nusabali

Putu Eka Liana Tembus Tim Inti 3x3 Setelah Dicoret dari Basket 5x5

  • www.nusabali.com-putu-eka-liana-tembus-tim-inti-3x3-setelah-dicoret-dari-basket-5x5

Ni Putu Eka Liana Febiananda sempat menolak panggilan ikut seleksi tim basket 3x3 putri, karena kecewa terpental dari tim basket 5x5 untuk Asian Games 2018. Pebasket dengan tinggi badan 183 cm ini akhirnya luluh setelah dibujuk kedua orangtuanya

46 Atlet Bali Perkuat Kontingen Indonesia di Asian Games XVIII 2018, Ini Sebagian dari Mereka


JAKARTA, NusaBali
Dari tiga atlet basket asal Bali yang lolos ke Asian Games XVIII di Jakarta-Palembang, 18 Agustus-2 September 2018, Ni Putu Eka Liana Febiananda, 18, terbilang spesial. Selain usianya baru 18 tahun, gadis dengan tinggi badan 183 cm dan berat 89 kg ini juga penuh liku untuk tembus Asian Games 2018. Putu Eka Liana lolos ke tim inti basket 3x3, setelah dicoret dari tim basket 5x5 putri.

Putu Eka Liana lolos ke tim basket 3x3 putri Asian Games 2018 bersama pebasket Bali lainnya, Dewa Ayu Made Sriartha Kusuma Dewi, 20. Sedangkan satu pebasket Bali lainnya, Kadek Pratita Citta Dewi, 23, lolos ke tim inti basket 5x5 putri Asian Games 2018. Ketiga pebasket putri Bali ini berasal dari klub yang sama, yakni Merpati Denpasar.

Putu Eka Liana sendiri penuh liku untuk lolos ke Asian Games 2018. Atlet asal Banjar Mendahan Penulisan, Desa Medahan, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar ini awalnya selalu mendapat panggilan untuk seleksi tim basket 5x5 putri. Namun, dia justru tidak terpilih di detik-detik terakhir. Hanya seniornya, Kadek Pratita Cita Dewi, yang lolos ke tim inti basket 5x5. Eka Liana pun sempat kecewa. Beruntung, keke-cewaannya tidak berlangsung lama.

Setelah terdepak dari tim inti basket 5x5, Eka Liana kemudian mendapat panggilan seleksi tim basket 3x3, awal Juni 2018 lalu. Dia justru dipanggil pada saat-saat terakhir. Padahal, sejumlah atlet basket 3x3 lainnya telah mengikuti seleksi sejak Januari 2018 lalu. Eka Liana pun sempat menolak gabung ke tim 3x3, lantaran  masih sedih terdepak dari tim basket 5x5.

Namun, setelah tenang dan konsultasi dengan kedua orangtuanya di Bali, Eka Liana akhirnya berubah pikiran. "Orangtua menyarankan agar Eka ikut seleksi di tim basket 3x3," kenang anak sulung dari tiga bersaudara keluarga pasangan Wijaya Arianto dan Ni Wayan Erayanti SE kepada NusaBali di Jakarta, Minggu (19/8).

Singkat cerita, Eka Liana akhirnya bersedia ikut seleksi tim basket 3x3. Dia pun menghubungi manajer tim basket 3x3 putri, Reza Tamrella. Apalagi, sang manajer sebelumnya sempat mengatakan bahwa yang hilang akan tergantikan dengan lebih baik, sehingga semangat Eka Liana bangkit lagi. Awal latihan di baket 3x3, Eka Liana merasa kesulitan. Maklum, dia sudah terbiasa di basket 5x5. Namun, dia berusaha ber-adaptasi dan bersaing dengan 6 pebasket senior untuk mendapatkan posisi di tim inti basket 3x3.

Eka Liana cs pun diboyong mengikuti training camp dan try out ke Bela-nda, Serbia, dan Prancis. Hebatnya, pebasket kelahiran Gianyar, 27 Februari 2000, ini akhirnya dinyatakan lolos ke tim inti basket 3x3 putri Asian Games 2018 bersama Dewa Ayu Made Sriartha Kusuma Dewi dan dua atlet lainnya, 5 Agustus 2018 lalu.

Eka Liana mengaku tak menyangka bisa memperkuat Kontingen Merah Putih di Asian Games 2018 ini. Setelah lolos, Eka Liana janji akan berusaha memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara. “Saya berusaha mendapatkan hasil terbaik buat negara dan keluarga," tutur alumnus SMAN 1 Gianyar yang baru diterima kuliah di Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Perbanas Jakarta ini.

Tim basket 3x3 putri Asian Games baru akan turun berlaga, 24 Agustus 2018 nanti. Menurut Eka Liana, kedua orangtuanya akan datang menyaksikan langsung pertandingannya nanti. “Kedatanyan orangtua tentunya akan menambah motivasi saya untuk mempersembahkan hasil terbaik bagi Indonesia,” papar peraih medali emas basket putri Porprov Bali 2017 yang sempat masuk Tim Nasional KU 14 ini.

Putu Eka Liana Febiananda sendiri mengenal olahlara basket secara tanpa sengaja ketika duduk di bangku Kelas VI SDN 3 Abianbase, Kecamatan Gianyar. Semua berawal ketika Eka Liana menemukan bola basket kempes di meja sekolah. Bola tersebut kemudian dia bawa pulang dan dipompa. Selanjutnya, Eka Liana memainkan bola tersebut di rumah.

Melihat Eka Liana yang bertubuh bongsor menyukai basket, ayahnya kemudian menyarankan dia agar dia main di lapangan dan masuk klub. Eka Liana pun pilih gabung ke Merpati Denpasar. Eka Liana rela bolak-balik Denpasar-Gianyar demi menekuni basket. Saat latihan, dia ke Denpasar diantar ibundanya, Ni Wayan Erayanti, dengan naik sepeda motor.

Jerih payah Eka Liana akhirnya terbayar ketika dia terpilih untuk membela Bali dalam Kejuaraan Nasional Basket Kelompok Umur (KU) 14 pada 2014 di Jakarta. Dia sukses mengantarkan tim Bali sebagai juara. Dari situ, Eka Liana kemudian dipanggil masuk Tim Nasional Basket U 14. "Kejurnas Basket KU 14 itu adalah kejuaraan basket perdana yang saya ikuti," kenang Eka Liana.

Menurut Eka Liana, adik bungsunya, yakni Komang Miko Riskyanto Dwipayana, 13, yang masih duduk di Kelas 1 SMPN Blahbatuh, Gianyar kini mengikuti jejaknya menggeluti basket. Komang Miko pun bergabuyng di Klub Basket Merpati Denpasar. Sedangkan adik keduanya, Adinda Liana Dewi, 16, pilih fokus di pelajaran, karena siswi Kelas II SMAN 1 Blahbatuh ini bercita-cita jadi dokter. "Kalau orangtua saya wiraswasta, buka usaha di rumah," papar Eka Liana yang dalam Asian Games 2018 ini bertanding dengan kenakan kostum bernomor punggung 14. *k22

Komentar