Warga Desa Kesimpar Perbaiki Dua Makam Pahlawan
Warga Desa Kesimpar, Kecamatan Abang, Karangasem secara swadaya perbaiki makam pahlawan AA Made Chandra Buana dan Lettu I Wayan Sinta.
AMLAPURA, NusaBali
Kedua makam pahlawan ini ada di Banjar Poh, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem. Di dua makam pahlawan itu, warga Desa Kesimpar tiap tanggal 16 Agustus punya tradisi menggelar upacara tabur bunga.
Perbaikan dua makam pahlawan itu atas bantuan anggota Korpri se-Kecamatan Abang. Pengerjaannya dikoordinasikan Perbekel Desa Kesimpar I Gede Intaran. Lokasi Banjar Poh lebih dekat dengan Desa Kesimpar sehingga warga Desa Kesimpar lebih peduli dengan makam itu. Jika dari Banjar Poh menuju pusat Desa Bhuana Giri mesti melintasi jurang. Dua makam dibangun berdampingan berdinding batako.
Dua makam itu juga dipasangi bendera merah putih. “Dua makam itu telah lama rusak. Kami menggerakkan warga Desa Kesimpar untuk membangun kembali,” jelas Gede Intaran, Rabu (15/8). Dikatakan, dua pahlawan itu bergabung dengan pasukan Ciung Wanara pimpinan Letkol I Gusti Ngurah Rai. Mereka gugur pada tanggal 10 Juli 1946. Kedua pahlawan itu terlibat perang melawan NICA di Banjar Tanah Aron, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, 7 Juli 1946. Pasukan NICA dipukul mundur, selanjutnya kedua pahlawan itu berpisah dengan pasukan Ciung Wanara.
Ciung Wanara bergerak ke barat menuju Desa Marga Tabanan dan kedua pahlawan itu bergerak ke timur perjalanan pulang. Hanya saja di perjalanan keduanya tepergok pasukan NICA dan mereka ditembak hingga gugur di Banjar Poh. Tokoh Desa Kesimpar, I Ketut Astawa, mengapresiasi semangat warga membangun kembali makamm kedua pahlawan itu. “Selama ini kami sangat mengenal kedua pahlawan itu, kami juga menggelar tabur bunga setiap tanggal 16 Agustus,” kata Ketut Astawa. *k16
Kedua makam pahlawan ini ada di Banjar Poh, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem. Di dua makam pahlawan itu, warga Desa Kesimpar tiap tanggal 16 Agustus punya tradisi menggelar upacara tabur bunga.
Perbaikan dua makam pahlawan itu atas bantuan anggota Korpri se-Kecamatan Abang. Pengerjaannya dikoordinasikan Perbekel Desa Kesimpar I Gede Intaran. Lokasi Banjar Poh lebih dekat dengan Desa Kesimpar sehingga warga Desa Kesimpar lebih peduli dengan makam itu. Jika dari Banjar Poh menuju pusat Desa Bhuana Giri mesti melintasi jurang. Dua makam dibangun berdampingan berdinding batako.
Dua makam itu juga dipasangi bendera merah putih. “Dua makam itu telah lama rusak. Kami menggerakkan warga Desa Kesimpar untuk membangun kembali,” jelas Gede Intaran, Rabu (15/8). Dikatakan, dua pahlawan itu bergabung dengan pasukan Ciung Wanara pimpinan Letkol I Gusti Ngurah Rai. Mereka gugur pada tanggal 10 Juli 1946. Kedua pahlawan itu terlibat perang melawan NICA di Banjar Tanah Aron, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, 7 Juli 1946. Pasukan NICA dipukul mundur, selanjutnya kedua pahlawan itu berpisah dengan pasukan Ciung Wanara.
Ciung Wanara bergerak ke barat menuju Desa Marga Tabanan dan kedua pahlawan itu bergerak ke timur perjalanan pulang. Hanya saja di perjalanan keduanya tepergok pasukan NICA dan mereka ditembak hingga gugur di Banjar Poh. Tokoh Desa Kesimpar, I Ketut Astawa, mengapresiasi semangat warga membangun kembali makamm kedua pahlawan itu. “Selama ini kami sangat mengenal kedua pahlawan itu, kami juga menggelar tabur bunga setiap tanggal 16 Agustus,” kata Ketut Astawa. *k16
1
Komentar