Lima Sektor Usaha Diincar Investor
Kepala Badan Penanaman Modal Dalam Negeri dan Penanaman Modal Asing, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mencatat lima besar sektor usaha diincar para investor, yakni pertambangan senilai Rp 28,2 triliun (16 persen), serta transportasi, gudang, dan telekomunikasi Rp25,6 triliun (14,6 persen).
JAKARTA, NusaBali
"Selain itu sektor listrik, gas, dan air Rp20,8 triliun (11,8 persen); industri makanan Rp17,2 triliun (9,8 persen); dan perumahan, kawasan industri, dan perkantoran Rp15,8 triliun (8,9 persen)," kata Thomas Lembong, di Jakarta, Selasa (14/8).
Melengkapi data tersebut, Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM, Azhar Lubis menjelaskan, PMDN dan PMA di sejumlah sektor usaha itu berhasil menyerap 289.843 tenaga kerja.
Rinciannya, kata Azhar, 133.602 tenaga kerja diserap PMDN, dan 156.241 tenaga kerja lainnya diserap proyek-proyek PMA.
"Meskipun pertumbuhan investasi melambat, investasi tetap masih dapat menyerap tenaga kerja Indonesia langsung yang cukup besar. Di sisi lain, banyak terbuka peluang usaha yang juga menyerap banyak tenaga kerja sebagai akibat adanya investasi di suatu daerah," kata Azhar.
"Penyerapan TKI ini sesungguhnya dipahami bahwa peluang bagi tenaga kerja terampil di Indonesia juga semakin terbuka lebar dengan masuknya kegiatan investasi yang juga cenderung menggunakan teknologi terkini," ujar Azhar. *ant
"Selain itu sektor listrik, gas, dan air Rp20,8 triliun (11,8 persen); industri makanan Rp17,2 triliun (9,8 persen); dan perumahan, kawasan industri, dan perkantoran Rp15,8 triliun (8,9 persen)," kata Thomas Lembong, di Jakarta, Selasa (14/8).
Melengkapi data tersebut, Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM, Azhar Lubis menjelaskan, PMDN dan PMA di sejumlah sektor usaha itu berhasil menyerap 289.843 tenaga kerja.
Rinciannya, kata Azhar, 133.602 tenaga kerja diserap PMDN, dan 156.241 tenaga kerja lainnya diserap proyek-proyek PMA.
"Meskipun pertumbuhan investasi melambat, investasi tetap masih dapat menyerap tenaga kerja Indonesia langsung yang cukup besar. Di sisi lain, banyak terbuka peluang usaha yang juga menyerap banyak tenaga kerja sebagai akibat adanya investasi di suatu daerah," kata Azhar.
"Penyerapan TKI ini sesungguhnya dipahami bahwa peluang bagi tenaga kerja terampil di Indonesia juga semakin terbuka lebar dengan masuknya kegiatan investasi yang juga cenderung menggunakan teknologi terkini," ujar Azhar. *ant
Komentar