Bali Optimis 8 Juta Wisman Tahun 2019
Untuk memenuhi 40 persen dari 20 juta kunjungan wisman di Indonesia, Bali mendambakan infrastruktur penunjang akses sebaran wisman di Pulau Dewata.
DENPASAR, NusaBali
Bali ditargetkan minimal menyedot kunjungan 8 juta wisman pada tahun 2019. Target 8 juta tersebut merupakan 40 persen dari target nasional yang membidik 20 juta wisman pada 2019. Untuk mendukung target tersebut, Bali berharap Pemerintah Pusat melakukan pembenahan infrastruktur, yakni akses yang mempermudah dan memperlancar persebaran wisman ke seluruh Bali. “Sekarang ini kan sering dibicarakan akses Bali selatan dan Bali utara. Namun pembangunan akses Bali barat dan Bali timur juga sangat penting,” ujar Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Bali Anak Agung Gede Yuniarta Putra, Minggu (19/8).
Dikatakan Gung Yuniarta, harapan pembenahan infrastruktur sudah disampaikan kepada Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) pada dua bulan lalu saat datang ke Bali untuk menyerap aspirasi. “Wantimpres dua kali datang. Pertama ke Dinas Pariwisata, yang kedua ke Sekretariat Pemprov, bertemu dengan Asisten II ( I Dewa Sunarta) dan saya,” ungkapnya.
Harapan pembenahan infrastruktur menurut Gung Yuniarta, akan mendukung upaya pencapaian target 8 juta wisman. Menurut Agung Yuniarta, kondisi infrastruktur Bali sekarang ini dinilai sudah krodit, khususnya di Bali selatan. Menurutnya kondisi itulah yang dikhawatirkan, terkait capaian- capaian target di sektor pariwisata.
Sehingga lanjutnya memang mendesak, segera pembenahan infrasktruktur. Tidak hanya Bali utara dan selatan sebagaimana wacana yang dominan mengemuka. Tetapi juga akses alternatif dari Bali Barat menuju ke kawasan Bali timur. “Pembangunan infrastruktur yang sepenuhnya belum terwujud,” ujarnya. Tegasnya hal ini agar menjadi catatan Pemerintah pusat, agar segera bisa direalisasikan.
Lepas dari harapan pembangunan infrastruktur, Agung Yuniarta optimis target 8 juta wisman tahun 2019 bisa tercapai. Kecuali, ada hal-hal yang luar biasa yang bisa mempengaruhi capaian tersebut. “Dengan segala usaha yang kita lakukan, kita harus optimis itu bisa diwujudkan,” tandasnya.
Sebelumnya Wakil Ketua PHRI Bali I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya, menyatakan hal senada. “Malah kita berharap capaiannya bisa lebih dari itu ( 8 juta),” kata Rai Suryawijaya. Bahkan minimal target itu mesti bisa dipenuhi, karena sudah dipatok Pusat. Dikatakan, Pusat yang menargetkan raihan 20 juta wisman tahun 2019, meminta Bali menyumbang 40 persen. “Karena itulah, kami berupaya maksimal,” ujar Rai Suryawijaya, sapaan I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya.
Upaya tersebut, kata Rai Suryawijaya menggencarkan promosi ke berbagai negara, untuk mengudang wisman. Sebagaimana yang dilakukan Pemkab Badung bersama Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Badung. “Karena Pak Bupati (Bupati Badung Nyoman Giri Prasta) memerintahkan agar target itu bisa dicapai,” ungkap Rai Suryawijaya, yang juga Ketua BPPD Badung.
Di antaranya promosi yang sudah dilakukan, ke Rusia, terus rencana ke India di 8 kota, meliputi New Delhi, Mumbai, Kalkuta dan lainnya. Sedang di kawasan Eropa, adalah Hungaria, Spanyol dan Austria. “Ada yang lewat table top, sell mission dan lainnya,” ungkap Rai Suryawijaya.
