Sopir Angkot Minta Diberdayakan Jadi Angkutan Sekolah
Puluhan sopir angkot dari Terminal Mengwi berharap pemerintah memakai jasa mereka untuk antar jemput siswa ke sekolah.
MANGUPURA, NusaBali
Keinginan para sopir ini didasari semakin lesunya pendapatan, sebab masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi, baik roda dua maupun roda empat. Aspirasi dari para sopir tersebut disampaikan kepada Ketua DPRD Badung I Putu Parwata, serta kepada anggota DPRD Badung I Wayan Regep. “Ada puluhan orang yang datang ke rumah, mereka menyampaikan aspirasi supaya pemerintah memberdayakan mereka. Maunya mereka bisa diangkat jadi angkutan sekolah. Mirip di Denpasar,” kata Parwata, Selasa (14/8).
“Program yang disampaikan saya rasa sangat bagus. Pertama, untuk para sopir bisa mendapatkan pekerjaan yang anggarannya disubsidi pemerintah untuk mengangkut siswa menuju sekolah. Kedua, orangtua siswa dan siswa juga diuntungkan karena tidak mengeluarkan anggaran lagi untuk biaya transportasi,” katanya.
Parwata berjanji bakal meneruskan aspirasi tersebut kepada eksekutif untuk bisa ditindaklanjuti. Pada prinsipnya, tegas politisi asal Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, dia sangat mendukung aspirasi dari para sopir angkot, terlebih saat ini di Badung belum ada angkutan sekolah.
Parwata menyatakan, bila program angkutan sekolah bisa terwujud tentu saja mensinergikan semua program pendidikan di Badung, yakni betul-betul gratis. “Jadi semua biaya untuk pendidikan semuanya gratis di Badung. Untuk pilot project, mungkin bisa dilakukan di Mengwi terlebih dahulu,” harap politisi PDIP itu.
Wayan Regep juga mendukung aspirasi dari puluhan sopir angkot tersebut. Politisi asal Desa Kuwum, Kecamatan Mengwi, ini mengungkapkan, aspirasi para sopir ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan pihak eksekutif.
“Kita harapkan aspirasi sopir ini dapat dijadikan kajian oleh Dinas Perhubungan, dan segera menjadi bahasan antara pihak Organda, Pemerintah Kabupaten Badung, dan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, karena ini sangat bagus untuk diterapkan di Badung,” tegasnya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Badung AA Ngurah Rai Yuda Dharma, menyambut baik aspirasi dari puluhan sopir angkot. Pihaknya telah membuat kajian terkait angkutan sekolah gratis. Program ini rencananya akan diajukan pada 2019. “Sudah ada kajian terkait angkutan sekolah, rencananya tahun depan akan kami ajukan,” ungkapnya. Walau begitu, lanjutnya, sejauh ini belum diputuskan angkutan yang akan dimanfaatkan dalam program tersebut, apakah menggunakan angkutan umum atau swakelola. *asa
Keinginan para sopir ini didasari semakin lesunya pendapatan, sebab masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi, baik roda dua maupun roda empat. Aspirasi dari para sopir tersebut disampaikan kepada Ketua DPRD Badung I Putu Parwata, serta kepada anggota DPRD Badung I Wayan Regep. “Ada puluhan orang yang datang ke rumah, mereka menyampaikan aspirasi supaya pemerintah memberdayakan mereka. Maunya mereka bisa diangkat jadi angkutan sekolah. Mirip di Denpasar,” kata Parwata, Selasa (14/8).
“Program yang disampaikan saya rasa sangat bagus. Pertama, untuk para sopir bisa mendapatkan pekerjaan yang anggarannya disubsidi pemerintah untuk mengangkut siswa menuju sekolah. Kedua, orangtua siswa dan siswa juga diuntungkan karena tidak mengeluarkan anggaran lagi untuk biaya transportasi,” katanya.
Parwata berjanji bakal meneruskan aspirasi tersebut kepada eksekutif untuk bisa ditindaklanjuti. Pada prinsipnya, tegas politisi asal Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, dia sangat mendukung aspirasi dari para sopir angkot, terlebih saat ini di Badung belum ada angkutan sekolah.
Parwata menyatakan, bila program angkutan sekolah bisa terwujud tentu saja mensinergikan semua program pendidikan di Badung, yakni betul-betul gratis. “Jadi semua biaya untuk pendidikan semuanya gratis di Badung. Untuk pilot project, mungkin bisa dilakukan di Mengwi terlebih dahulu,” harap politisi PDIP itu.
Wayan Regep juga mendukung aspirasi dari puluhan sopir angkot tersebut. Politisi asal Desa Kuwum, Kecamatan Mengwi, ini mengungkapkan, aspirasi para sopir ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan pihak eksekutif.
“Kita harapkan aspirasi sopir ini dapat dijadikan kajian oleh Dinas Perhubungan, dan segera menjadi bahasan antara pihak Organda, Pemerintah Kabupaten Badung, dan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, karena ini sangat bagus untuk diterapkan di Badung,” tegasnya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Badung AA Ngurah Rai Yuda Dharma, menyambut baik aspirasi dari puluhan sopir angkot. Pihaknya telah membuat kajian terkait angkutan sekolah gratis. Program ini rencananya akan diajukan pada 2019. “Sudah ada kajian terkait angkutan sekolah, rencananya tahun depan akan kami ajukan,” ungkapnya. Walau begitu, lanjutnya, sejauh ini belum diputuskan angkutan yang akan dimanfaatkan dalam program tersebut, apakah menggunakan angkutan umum atau swakelola. *asa
1
Komentar