Paskibraka Wajib Tangkal Berita Hoak
Tak Hanya Sigap Kibarkan Bendera Merah Putih
GIANYAR, NusaBali
Prosesi pengukuhan pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) Kabupaten Gianyar digelar di Open Stage Balai Budaya Gianyar, Selasa (14/8) malam. Pembacaan puisi tentang perjuangan pahlawan dan cahaya lilin-lilin temaram, meneguhkan semangat satu per satu anggota Paskibraka saat mencium bendera merah putih.
Di tengah acara itu, Inspektur upacara Letkol Asep Noer Rokhmat berpesan, agar generasi muda selalu memegang teguh nilai kemerdekaan bangsa Indonesia. Sebab, buah nikmat kehidupan saat ini tidak terlepas dari proses perjuangan panjang para pejuang terdahulu.
Dia menegaskan, sejak adanya media sosial, lanjut dia, segala informasi tentang perkembangan negara dapat diakses dengan mudah oleh siapapun, dimanapun. Akan tetapi, efek lainnya, berita palsu alias hoaks pun dengan gampangnya disebar secara halus oleh oknum tidak bertanggung jawab. ‘’Terutama isu yang harus jadi perhatian saat ini adalah penggiringan opini untuk mengganti ideologi negara, dari Pancasila ke negara agama. Ini berbahaya,” jelas Dandim 1616/Gianyar ini.
Letkol Asep mengatakan, salah satu cara untuk menangkal hasutan itu adalah dengan turut berpartisipasi di hari kemerdekaan. Paskibraka, menurutnya, dapat menjadi wadah bagi pemuda untuk menempa mental disiplin, sekaligus upaya untuk lebih memahami dan mencintai negara. Dia juga menyampaikan rasa bangga melihat antusias anggota Paskibraka Gianyar 2018.
Kepala Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Pemuda Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Gianyar Gusti Putu Suasta menyampaikan apresiasi terhadap seluruh unsur terlibat dalam proses seleksi Paskibraka. Di antaranya unsur pemerintah, TNI, Polri, PPI (Purna Paskibraka Indonesia), termasuk Matra Kesehatan Kabupaten Gianyar.
Penjaringan calon Paskibraka dimulai sejak Februari 2018, menyasar seluruh SMA/SMK se-Kabupaten Gianyar. Berikutnya, lomba keterampilan baris berbaris, dan terakhir tahap uji kesehatan, pengetahuan umum, bakat dan minat. Dari 235 orang mengerucut jadi 75. 75 anggota Paskibraka akan dibagi menjadi dua kelompok yakni pasukan pengibaran bendera di pagi hari, dan pasukan penurunan bendera pada sore harinya. Adapun barisan utama pengibar bendera terdiri dari tiga putra dan dua putri. Barisan lainnya, terdiri dari 17 orang, delapan orang, dan 45 orang. *lsa
Di tengah acara itu, Inspektur upacara Letkol Asep Noer Rokhmat berpesan, agar generasi muda selalu memegang teguh nilai kemerdekaan bangsa Indonesia. Sebab, buah nikmat kehidupan saat ini tidak terlepas dari proses perjuangan panjang para pejuang terdahulu.
Dia menegaskan, sejak adanya media sosial, lanjut dia, segala informasi tentang perkembangan negara dapat diakses dengan mudah oleh siapapun, dimanapun. Akan tetapi, efek lainnya, berita palsu alias hoaks pun dengan gampangnya disebar secara halus oleh oknum tidak bertanggung jawab. ‘’Terutama isu yang harus jadi perhatian saat ini adalah penggiringan opini untuk mengganti ideologi negara, dari Pancasila ke negara agama. Ini berbahaya,” jelas Dandim 1616/Gianyar ini.
Letkol Asep mengatakan, salah satu cara untuk menangkal hasutan itu adalah dengan turut berpartisipasi di hari kemerdekaan. Paskibraka, menurutnya, dapat menjadi wadah bagi pemuda untuk menempa mental disiplin, sekaligus upaya untuk lebih memahami dan mencintai negara. Dia juga menyampaikan rasa bangga melihat antusias anggota Paskibraka Gianyar 2018.
Kepala Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Pemuda Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Gianyar Gusti Putu Suasta menyampaikan apresiasi terhadap seluruh unsur terlibat dalam proses seleksi Paskibraka. Di antaranya unsur pemerintah, TNI, Polri, PPI (Purna Paskibraka Indonesia), termasuk Matra Kesehatan Kabupaten Gianyar.
Penjaringan calon Paskibraka dimulai sejak Februari 2018, menyasar seluruh SMA/SMK se-Kabupaten Gianyar. Berikutnya, lomba keterampilan baris berbaris, dan terakhir tahap uji kesehatan, pengetahuan umum, bakat dan minat. Dari 235 orang mengerucut jadi 75. 75 anggota Paskibraka akan dibagi menjadi dua kelompok yakni pasukan pengibaran bendera di pagi hari, dan pasukan penurunan bendera pada sore harinya. Adapun barisan utama pengibar bendera terdiri dari tiga putra dan dua putri. Barisan lainnya, terdiri dari 17 orang, delapan orang, dan 45 orang. *lsa
1
Komentar