Harapannya, dari derasnya kunjungan wisman ke Bali, khususnya di Badung, target pendapatan atau PHR Rp 10 triliun yang dicanangkan Badung, bisa terealisasi. “Makanya kami semua kerja keras, karena targetnya juga tak main-main,” kata Rai Suryawijaya. *k17
Bali ditargetkan minimal menyedot kunjungan 8 juta wisman pada tahun 2019. Target 8 juta tersebut merupakan 40 persen dari target nasional yang membidik 20 juta wisman pada 2019. Untuk mendukung target tersebut, Bali berharap Pemerintah Pusat melakukan pembenahan infrastruktur, yakni akses yang mempermudah dan memperlancar persebaran wisman ke seluruh Bali. “Sekarang ini kan sering dibicarakan akses Bali selatan dan Bali utara. Namun pembangunan akses Bali barat dan Bali timur juga sangat penting,” ujar Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Bali Anak Agung Gede Yuniarta Putra, Minggu (19/8).
Dikatakan Gung Yuniarta, harapan pembenahan infrastruktur sudah disampaikan kepada Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) pada dua bulan lalu saat datang ke Bali untuk menyerap aspirasi. “Wantimpres dua kali datang. Pertama ke Dinas Pariwisata, yang kedua ke Sekretariat Pemprov, bertemu dengan Asisten II ( I Dewa Sunarta) dan saya,” ungkapnya.
Harapan pembenahan infrastruktur menurut Gung Yuniarta, akan mendukung upaya pencapaian target 8 juta wisman. Menurut Agung Yuniarta, kondisi infrastruktur Bali sekarang ini dinilai sudah krodit, khususnya di Bali selatan. Menurutnya kondisi itulah yang dikhawatirkan, terkait capaian- capaian target di sektor pariwisata.
Sehingga lanjutnya memang mendesak, segera pembenahan infrasktruktur. Tidak hanya Bali utara dan selatan sebagaimana wacana yang dominan mengemuka. Tetapi juga akses alternatif dari Bali Barat menuju ke kawasan Bali timur. “Pembangunan infrastruktur yang sepenuhnya belum terwujud,” ujarnya. Tegasnya hal ini agar menjadi catatan Pemerintah pusat, agar segera bisa direalisasikan.
Lepas dari harapan pembangunan infrastruktur, Agung Yuniarta optimis target 8 juta wisman tahun 2019 bisa tercapai. Kecuali, ada hal-hal yang luar biasa yang bisa mempengaruhi capaian tersebut. “Dengan segala usaha yang kita lakukan, kita harus optimis itu bisa diwujudkan,” tandasnya.
Sebelumnya Wakil Ketua PHRI Bali I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya, menyatakan hal senada. “Malah kita berharap capaiannya bisa lebih dari itu ( 8 juta),” kata Rai Suryawijaya. Bahkan minimal target itu mesti bisa dipenuhi, karena sudah dipatok Pusat. Dikatakan, Pusat yang menargetkan raihan 20 juta wisman tahun 2019, meminta Bali menyumbang 40 persen. “Karena itulah, kami berupaya maksimal,” ujar Rai Suryawijaya, sapaan I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya.
Upaya tersebut, kata Rai Suryawijaya menggencarkan promosi ke berbagai negara, untuk mengudang wisman. Sebagaimana yang dilakukan Pemkab Badung bersama Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Badung. “Karena Pak Bupati (Bupati Badung Nyoman Giri Prasta) memerintahkan agar target itu bisa dicapai,” ungkap Rai Suryawijaya, yang juga Ketua BPPD Badung.
Di antaranya promosi yang sudah dilakukan, ke Rusia, terus rencana ke India di 8 kota, meliputi New Delhi, Mumbai, Kalkuta dan lainnya. Sedang di kawasan Eropa, adalah Hungaria, Spanyol dan Austria. “Ada yang lewat table top, sell mission dan lainnya,” ungkap Rai Suryawijaya.
Harapannya, dari derasnya kunjungan wisman ke Bali, khususnya di Badung, target pendapatan atau PHR Rp 10 triliun yang dicanangkan Badung, bisa terealisasi. “Makanya kami semua kerja keras, karena targetnya juga tak main-main,” kata Rai Suryawijaya. *k17
Komentar