Retakan Patung Dewa Ruci Bertambah
Pascagempa 6,9 SR, Minggu (19/8), retakan pada patung Dewa Ruci di Kuta bertambah di bagian bahu hingga kepala.
MANGUPURA, NusaBali
Akibat gempa bumi berkekuatan 6,9 SR yang terjadi pada Minggu (19/8) malam membuat retakan pada badan patung Dewa Ruci di Simpang Dewa Ruci, Kuta, Badung bertambah. Patung yang menjadi salah satu ikon di Kabupaten Badung itu sebelumnya retak pada pangkal lengan, pergelangan tangan, siku, dan patung naganya pecah sepanjang sekitar 50 cm, akibat gempa berkekuatan 7,0 SR, Minggu (5/8). Kini patung tersebut retak di bagian bahu kiri hingga kepala.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Badung I Putu Eka Merthawan pada Rabu (22/8), mengatakan, pascagempa bumi berkekuatan 6,9 SR pada Minggu (19/8), retakan pada patung tersebut bertambah banyak. Dia mengaku dari hasil pengecekan sementara retakan terjadi pada wajah (pipi kiri), bahu kiri, bahkan hingga bagian kepala.
Untuk mengetahui seberapa parah kerusakannya, pihak LHK Badung hari ini akan menerjunkan tim khusus untuk melakukan pemeriksaan secara detail. Pemeriksaan detail itu guna mengetahui kerusakan, sehingga langkah yang dilakukan untuk perbaikan tepat. Penanganan terhadap masalah tersebut harus serius untuk menghindari masalah yang tak diinginkan.
“Besok (hari ini) kami kembali menurukan tim untuk melakukan pemeriksaan. Secara sepintas kalau dilihat terdapat retakan tambahan pascagempa 6,9 SR. Kini pada bagian wajah bahkan hingga kepalanya retak. Kami harus tahu detail kerusakannya agar bias mengambil langkah tepat dalam penanganannya,” tutur Merthawan.
Dikatakannya, selain untuk mengetahui langkah penanganannya juga untuk menjaga keselamatan para pekerja. Menurutnya risiko yang dihadapi sangat besar jika gegabah dalam melakukan tindakan. “Kami tak mau gegabah dalam hal ini. Keselamatan pekerja juga penting. Makanya perlu pemeriksaan detail,” lanjutnya.
Terkait kerusakan dari salah satu patung berukuran besar itu, menurut Merthawan, sudah diketahui oleh Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa. Dikatakan wakil bupati telah melakukan tinjauan ke patung tersebut.
“Pak wakil bupati melakukan sidak ke Patung Dewa Ruci pada Selasa (21/8). Sebenarnya kunjungan pak wakil adalah ke beberapa proyek, namun di pertengahan jalan beliau minta tinjau patung tersebut. Tujuannya untuk mengetahui kesiapan menghadapi pertemuan tahunan IMF–World Bank, Oktober mendatang,” kata Merthawan.
Sebelumnya Merthawan mengatakan keretakan pada patung itu terjadi di samping pengaruh getaran gempa, juga dipengaruhi oleh getaran mobil yang melintasi underpass. Getaran mobil yang melintas terakumulasi sehingga saat terjadi gempa, lapisan luar pada patung mudah retak.
“Retakan yang terjadi dipengaruhi banyak faktor selain gempa juga akibat getaran mobil pada underpass. Tetapi yang terjadi ini kami katakan akibat gempa, karena memang munculnya retak setelah gempa,” ucap Merthawan. *po
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Badung I Putu Eka Merthawan pada Rabu (22/8), mengatakan, pascagempa bumi berkekuatan 6,9 SR pada Minggu (19/8), retakan pada patung tersebut bertambah banyak. Dia mengaku dari hasil pengecekan sementara retakan terjadi pada wajah (pipi kiri), bahu kiri, bahkan hingga bagian kepala.
Untuk mengetahui seberapa parah kerusakannya, pihak LHK Badung hari ini akan menerjunkan tim khusus untuk melakukan pemeriksaan secara detail. Pemeriksaan detail itu guna mengetahui kerusakan, sehingga langkah yang dilakukan untuk perbaikan tepat. Penanganan terhadap masalah tersebut harus serius untuk menghindari masalah yang tak diinginkan.
“Besok (hari ini) kami kembali menurukan tim untuk melakukan pemeriksaan. Secara sepintas kalau dilihat terdapat retakan tambahan pascagempa 6,9 SR. Kini pada bagian wajah bahkan hingga kepalanya retak. Kami harus tahu detail kerusakannya agar bias mengambil langkah tepat dalam penanganannya,” tutur Merthawan.
Dikatakannya, selain untuk mengetahui langkah penanganannya juga untuk menjaga keselamatan para pekerja. Menurutnya risiko yang dihadapi sangat besar jika gegabah dalam melakukan tindakan. “Kami tak mau gegabah dalam hal ini. Keselamatan pekerja juga penting. Makanya perlu pemeriksaan detail,” lanjutnya.
Terkait kerusakan dari salah satu patung berukuran besar itu, menurut Merthawan, sudah diketahui oleh Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa. Dikatakan wakil bupati telah melakukan tinjauan ke patung tersebut.
“Pak wakil bupati melakukan sidak ke Patung Dewa Ruci pada Selasa (21/8). Sebenarnya kunjungan pak wakil adalah ke beberapa proyek, namun di pertengahan jalan beliau minta tinjau patung tersebut. Tujuannya untuk mengetahui kesiapan menghadapi pertemuan tahunan IMF–World Bank, Oktober mendatang,” kata Merthawan.
Sebelumnya Merthawan mengatakan keretakan pada patung itu terjadi di samping pengaruh getaran gempa, juga dipengaruhi oleh getaran mobil yang melintasi underpass. Getaran mobil yang melintas terakumulasi sehingga saat terjadi gempa, lapisan luar pada patung mudah retak.
“Retakan yang terjadi dipengaruhi banyak faktor selain gempa juga akibat getaran mobil pada underpass. Tetapi yang terjadi ini kami katakan akibat gempa, karena memang munculnya retak setelah gempa,” ucap Merthawan. *po
1
Komentar