Kasek MAN Madrasah Nasional
Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Amlapura, Supriyanto, lolos untuk mewakili Bali kelLomba Kasek Madrasah Nasional tahun 2018, 15 September di Jakarta.
AMLAPURA, NusaBali
Lomba ini melibatkan Kasek Madrasah terbaik se-Indonesia dari tingkat MI (Madrasah Ibtidaiyah), MTs (Madrasah Tsanawiyah), dan MA (Madrasah Aliah). Sebelum berlaga di tingkat nasional, Supriyanto masih sibuk menyusun portofolio dan menyusun karya tulis ilmiah. “Mesti ada portofolio dan karya tulis ilmiah. Sebab, karya tulis ilmiah itu nantinya dipresentasikan di hadapan dewan juri,” ungkap Supriyanto, Minggu (19/8). Sebelum lolos ke nasional, Supriyanto, mengikuti seleksi di tingkat Kabupaten Karangasem bersaing dengan Kasek MI dan Kasek MTs se-Karangasem. Mereka dinyatakan berhak mewakili Karangasem.
Selanjutnya berlomba di tingkat Provinsi Bali melawan Kasek MI, Kasek MTsN, dan Kasek MA terbaik se-Bali, Maret 2018 lalu. Akhirnya Supriyanto dinyatakan menjadi yang terbaik, berhak mewakili Bali di lomba Kasek Madrasah se-Indonesia. Bagi peserta se-Indonesia yang dinyatakan lolos lima besar, nantinya dewan juri melakukan visitasi (kunjungan) ke masing-masing finalis. Selanjutnya, kelima finalis mempresentasikan karya tulisnya di hadapan dewan juri. Penilaiannya juga menyangkut penampilan dan penguasaan bahasa. “Masih berjuang agar lolos ke lima besar agar bisa tampil mempresentasikan karya tulis di hadapan dewan juri,” kata Supriyanto.
Supriyanto yang sebelumnya sebagai Kasek MAN Amlapura 2004-2008 selanjutnya digantikan Munawaroh. Selanjutnya Kasek MAN Amlapura sejak tahun 2015 menggantikan Markhaban. Supriyanto juga telah melakukan studi banding dengan kasek berprestasi sebelumnya. Terutama menyangkut tata cara menyusun portofolio, karya tulis, penampilan di depan dewan juri, agar tampil meyakinkan. Apalagi dalam lomba nanti, membawa nama Bali, ia berharap mencapai hasil optimal. *k16
Lomba ini melibatkan Kasek Madrasah terbaik se-Indonesia dari tingkat MI (Madrasah Ibtidaiyah), MTs (Madrasah Tsanawiyah), dan MA (Madrasah Aliah). Sebelum berlaga di tingkat nasional, Supriyanto masih sibuk menyusun portofolio dan menyusun karya tulis ilmiah. “Mesti ada portofolio dan karya tulis ilmiah. Sebab, karya tulis ilmiah itu nantinya dipresentasikan di hadapan dewan juri,” ungkap Supriyanto, Minggu (19/8). Sebelum lolos ke nasional, Supriyanto, mengikuti seleksi di tingkat Kabupaten Karangasem bersaing dengan Kasek MI dan Kasek MTs se-Karangasem. Mereka dinyatakan berhak mewakili Karangasem.
Selanjutnya berlomba di tingkat Provinsi Bali melawan Kasek MI, Kasek MTsN, dan Kasek MA terbaik se-Bali, Maret 2018 lalu. Akhirnya Supriyanto dinyatakan menjadi yang terbaik, berhak mewakili Bali di lomba Kasek Madrasah se-Indonesia. Bagi peserta se-Indonesia yang dinyatakan lolos lima besar, nantinya dewan juri melakukan visitasi (kunjungan) ke masing-masing finalis. Selanjutnya, kelima finalis mempresentasikan karya tulisnya di hadapan dewan juri. Penilaiannya juga menyangkut penampilan dan penguasaan bahasa. “Masih berjuang agar lolos ke lima besar agar bisa tampil mempresentasikan karya tulis di hadapan dewan juri,” kata Supriyanto.
Supriyanto yang sebelumnya sebagai Kasek MAN Amlapura 2004-2008 selanjutnya digantikan Munawaroh. Selanjutnya Kasek MAN Amlapura sejak tahun 2015 menggantikan Markhaban. Supriyanto juga telah melakukan studi banding dengan kasek berprestasi sebelumnya. Terutama menyangkut tata cara menyusun portofolio, karya tulis, penampilan di depan dewan juri, agar tampil meyakinkan. Apalagi dalam lomba nanti, membawa nama Bali, ia berharap mencapai hasil optimal. *k16
Komentar