Badung Kaji Perlu Tidaknya Underpass di Simpang Patung Kuda
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung mengkaji perlu tidaknya membangun underpass di kawasan Patung Kuda, Tuban, Kecamatan Kuta.
MANGUPURA, NusaBali
Pasalnya, wilayah tersebut kerap krodit lalu lintasnya. Simpang Patung Kuta atau bernama asli Patung Taman Satrya Gatotkaca tersebut tak jauh dari underpass Simpang Tugu Ngurah Rai di Tuban. Dalam beberapa kesempatan, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta telah menyampaikan rencana tersebut. Begitu juga Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa. Menurut Adi Arnawa belum lama ini, pada APBD Perubahan Tahun 2018, Pemkab Badung merancang feasibility study (FS) atau studi kelayakan untuk pembangunan underpass di Simpang Patung Kuda atau depan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Pemkab Badung berharap dengan pembangunan underpass ini, ketika hendak keluar maupun masuk dari bandara tidak ada kendaraan berhenti, tetapi langsung melaju tanpa hambatan. Artinya tidak seperti sekarang, yang kerap krodit lantaran adanya traffic light di Simpang Patung Kuda tersebut.
Kepala Bidang Bina Marga Kabid Bina Marga Dinas PUPR Badung Sang Nyoman Oka Permana, mengakui rencana pembangunan underpass Simpang Patung Kuda sudah masuk dalam tahap penyusunan FS.
“Sekarang menunggu FS selesai dulu. Baru diketahui apakah perlu membangun underpass di sana (Simpang Patung Kuda),” ujarnya, Senin (20/8). Selain itu, sedang dikaji pula alternatif lainnya selain pembangunan underpass yang tentu membutuhkan anggaran besar. Alternatif dimaksud adalah melihat efisiensi saat ada underpass atau tanpa underpass. Maka dari itu, selesainya proyek underpass Simpang Tugu Ngurah Rai juga bakal menjadi pertimbangan dalam penyusunan kajian.
Bila kemudian tidak membangunan underpass, kata Oka Permana, ada alternatif berikutnya yaitu merekayasa lalu lintas dari dan menuju bandara, supaya tidak ada kemacetan. “Jadi intinya, FS underpass Simpang Patung Kuda masih disusun. Kami belum berani memastikan jadi atau tidak,” tegasnya.
Untuk diketahui, dalam penyusunan FS proyek underpass Simpang Patung Kuta, Pemkab Badung menggelontorkan anggaran mencapai Rp 515.000.000. *asa
Pasalnya, wilayah tersebut kerap krodit lalu lintasnya. Simpang Patung Kuta atau bernama asli Patung Taman Satrya Gatotkaca tersebut tak jauh dari underpass Simpang Tugu Ngurah Rai di Tuban. Dalam beberapa kesempatan, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta telah menyampaikan rencana tersebut. Begitu juga Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa. Menurut Adi Arnawa belum lama ini, pada APBD Perubahan Tahun 2018, Pemkab Badung merancang feasibility study (FS) atau studi kelayakan untuk pembangunan underpass di Simpang Patung Kuda atau depan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Pemkab Badung berharap dengan pembangunan underpass ini, ketika hendak keluar maupun masuk dari bandara tidak ada kendaraan berhenti, tetapi langsung melaju tanpa hambatan. Artinya tidak seperti sekarang, yang kerap krodit lantaran adanya traffic light di Simpang Patung Kuda tersebut.
Kepala Bidang Bina Marga Kabid Bina Marga Dinas PUPR Badung Sang Nyoman Oka Permana, mengakui rencana pembangunan underpass Simpang Patung Kuda sudah masuk dalam tahap penyusunan FS.
“Sekarang menunggu FS selesai dulu. Baru diketahui apakah perlu membangun underpass di sana (Simpang Patung Kuda),” ujarnya, Senin (20/8). Selain itu, sedang dikaji pula alternatif lainnya selain pembangunan underpass yang tentu membutuhkan anggaran besar. Alternatif dimaksud adalah melihat efisiensi saat ada underpass atau tanpa underpass. Maka dari itu, selesainya proyek underpass Simpang Tugu Ngurah Rai juga bakal menjadi pertimbangan dalam penyusunan kajian.
Bila kemudian tidak membangunan underpass, kata Oka Permana, ada alternatif berikutnya yaitu merekayasa lalu lintas dari dan menuju bandara, supaya tidak ada kemacetan. “Jadi intinya, FS underpass Simpang Patung Kuda masih disusun. Kami belum berani memastikan jadi atau tidak,” tegasnya.
Untuk diketahui, dalam penyusunan FS proyek underpass Simpang Patung Kuta, Pemkab Badung menggelontorkan anggaran mencapai Rp 515.000.000. *asa
Komentar