil. "Nominal pengeluarannya sangat besar daripada yang sanggup dia bayar," kata polisi tersebut.
Apalagi, Wang dilaporkan berstatus pengangguran. Kepada polisi, Wang mengaku bekerja sama dengan ayahnya yang berusia 46 tahun untuk mencetak uang palsu demi membiayai pengobatan putrinya. Pria 26 tahun itu menjelaskan, dia menjual 100 yuan palsu, sekitar Rp 212.578, dengan harga 8 yuan, atau Rp 17.003.
Di kediaman Wang, polisi menyatakan mereka menemukan uang asli senilai 240.000 yuan, atau sekitar Rp 509,9 juta, tiga mesin pencetak, dan satu mesin sepuhan. "Wang sudah mulai melakukan mencari tahu teknologi pembuatan uang palsu sejak 2017 di internet. Dia membeli alatnya untuk bereksperimen di rumah," ujar polisi.
Wang melanjutkan, dia bertugas untuk mengembangkan teknologi agar uang palsunya semakin sulit dideteksi. "Sementara ayah saya mempunyai tugas untuk mencetak, dan mengedarkan uang palsu tersebut," tukasnya. *
Seorang pria di Provinsi Anhui, China, dilaporkan ditangkap polisi karena memproduksi dan menjual uang palsu. Dilansir kompas dari SCMP Minggu (12/8), polisi menggeledah rumahnya di Lixin, dan menyita uang palsu senilai 2,5 juta yuan, atau Rp 5,3 miliar.
Bozhou Evening News mengutip seorang polisi berkata, pria bermarga Wang itu menarik perhatian karena pengeluarannya sangat ganjil. "Nominal pengeluarannya sangat besar daripada yang sanggup dia bayar," kata polisi tersebut.
Apalagi, Wang dilaporkan berstatus pengangguran. Kepada polisi, Wang mengaku bekerja sama dengan ayahnya yang berusia 46 tahun untuk mencetak uang palsu demi membiayai pengobatan putrinya. Pria 26 tahun itu menjelaskan, dia menjual 100 yuan palsu, sekitar Rp 212.578, dengan harga 8 yuan, atau Rp 17.003.
Di kediaman Wang, polisi menyatakan mereka menemukan uang asli senilai 240.000 yuan, atau sekitar Rp 509,9 juta, tiga mesin pencetak, dan satu mesin sepuhan. "Wang sudah mulai melakukan mencari tahu teknologi pembuatan uang palsu sejak 2017 di internet. Dia membeli alatnya untuk bereksperimen di rumah," ujar polisi.
Wang melanjutkan, dia bertugas untuk mengembangkan teknologi agar uang palsunya semakin sulit dideteksi. "Sementara ayah saya mempunyai tugas untuk mencetak, dan mengedarkan uang palsu tersebut," tukasnya. *
Komentar