Resahkan Keluarga, Satpol PP Datangi Warga Ngamuk
Seorang warga, I Made Wira,37, didatangi petugas Satpol PP Gianyar, ke rumahnya di Banjar Semaon Desa/Kecamatan Payangan, Gianyar.
GIANYAR, NusaBali
Made Wira yang diduga mengalami gangguan jiwa karena sempat ngamuk-ngamuk hingga bikin resah keluarga. Bahkan saking takutnya, keluarga sampai mengungsi ke Balai Banjar. Namun anehnya, saat didatangi Satpol PP, Senin (13/8) sore, Made Wira justru bersikap biasa. Wira tampak tenang dan bisa diajak berkomunikasi. Alhasil, petugas Satpol PP pun merasa tak pantas untuk menangkap.
Menurut petugas Dinas Satpol PP Gianyar Wayan Nasta, Made Wira yang kesehariannya sebagai peternak babi dan bebek itu bukan tergolong Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). "Dia emosian. Temperamen. Dia mengamuk karena urusan keluarga, lebih ke faktor ekonomi," ujar Nasta, Selasa (14/8).
Karena depresi, Made Wira pun sempat menganiaya adik kandungnya sendiri. "Dia terus mengamuk, sampai-sampai keluarganya, kakak, adiknya mengungsi ke balai banjar," ujarnya.
Aksi Wira yang berbadan besar itu pun dilaporkan oleh kelian banjar setempat ke Satpol PP Gianyar. Akhirnya dari Regu III yang dikomando Kabid Agung Putra menuju Payangan. "Regu III gagal. Katanya Wira bawa senjata. Keluarganya juga takut karena sampai mengungsi," jelasnya.
Akhirnya, terjun Regu IV yang dipimpin langsung Wayan Nasta. "Saya datang jam satu siang. Sampai disana saya kasih salam Om Swastiastu. Dia (Wira, Red) biasa saja. Mau bicara sama saya, lancar," jelas Nasta yang dikenal pawang ODGJ itu.
Nasta pun tanpa halangan berbincang-bincang dengan Wira. "Saya ditanya ada apa ke sini. Saya bilang mampir saja, tadi habis jaga gerak jalan di Ubud," ungkapnya.
Karena mau berbicara, maka Nasta yang merupakan guru Perisai Diri itu sekaligus menasihati Wira. "Kamu bersaudara yang baik-baik. Jangan suka ribut sama saudara," ujar Nasta saat menasihati Wira.
Mendengar nasihat itu, Wira yang dulunya sempat menjadi atlet voli hanya menganggukkan kepala saja tanda setuju. "Sekarang kondisinya sudah normal. Tidak ada masalah. Tapi saya titip ke kelian disana kalau ngamuk lagi, saya siap turun," jelasnya.
Karena Wira tidak memiliki riwayat ODGJ, maka petugas tidak membawanya ke RS Jiwa Bangli. "Tidak sembarangan angkut orang. Harus ada perintah kesehatan. Kalau pihak kesehatan bilang bawa, tentu kami bawa. Ini hanya emosian saja," ujarnya.*nvi
Menurut petugas Dinas Satpol PP Gianyar Wayan Nasta, Made Wira yang kesehariannya sebagai peternak babi dan bebek itu bukan tergolong Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). "Dia emosian. Temperamen. Dia mengamuk karena urusan keluarga, lebih ke faktor ekonomi," ujar Nasta, Selasa (14/8).
Karena depresi, Made Wira pun sempat menganiaya adik kandungnya sendiri. "Dia terus mengamuk, sampai-sampai keluarganya, kakak, adiknya mengungsi ke balai banjar," ujarnya.
Aksi Wira yang berbadan besar itu pun dilaporkan oleh kelian banjar setempat ke Satpol PP Gianyar. Akhirnya dari Regu III yang dikomando Kabid Agung Putra menuju Payangan. "Regu III gagal. Katanya Wira bawa senjata. Keluarganya juga takut karena sampai mengungsi," jelasnya.
Akhirnya, terjun Regu IV yang dipimpin langsung Wayan Nasta. "Saya datang jam satu siang. Sampai disana saya kasih salam Om Swastiastu. Dia (Wira, Red) biasa saja. Mau bicara sama saya, lancar," jelas Nasta yang dikenal pawang ODGJ itu.
Nasta pun tanpa halangan berbincang-bincang dengan Wira. "Saya ditanya ada apa ke sini. Saya bilang mampir saja, tadi habis jaga gerak jalan di Ubud," ungkapnya.
Karena mau berbicara, maka Nasta yang merupakan guru Perisai Diri itu sekaligus menasihati Wira. "Kamu bersaudara yang baik-baik. Jangan suka ribut sama saudara," ujar Nasta saat menasihati Wira.
Mendengar nasihat itu, Wira yang dulunya sempat menjadi atlet voli hanya menganggukkan kepala saja tanda setuju. "Sekarang kondisinya sudah normal. Tidak ada masalah. Tapi saya titip ke kelian disana kalau ngamuk lagi, saya siap turun," jelasnya.
Karena Wira tidak memiliki riwayat ODGJ, maka petugas tidak membawanya ke RS Jiwa Bangli. "Tidak sembarangan angkut orang. Harus ada perintah kesehatan. Kalau pihak kesehatan bilang bawa, tentu kami bawa. Ini hanya emosian saja," ujarnya.*nvi
1
Komentar