Lisdes Diresmikan, Warga Tidak Lagi Kesulitan Listrik
Program listri desa (Lisdes) merambah Subak Abian Sumber Tirta, Banjar Belandingan, Desa Pengejaran, Kecamatan Kintamani, Bangli.
BANGLI, NusaBali
Warga pun tidak lagi kesulitan mendapatkan listrik. Lisdes diresmikan oleh Jendral Manager PLN Distribusi Bali, I Nyoman Astawa, Kamis (16/8). Peresmian Lisdes dihadiri Camat Kintamani I Wayan Dirgayusa.
Sebelumnya layanan listrik di Desa Pengajaran baru sampai di pusat desa. Perbekel Desa Pengejaran, I Nengah Liarta, mengatakan warga di beberapa tempek dulunya memanfaatkan kincir sebagai pembangkit listrik. Saat terjadi banjir bandang, kincir hanyut dan tidak ada lagi sumber listri. Warga kemudian membuat jaringan bersumber dari kantor desa. “Jarak kantor desa ke rumah warga cukup jauh. Banyak kabel melintang di jalan,” ungkapnya. Jika ada gangguan, otomatis warga mencari sendiri sumber kerusakannya.
Plh Manajer PLN Area Bali Timur, I Made Arya, mengatakan sudah ada 40 pelanggan Lisdes. Program Lisdes diharapkan mampu meningkatkan perekonomian warga. “Kami berharap dengan masuknya Lisdes kwalitas kehidupan masyarakat meningkat,” ungkapnya. PLN investasi Rp 2 milir lebih untuk program Lisdes. Sementara GM PLN Distribusi Bali, I Nyoman Astawa, akan bekerja maksimal agar masyarakat di lokasi terpencil bisa menikmati listrik. Jika tidak memungkinkan untuk program Lisdes, bisa memanfaatkan panel surya.
Nyoman Astawa mengaku ada beberapa kendala saat melaksanakan program Lisdes Kecamatan Kintamani. “Medan di Kintamani terjal. Meski demikian kami berupaya seoptimal mungkin untuk memberikan layanan bagi masyarakat,” ungkapnya. *es
Warga pun tidak lagi kesulitan mendapatkan listrik. Lisdes diresmikan oleh Jendral Manager PLN Distribusi Bali, I Nyoman Astawa, Kamis (16/8). Peresmian Lisdes dihadiri Camat Kintamani I Wayan Dirgayusa.
Sebelumnya layanan listrik di Desa Pengajaran baru sampai di pusat desa. Perbekel Desa Pengejaran, I Nengah Liarta, mengatakan warga di beberapa tempek dulunya memanfaatkan kincir sebagai pembangkit listrik. Saat terjadi banjir bandang, kincir hanyut dan tidak ada lagi sumber listri. Warga kemudian membuat jaringan bersumber dari kantor desa. “Jarak kantor desa ke rumah warga cukup jauh. Banyak kabel melintang di jalan,” ungkapnya. Jika ada gangguan, otomatis warga mencari sendiri sumber kerusakannya.
Plh Manajer PLN Area Bali Timur, I Made Arya, mengatakan sudah ada 40 pelanggan Lisdes. Program Lisdes diharapkan mampu meningkatkan perekonomian warga. “Kami berharap dengan masuknya Lisdes kwalitas kehidupan masyarakat meningkat,” ungkapnya. PLN investasi Rp 2 milir lebih untuk program Lisdes. Sementara GM PLN Distribusi Bali, I Nyoman Astawa, akan bekerja maksimal agar masyarakat di lokasi terpencil bisa menikmati listrik. Jika tidak memungkinkan untuk program Lisdes, bisa memanfaatkan panel surya.
Nyoman Astawa mengaku ada beberapa kendala saat melaksanakan program Lisdes Kecamatan Kintamani. “Medan di Kintamani terjal. Meski demikian kami berupaya seoptimal mungkin untuk memberikan layanan bagi masyarakat,” ungkapnya. *es
Komentar