Banjar Puri Candra Asri Batubulan Punya Robot Pemukul Kulkul
Banjar Puri Candra Asri, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, mendapatkan hibah robot pemukul kulkul (kentongan)otomatis.
GIANYAR, NusaBali
Sistem robotik ini dinamakan Cultim 1.0 hasil cipta kreasi mahasiswa STIKI Indonesia. Robot dipasang sejak sebulan terakhir dan baru dilaunching pada Minggu (19/8), dengan mengambil momentum peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-73.
Menurut Kelian Dusun Banjar Puri Candra Asri I Made Aswin Sugihartana ST, terpilihnya banjar ini sebagai penerima hibah karena memang permintaan dari warga. Sebab Bale Kulkul di banjar setempat cukup tinggi dan terdapat sarang tawon. Tingginya sekitar tujuh meter. Selain itu, ada rumah tawon sehingga warga agak enggan naik memukul Kulkul. ‘’Dari kesulitan itu, saya bincang-bincang dengan temen di STIKI. Lalu muncullah ide menciptakan alat pemukul kukul otomatis ini," jelasnya saat ditemui Senin (20/8).
Made Aswin mengaku cukup terbantu dengan Cultim 1.0 ini. Menurutnya, seiring perkembangan zaman, manusia tak bisa lepas dari kemajuan teknologi. Manusia pun tidak akan bisa menolak teknologi untuk hadir di tengah-tengah kehidupan. Terlebih teknologi bisa diaplikasikan untuk budaya Bali. “Tentu sangat terbantu. Terlebih ketika misalnya dalam situasi darurat, meskipun saya sedang ada di luar banjar bisa dengan segera mengirim pesan ke robot untuk membunyikan kulkul bulus,” jelasnya.
Dijelaskan, robot ini bekerja setelah menerima pesan singkat atau SMS dari nomor HP kelian dusun dan kelian adat yang telah diprogram secara khusus. Ada nomor sandi. Misalnya, 01 untuk suara kulkul biasa mengumpulkan warga untuk paruman, 02 untuk kulkul kematian, dan 03 untuk situasi darurat. “Sudah diujicoba dan berhasil,” jelasnya.
Kata dia, nomor seluruh warga bisa terprogram untuk bisa mengirim perintah pada robot. Hanya saja, untuk menghindari penyalahgunaan hanya diprogram nomor HP 2 kelian. "Untuk menjalankan sistem robotik ini menggunakan tenaga listrik," imbuhnya.
Pihaknya berharap kehadiran Cultim 1.0 ini bisa mempermudah mengumpulkan warga banjar. Selain menerima hibah Cultim 1.0 ini, Banjar Puri Candra Asri juga menjalin MoU dengan kampus STIKI Indonesia. “Banjar kami akan menjadi banjar binaan kampus. Disamping memberikan hibah aplikasi teknologi, kedepan juga akan semakin sering digelar bimbingan teknologi gratis pada masyarakat sekitar,” jelasnya.
Kata Made Aswin, Cultim 1.0 ini bekerja secara otomatis dengan triger SMS yang tidak mengharuskan pengguna untuk memanjat Bale Kulkul. Sistem ini pun bisa dikendalikan jarak jauh dan akan terkoneksi ke alat untuk menggerakkan Kulkul. Serta data dapat terunggah ke web untuk mengetahui jumlah bunyi sesuai dengan kegiatan banjar. Apakah Kulkul pertanda sangkep, kematian atau situasi darurat.
Banjar di pinggir Bypass IB Mantra ini bertetangga dengan Banjar Biaung Kesiman Kertalangu ini terbentuk sejak tahun 1983 dan resmi menyandang nama Banjar Puri Candra Asri pada tahun 1986. Penduduknya dominan pendatang dengan 330 KK.*nvi
Menurut Kelian Dusun Banjar Puri Candra Asri I Made Aswin Sugihartana ST, terpilihnya banjar ini sebagai penerima hibah karena memang permintaan dari warga. Sebab Bale Kulkul di banjar setempat cukup tinggi dan terdapat sarang tawon. Tingginya sekitar tujuh meter. Selain itu, ada rumah tawon sehingga warga agak enggan naik memukul Kulkul. ‘’Dari kesulitan itu, saya bincang-bincang dengan temen di STIKI. Lalu muncullah ide menciptakan alat pemukul kukul otomatis ini," jelasnya saat ditemui Senin (20/8).
Made Aswin mengaku cukup terbantu dengan Cultim 1.0 ini. Menurutnya, seiring perkembangan zaman, manusia tak bisa lepas dari kemajuan teknologi. Manusia pun tidak akan bisa menolak teknologi untuk hadir di tengah-tengah kehidupan. Terlebih teknologi bisa diaplikasikan untuk budaya Bali. “Tentu sangat terbantu. Terlebih ketika misalnya dalam situasi darurat, meskipun saya sedang ada di luar banjar bisa dengan segera mengirim pesan ke robot untuk membunyikan kulkul bulus,” jelasnya.
Dijelaskan, robot ini bekerja setelah menerima pesan singkat atau SMS dari nomor HP kelian dusun dan kelian adat yang telah diprogram secara khusus. Ada nomor sandi. Misalnya, 01 untuk suara kulkul biasa mengumpulkan warga untuk paruman, 02 untuk kulkul kematian, dan 03 untuk situasi darurat. “Sudah diujicoba dan berhasil,” jelasnya.
Kata dia, nomor seluruh warga bisa terprogram untuk bisa mengirim perintah pada robot. Hanya saja, untuk menghindari penyalahgunaan hanya diprogram nomor HP 2 kelian. "Untuk menjalankan sistem robotik ini menggunakan tenaga listrik," imbuhnya.
Pihaknya berharap kehadiran Cultim 1.0 ini bisa mempermudah mengumpulkan warga banjar. Selain menerima hibah Cultim 1.0 ini, Banjar Puri Candra Asri juga menjalin MoU dengan kampus STIKI Indonesia. “Banjar kami akan menjadi banjar binaan kampus. Disamping memberikan hibah aplikasi teknologi, kedepan juga akan semakin sering digelar bimbingan teknologi gratis pada masyarakat sekitar,” jelasnya.
Kata Made Aswin, Cultim 1.0 ini bekerja secara otomatis dengan triger SMS yang tidak mengharuskan pengguna untuk memanjat Bale Kulkul. Sistem ini pun bisa dikendalikan jarak jauh dan akan terkoneksi ke alat untuk menggerakkan Kulkul. Serta data dapat terunggah ke web untuk mengetahui jumlah bunyi sesuai dengan kegiatan banjar. Apakah Kulkul pertanda sangkep, kematian atau situasi darurat.
Banjar di pinggir Bypass IB Mantra ini bertetangga dengan Banjar Biaung Kesiman Kertalangu ini terbentuk sejak tahun 1983 dan resmi menyandang nama Banjar Puri Candra Asri pada tahun 1986. Penduduknya dominan pendatang dengan 330 KK.*nvi
Komentar