Desa Pakraman Bratan Samayaji Serahkan Lahan
Lahan seluas 0,5 are yang berlokasi di sebelah Utara Taman Bung Karno, secara resmi diserahkan oleh Desa Pakraman Beratan Saayaji, Kelurahan Beratan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, kepada Badan Keuangan Daerah (BKD) Pemkab Buleleng.
Dukung Rencana Heritage Bung Karno
SINGARAJA, NusaBali
Penyerahan lahan itu pun disebut untuk mendukung tamanisasi dan rencana heritage Soekarno yang akan dibangun bertahap oleh Pemkab Buleleng. Setelah diserahkan, aset itu pun mulai dicek fisik dan diukur oleh Bidang Aset BKD Buleleng, Selasa (14/5). Menurut Kepala Bidang Aset BKD Buleleng, Made Pasda Gunawan, dihubungi Rabu (15/8) kemarin mengatakan pengecekan fisik ini dilakukan sebagai tindak lanjut atas penyerahan lahan tersebut kepada Pemkab Buleleng. Setelah pengukuran pihaknya pun segera akan menerbitkan sertifikat hak milik atas nama Pemkab Buleleng.
“Tanah yang sudah dilepaskan kepada Pemkab ini luasannya sudah kita cek luasnya 0,5 are. Kita ingin mengamankan dulu untuk sertifikatkan atas nama Pemkab, setelah itu baru akan ditindak lanjuti untuk pembangunan,” kata. Rencananya, lahan itu akan dimanfaatkan sebagai taman oleh Dinas Perumahan, Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Buleleng.
Sementara itu, Kelian Desa Pakraman Beratan Samayaji, Ketut Benny Dirgariawan, dihubungi terpisah, mengatakan memang lahan yang selama ini dikelola pihaknya merupakan kewenangan Pemkab Buleleng. Sehingga saat diminta kembali untuk mempercantik perwajahan kota, ia dan kramanya pun setuju untuk mendukung rencana heritage Soekarno di Buleleng. Bagaimana pun juga jika rencana ini terwujud, Kelurahan Beratan yang masukd alam lintasan heritage akan mendapatkan dampak dari sektor pariwisata.
“Sebelumnya lahan ini kami kelola dan disewakan kepada warga lain, sempat dimanfaatkan sebagai bengkel, karena waktu sewa habis, sementara ini kosong. Memang wewenang tanah desa ini di Timur sungai haknya Pemkab, saat diminta kembali sesuai paruman kami dengan prajuru dan krama disetujui,” ungkap dia.
Pihaknya pun berharap dengan penataan Buleleng yang semakin hari semakin maju dan berkembang, dari keberadaan heritage nanti, krama Desa Pakraman Beratan Samayaji dapat diberdayakan. Sejauh ini desa tua di pusat kota memiliki sejumlah potensi yang dapat menunjang segi pariwisata. Selain terkenal dengan pande perak yang menghasilkan sejumlah kerajinan berbahan dasar perak, warga Kelurahan Beratan juga penghasil tenun songket terbaik Buleleng.
Benny pun mengaku ia dan kramanya sudah mewacanakan untuk membangun stand kuliner dan artshop khas Beratan, yang saat ini masih dalam tahap penyiapan lahan. “Kalau ini nanti jadi, kami rencanaya akan buat stand kuliner dan artshop, lahan nanti kami siapkan, cuman pembangunanya kami akan mohon bantuan Pemkab Buleleng,” harap dia.*k23
SINGARAJA, NusaBali
Penyerahan lahan itu pun disebut untuk mendukung tamanisasi dan rencana heritage Soekarno yang akan dibangun bertahap oleh Pemkab Buleleng. Setelah diserahkan, aset itu pun mulai dicek fisik dan diukur oleh Bidang Aset BKD Buleleng, Selasa (14/5). Menurut Kepala Bidang Aset BKD Buleleng, Made Pasda Gunawan, dihubungi Rabu (15/8) kemarin mengatakan pengecekan fisik ini dilakukan sebagai tindak lanjut atas penyerahan lahan tersebut kepada Pemkab Buleleng. Setelah pengukuran pihaknya pun segera akan menerbitkan sertifikat hak milik atas nama Pemkab Buleleng.
“Tanah yang sudah dilepaskan kepada Pemkab ini luasannya sudah kita cek luasnya 0,5 are. Kita ingin mengamankan dulu untuk sertifikatkan atas nama Pemkab, setelah itu baru akan ditindak lanjuti untuk pembangunan,” kata. Rencananya, lahan itu akan dimanfaatkan sebagai taman oleh Dinas Perumahan, Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Buleleng.
Sementara itu, Kelian Desa Pakraman Beratan Samayaji, Ketut Benny Dirgariawan, dihubungi terpisah, mengatakan memang lahan yang selama ini dikelola pihaknya merupakan kewenangan Pemkab Buleleng. Sehingga saat diminta kembali untuk mempercantik perwajahan kota, ia dan kramanya pun setuju untuk mendukung rencana heritage Soekarno di Buleleng. Bagaimana pun juga jika rencana ini terwujud, Kelurahan Beratan yang masukd alam lintasan heritage akan mendapatkan dampak dari sektor pariwisata.
“Sebelumnya lahan ini kami kelola dan disewakan kepada warga lain, sempat dimanfaatkan sebagai bengkel, karena waktu sewa habis, sementara ini kosong. Memang wewenang tanah desa ini di Timur sungai haknya Pemkab, saat diminta kembali sesuai paruman kami dengan prajuru dan krama disetujui,” ungkap dia.
Pihaknya pun berharap dengan penataan Buleleng yang semakin hari semakin maju dan berkembang, dari keberadaan heritage nanti, krama Desa Pakraman Beratan Samayaji dapat diberdayakan. Sejauh ini desa tua di pusat kota memiliki sejumlah potensi yang dapat menunjang segi pariwisata. Selain terkenal dengan pande perak yang menghasilkan sejumlah kerajinan berbahan dasar perak, warga Kelurahan Beratan juga penghasil tenun songket terbaik Buleleng.
Benny pun mengaku ia dan kramanya sudah mewacanakan untuk membangun stand kuliner dan artshop khas Beratan, yang saat ini masih dalam tahap penyiapan lahan. “Kalau ini nanti jadi, kami rencanaya akan buat stand kuliner dan artshop, lahan nanti kami siapkan, cuman pembangunanya kami akan mohon bantuan Pemkab Buleleng,” harap dia.*k23
1
Komentar