Kerugian Kebakaran Pasar Ubud Rp 14,5 M
Selasa ini, Satpol PP akan menertibkan pedagang yang berjualan tidak pada tempatnya.
GIANYAR, NusaBali
Sekitar 140 pedagang di Blok A Pasar Ubud, Gianyar yang jadi korban kebakaran di pasar setempat, Kamis (24/3), mengalami kerugian sekitar Rp 14,5 miliar. Kerugian tersebut dihitung para pedagang dari harga barang dagangan dan sarana berjualan yang terbakar.
Hal itu terungkap dalam rapat pembahasan rencana rehabilitasi Pasar Ubud pasca terbakar, di Pemkab Gianyar, Senin (28/3). Usai rapat, Kepala Bagian Ekonomi Setda Gianyar I Gde Windia Berata mengatakan, pihaknya tak tahu apakah kerugian akibat kebakaran itu dihitung para pedagang dari harga jual barang dagangan, setelah ditambah untung, atau hanya harga beli barang dagangan dan fasilitas berjualan. Fasilitas itu, antara lain, rak, meja, dan sarana lain. "Yang jelas, nilai kerugian itu belum termasuk nilai bangunan pasar yang terbakar," jelasnya.
Rapat dipimpin Asisten 2 Setda Gianyar Ketut Astawa Suyasa, dihadiri unsur PT Asuransi Bumi Putera, Dinas Pendapatan, Dinas Koperasi dan UKM, Dinas PU, Badan Kesbangpol dan Linmas, Bappeda, Bagian Keuangan, Bagian Perwat, Bagian Hukum, dan Bagian Ekonomi.
Kata Windia, rapat juga membahas tentang upaya pihak lembaga keuangan atau bank terkait penundaan pembayaran kredit bank oleh pedagang, perpanjangan pelunasan kredit, hingga penguatan modal para pedagang yang jadi korban kebakaran. Asuransi Bumi Putera yang jadi mitra Pemkab Gianyar dalam pertanggungan kerugian pasar akibat musibah ini menyiapkan plafon dana klaim Rp 2,125 miliar. Namun nilai klaim itu khusus untuk bangunan yang terbakar, bukan pertanggungan untuk barang dagangan dan fasilitas pedagang yang terbakar itu.
Usai rapat kemarin, Tim Pemkab Gianyar turun ke Pasar Ubud untuk mengecek luasan bangunan dan areal terbakar. Pengecekan untuk mencarikan beberapa lokasi sekitar pasar yang akan dijadikan lokasi sementara berjualan para pedagang korban kebakaran. ‘’Besok (Selasa ini, Red), Satpol PP dan unsur terkait akan menertibkan para pedagang yang berjualan tidak pada tempatnya di Pasar Ubud ini,’’ ujar Windia.
Sementara itu, pengurus Pasar Ubud beserta sejumlah pedagang melaksanakan upacara Pacaruan Alit di lokasi kebakaran, Sabtu (26/3). Pacaruan untuk membersihkan mala (kekotoran secara niskala, Red) akibat kebakaran itu memakai banten sorohan dan ayam brumbun. Pacaruan dipuput Pemangku Desa Ubud yang juga Pamangku Pura Melanting Pasar Ubud, Ida Bagus Yadnya. ‘’Pacaruan Alit, masih yang sederhana. Nanti setelah pembangun pasar atau perbaikan, akan dilaksanakan Pacaruan lebih besar,’’ jelasnya.
Setelah Pacaruan itu, para pedagang menghaturkan sesajen di lapak atau kios masing-masing yang telah menjadi puing-puing.
Kepala Pasar Ubud I Wayan Sukadana mengatakan, para pedagang kini masih menunggu keputusan Pemkab Gianyar, terkait kemana para pedagang ini bisa berjualan. 7 lsa, cr62
Komentar