Jembatan Layang di Italia Ambruk
Mobil-mobil jatuh dari ketinggian 45 meter, 35 orang tewas
JAKARTA, NusaBali
Jembatan layang di satu ruas jalan tol di dekat Genoa, Italia, ambruk dan menyebabkan mobil-mobil jatuh dari ketinggian 45 meter dan menewaskan setidaknya 35 orang, hingga Selasa (14/8) sore waktu setempat, menurut para pejabat.
Tayangan video menunjukkan salah satu tiang yang menahan jembatan layang itu ambruk pada saat cuaca buruk. Mobil-mobil jatuh dari jembatan serta puing-puing tiang ke arah rel kereta dan gudang di bawahnya. Tim penyelamat tengah berusaha membebaskan orang-orang yang terperangkap di dalam kendaraan atau di bawah puing-puing.
Menteri Dalam Negeri Matteo Salvini mengatakan tak kurang dari 200 anggota tim penyelamat dikerahkan ke lokasi kejadian. Ia juga menegaskan siapa pun yang bertanggung jawab akan diproses berdasarkan sistem yang berlaku. "Saya melewati jembatan layang ini ratusan kali. Sebagai rakyat Italia, saya akan menemukan semua pejabat yang bertanggung jawab, baik di masa lalu maupun sekarang. Tak bisa diterima sama sekali harus ada yang meninggal di Italia dalam kejadian seperti ini," kata Salvini.
Dikhawatirkan bagian-bagian lain dari jalan layang ini akan juga ambruk dan pihak berwenang sudah memerintahkan evakuasi agar tidak jatuh korban susulan. Menteri Perhubungan Danilo Toninelli mengatakan kecelakaan ini adalah "tragedi besar" dan Prancis telah menawarkan bantuan untuk Italia.
Saham Atlantia, operator jalan tol yang bertanggung jawab atas sebagian besar jalan tol di negara itu, melemah 6,3 persen begitu muncul berita kecelakaan. "Ini tidak dapat diterima karena jembatan yang begitu penting ... tidak dibangun untuk mencegah ambruk seperti ini," kata Wakil Menteri Perhubungan Edoardo Rixi di Genoa seperti dikutip detik dari Reuters.
Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam cuitannya menulis duka untuk rakyat Italia, dalam bahasa Italia dan Prancis. Ia mengatakan Prancis siap menawarkan bantuan yang diperlukan. "Sekitar pukul 11:30 kami melihat petir menyambar jembatan," kata saksi mata Pietro M all'Asa seperti dikutip kantor berita Italia, Ansa. "Dan kami lihat jembatan itu ambruk."
Saat itu kondisi macet, kata seorang saksi mata kepada televisi Italia. Mobil-mobil dan truk terperangkap dalam puing-puing dan gedung-gedung di sekitar rusak, menurut fotografer AFP yang berada di lokasi. Jembatan Morandi, yang dibangun pada 1960-an, terletak di jalan bebas hambatan A10, yang melintas dari kawasan Riviera Italia ke pesisir selatan Prancis. Bagian jembatan yang rusak panjangnya puluhan meter dan terbentang di atas Sungai Polcevera.
Fondasi jembatan tengah diperbaiki saat jembatan itu ambruk namun struktur tetap diperhatikan, kata operator jalan tol seperti dikutip Reuters. Pemerintah baru di Italia sudah berjanji untuk menaikkan anggaran infrastruktur. Pada 2006 pemerintah Italia mengeluarkan anggaran 14 miliar euro untuk jalan namun angkanya turun di bawah empat miliar euro pada 2010, menurut data yang diperoleh Organisasi Kerja Sama Ekomomi dan Pembangunan, OECD. *
Tayangan video menunjukkan salah satu tiang yang menahan jembatan layang itu ambruk pada saat cuaca buruk. Mobil-mobil jatuh dari jembatan serta puing-puing tiang ke arah rel kereta dan gudang di bawahnya. Tim penyelamat tengah berusaha membebaskan orang-orang yang terperangkap di dalam kendaraan atau di bawah puing-puing.
Menteri Dalam Negeri Matteo Salvini mengatakan tak kurang dari 200 anggota tim penyelamat dikerahkan ke lokasi kejadian. Ia juga menegaskan siapa pun yang bertanggung jawab akan diproses berdasarkan sistem yang berlaku. "Saya melewati jembatan layang ini ratusan kali. Sebagai rakyat Italia, saya akan menemukan semua pejabat yang bertanggung jawab, baik di masa lalu maupun sekarang. Tak bisa diterima sama sekali harus ada yang meninggal di Italia dalam kejadian seperti ini," kata Salvini.
Dikhawatirkan bagian-bagian lain dari jalan layang ini akan juga ambruk dan pihak berwenang sudah memerintahkan evakuasi agar tidak jatuh korban susulan. Menteri Perhubungan Danilo Toninelli mengatakan kecelakaan ini adalah "tragedi besar" dan Prancis telah menawarkan bantuan untuk Italia.
Saham Atlantia, operator jalan tol yang bertanggung jawab atas sebagian besar jalan tol di negara itu, melemah 6,3 persen begitu muncul berita kecelakaan. "Ini tidak dapat diterima karena jembatan yang begitu penting ... tidak dibangun untuk mencegah ambruk seperti ini," kata Wakil Menteri Perhubungan Edoardo Rixi di Genoa seperti dikutip detik dari Reuters.
Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam cuitannya menulis duka untuk rakyat Italia, dalam bahasa Italia dan Prancis. Ia mengatakan Prancis siap menawarkan bantuan yang diperlukan. "Sekitar pukul 11:30 kami melihat petir menyambar jembatan," kata saksi mata Pietro M all'Asa seperti dikutip kantor berita Italia, Ansa. "Dan kami lihat jembatan itu ambruk."
Saat itu kondisi macet, kata seorang saksi mata kepada televisi Italia. Mobil-mobil dan truk terperangkap dalam puing-puing dan gedung-gedung di sekitar rusak, menurut fotografer AFP yang berada di lokasi. Jembatan Morandi, yang dibangun pada 1960-an, terletak di jalan bebas hambatan A10, yang melintas dari kawasan Riviera Italia ke pesisir selatan Prancis. Bagian jembatan yang rusak panjangnya puluhan meter dan terbentang di atas Sungai Polcevera.
Fondasi jembatan tengah diperbaiki saat jembatan itu ambruk namun struktur tetap diperhatikan, kata operator jalan tol seperti dikutip Reuters. Pemerintah baru di Italia sudah berjanji untuk menaikkan anggaran infrastruktur. Pada 2006 pemerintah Italia mengeluarkan anggaran 14 miliar euro untuk jalan namun angkanya turun di bawah empat miliar euro pada 2010, menurut data yang diperoleh Organisasi Kerja Sama Ekomomi dan Pembangunan, OECD. *
Komentar